UKS

4K 133 0
                                    

Mendekatlah kepadaku, maka akan aku jaga dirimu

-Alerik-

Setelah mengantar Lea pulang, Erik langsung masuk kedalam kamarnya. Dia merebahkan badannya lalu menatap langit langit kamarnya. Kenapa tadi gue bisa ngomong kayak gitu sih. Bodoh banget. Umpat Erik dalam hati. Erik benar benar tidak sadar dengan apa yang ia katakan tadi.

"Argghhhhhh...... Erik lo bodoh banget sih. Terus gimana gue harus bersikap sama Lea besok" bingung Erik sambil menjambak rambutnya. "Tau ah mending gue mandi" setelah mengatakan itu Erik pergi menuju kamar mandi.

Disisi lain ada seorang gadis remaja yang sedang berdiri di balkon kamarnya sambil melihat bintang di langit. Gadis itu adalah Lea. Sedari tadi Lea memikirkan kejadian ditoilet siang ini. Apa ya maksud dari kata kata Erik tadi. Pikir Lea.

"Kok gue jadi deg deg an gini ya. Gak mungkin dong gue suka sama tu curut. Gila aja. Mau jadi apa kalau gue sama dia jadian. Eh tapi dia sosweet banget" ucap Lea pada dirinya sendiri dengan senyuman sambil memegang puncak kepalanya karena teringat kecupan Erik padanya tadi.

Setelah sadar dengan apa yang ia katakan dan lakukan, Lea langsung menggeleng geleng kepalanya. "Bisa gila gue lama lama. Mending gue tidur" setelah itu Lea berlayar dialam mimpinya.

Keesokan harinya Lea sudah siap dengan seragam sekolahnya. Ketika turun untuk sarapan ia melihat meja makannya kosong. "Mama sama papa kemana?" Batin Lea . Lea yang masih bingung memikirkan keberadaan orang tuanya tanpa sengaja melihat sebuah notes di samping nasi goreng buatan Mamanya.

"Sayang, maafin Mama sama Papa ya karena gabisa sarapan bareng. Karena kita harus segera berangkat kekantor pagi tadi. Kamu jangan lupa sarapan. Mama udah siapin makanan kesukaan kamu. "

Salam sayang
Mama Papa❤️

Lea yang selesai membaca notes  itu hanya menghela nafas berat. Karena sudah biasa ia ditinggal sendirian dirumah. Dan abangnya? Entahlah Lea gatau kemana abangnya pergi. Akhirnya Lea memutuskan untuk makan sendiri lalu berangkat ke sekolah.

Lea berjalan santai di koridor kelas sambil bersenandung kecil. Tapi ditengah jalan Lea berpapasan dengan Erik. Lea berhenti dan Erik terus berjalan tanpa melirik Lea sedikit pun. Seolah olah Lea tidak ada di sana. Lea yang melihat respon Erik pun langsung berpikir mana mungkin Erik suka sama gue. Paling kemarin dia cuma ngelantur atau gak gue yang salah denger. Lea pun langsung melanjutkan perjalanan menuju kelasnya

Sampai dikelas, Lea langsung duduk di bangkunya dan menyapa Rain.
"Pagi Rain. Pelajaran pertama hari ini apa?" tanya Lea sambil menaruh tasnya. Rain pun yang baru memainkan hpnya langsung menghadap ke arah Lea. "Emm kayaknya olahraga deh" jawab Rain sambil berpikir karena dia juga lupa. Tak lama setelah perbicangan mereka, Riski si ketua kelas yang terkenal sangat tertib masuk kelas dan memberikan pengumuman.

"PERHATIAN SEMUANYA. GUE MAU KASIH PENGUMUMAN" Teriak Riski yang membuat suasana yang tadinya ribut menjadi tenang.

"Okey makasih.  Gue mau kasih tau. Sekarang kalian langsung ganti pakaian dengan seragam olahraga terus langsung ke lapangan. Pak Adit sudah menunggu disana." Jelas Riski. Setelah itu Riski keluar dari kelas dengan menggunakan seragam olahraga. Lea tidak tau kapan Riski berganti pakaian, toh itu gak penting buat dia. Semua siswa kelas itu segera bergegas berganti seragam olahraga. Eittss jangan mikir dulu kalau mereka bakal ganti bareng dikelas, karena itu salah besar:v.
Untuk yang perempuan berganti di kamar mandi dan yang laki laki dikelas. Setelah semua siap dengan seragamnya mereka langsung ke lapangan.

Pak Adit yang sudah siap dari tadi pun langsung memberikan mereka perintah untuk berbaris. "Selamat pagi semua. Hari ini kita akan ambil nilai permainan bola basket. Dan permainan ini berpasangan. Saya akan membagi kelompoknya" jelas pak adit. Lea pun berpasangan dengan Shanti. "Baik kita mulai. Absen pertama Alea Renata." Panggil pak adit. Alea yang dipanggil pun langsung maju ke tengah lapangan bersama shanti.

Permainannya adalah mereka akan lempar tangkap bola basket. Lea yang kurang bisa olahraga pun menjadi was was. Saat permainan sudah dimulai, sampai lemparan ke sembilan Lea bisa melakukannya dengan baik. Tapi ketika lemparan kesepuluh Dughhh... Kepala Lea tak sengaja terkena lemparan bola basket itu.  Kejadian itu membuat pandangan Lea tiba tiba menjadi gelap dan Lea tak sadarkan diri. Teman-temannya yang lain pun kaget melihat kejadian itu. Bahkan pemandangan itu telah menyita perhatian Empat orang pria yang baru saja jalan dipinggir lapangan. "Kenapa tu rame rame?" tanya Ryan penasaran. "Woy sini lo, itu kenapa kok rame?" Tanya Aldo kepada salah satu siswa dikelas Lea. "Itu kak, Lea pingsan karena kena lemparan bola basket" jelas anak itu. Erik yang mendengar Lea pingsan pun langsung berlari ke tengah kerumunan. "Okey thanks. Lo boleh pergi" kata Aldo sambil berlari mengejar Erik.

Setelah sampai ditengah kerumunan Erik dapat melihat wajah pucat Lea, Erik pun langsung menggendong Lea dengan gaya bridal style dan membawanya ke UKS. Rain, sahabat Erik dan yang lainnya pun melongo melihat kejadian itu. Apalagi para gadis, sudah bisa dipastikan mereka menjerit tidak jelas. Rain dan sahabat Erik langsung mengejar Erik ke UKS.

Setelah sampai di UKS, Erik menidurkan Lea di ranjang UKS. Lalu Erik mengambil minyak kayu putih di tempat P3K dan mengoleskannya sedikit di kepala Lea. Erik yang belum melihat tanda-tanda bahwa Lea akan sadar pun menjadi khawatir. Ia duduk di kursi sebelah tempat tidur lea lalu menggenggam tangannya.
"Le, plis bangun. Lo jangan buat gue khawatir. Gue lebih suka muka lo yang judes daripada yang kayak gini. Lo jelek kalau gini." Batin Erik sedih. Teman teman Erik dan Rain yang melihat itu pun tersenyum melihat perhatian Erik kepada Lea. Tetapi ada satu diantara mereka yang mengepalkan tangannya tanda dia menahan emosi melihat kedekatan antara Erik dan Lea.






Hmmm siapa ya kira kira diantara mereka yang menahan emosi melihat kedekatan Erik dan Lea. Jangan lupa vote dan komentar ya:)

ALERIK ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang