Izinkan aku menjadi Imam untukmu dikemudian hari.
-Alerik-
Malam ini Erik dan yang lainnya berkumpul dihalaman belakang villa untuk. Mereka sepakat akan mengadakan barbeque dimalam terakhir ini, sebelum besok pagi mereka harus kembali pulang. Halaman belakang Villa milik keluarga Aldo bisa terbilang lumayan luas dan disini mereka disuguhkan dengan pemandangan yang indah.
Disana terdapat sebuah taman kecil yang ada ayunannya dan sebuah air mancur yang jika malam hari lampu lampu kecil disana akan berkelip untuk memperindah suasana.
Untuk pembagian tugasnya, Erik dan aldo yang mempersiapkan panggangan, Ryan dan Rain yang menyiapkan daging, Lea dan Nata yang menyiapkan bumbunya. Awalnya Erik sempat protes karena ia tidak bersama Lea, sedangkan Ryan selalu bersama Rain. Aldo yang tadi mendengar Erik terus merengek-rengek agar bisa bersama Lea pun hanya berdecak, lalu ia menyeret Erik untuk menyiapkan alat panggangnya. Lea terkekeh melihat sifat ke Kanakan Erik muncul. Jika kalian bertanya apa tugas Dimas, tugas dimas adalah menyiapkan alat makan dan musik biar ada hiburan kata Ryan.
Setelah mendapatkan tugas masing masing mereka pun memulai acara malam itu. "Erik, aku mau coba manggang dong." Kata Lea saat ia sudah berada didekat Erik.
"Hati hati ya panas soalnya." Kata Erik sambil sedikit menyingkir dan membiarkan Lea yang melakukan kegiatan itu. Saat sedang asik memanggang dagingnya, nata datang dengan membawa sepiring penuh daging mentah yang ia ambil dari tempat Rain. Tapi saat berada sudah berada didekat Lea tiba tiba saja Nata tersandung dan menyenggol Lea yang sedang memanggang. Karena tak sempat menghindar akhirnya tangan Lea pun menyetuh alat pemanggang yang sangat panas itu .
"Awww ishh sakit Rik." Ringis Lea. Melihat kejadian itu Erik langsung membawa Lea menjauh dari sana dan mengobatinya. "Masih sakit gak?" Tanya Erik khawatir sambil mengompres luka Lea dengan es batu. Lea pun mengangguk. Melihat pacarnya kesakitan membuat Erik merasa bersalah.
"Maafin aku ya gabisa jagain kamu. Harusnya tadi aku gak izinin kamu manggang." Sesal Erik sambil meniup luka Lea dan diakhiri dengan mencium luka itu begitu lama. Melihat itu pipi Lea langsung memanas, "Udah Rik, gpp kok. Kita balik ke sana yuk." Ajak Lea sambil berdiri. Erik pun hanya mengikuti.
Saat melihat Lea sudah kembali nata yang dari tadi merasa bersalah pun langsung menghampirinya dan memeluk gadis itu, "Le maafin gue ya, gue nggak sengaja." Kata nata sambil melihat luka Lea.
"Gpp nat. Toh ini bukan luka yang serius. Kita lanjut lagi yuk." Ajak Lea dan mereka melanjutkan acara itu dengan tawa bahagia.
Keesokan siangnya mereka sudah bersiap-siap untuk kembali ke rumah dan posisi tempat duduk pun masih sama seperti awal mereka berangkat. Selama diperjalanan Lea pun juga tertidur. Mungkin karena kecapekan.
Melihat wajah kekasihnya yang sedang tertidur membuat Erik sangat nyaman. Dimobil Ryan pun juga begitu, tapi disini Aldo yang menggantikan Ryan untuk menyetir karena katanya ia sangat mengantuk. Disisi Aldo ada Rain yang sedang tertidur.
Melihat Rain tertidur membuat bibir Aldo tertarik keatas, Bahagia terus Rain. Gue sayang sama Lo. Batin Aldo sambil menatap Rain yang tengah tertidur dengan nyenyak.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama akhirnya mereka sampai di Jakarta di malam hari, Erik pun langsung mengantarkan Lea kerumahnya. Setelah sampai di gerbang Erik memencet klaksonnya dan satpam itu membukakan pintu agar mobil Erik dapat masuk.
Melihat gadisnya begitu nyenyak Erik jadi tak tega membangunkannya, akhirnya ia memutuskan untuk menggendongnya. Saat sampai didepan pintu rumah lea, Erik memencet bel nya dengan sedikit kesusahan. Setelah menunggu akhirnya pintu terbuka dan muncullah wajah bantal dari Ridwan.
Melihat siapa yang datang Ridwan kaget, "Loh kalian udah pulang. Itu si Lea kenapa?" Tanya Ridwan.
"Dia tidur, gue ga tega buat bangunin. Gue langsung ke kamarnya aja ya." Jelas Erik, Ridwan yang melihat itu hanya menganggukkan kepalanya. Saat sampai dikamar Lea, ia langsung membuka pintunya dan masuk ke dalam.
Erik meletakkan Lea dengan hati hati di kasur king size miliknya, lalu ia menyelimuti gadis itu Sampai ke batas leher.
"Good night princess." Ucap Erik sambil mengecup kening Lea. Setelah itu ia keluar dari kamar Lea dan melihat Ridwan sedang menonton TV.
"Ngapain lo bang? Lanjut tidur lagi sono." Ejek Erik. Ridwan pun hanya mendengus, "Gabisa tidur gue, salah sendiri Lo ganggu gue tadi." Omel Ridwan, sedangkan Erik hanya terkekeh.
"PS lawan gue yok bang. Berani gak Lo?" Tantang Erik. Merasa ditantang Ridwan pun langsung mengambil stick PS nya dan mereka tanding sampai Sangat larut.
Lea yang merasa haus pun bangun dan melihat jam dikamarnya. Pukul 5 pagi. Batin gadis itu, setelah itu ia keluar dari kamar dan turun ke dapur untuk mengambil air minum. Tetapi saat akan kedapur , lea melihat dua orang yang yak asing baginya sedang tidur di karpet depan TV.
"Kok Erik bisa disini sih. Ini bang Ridwan ngapain juga." Bingung Lea, akhirnya gadis itu mengambil selimut yang ada di kamar Ridwan untuk menyelimuti mereka. Setelah itu ia langsung menuju dapur untuk minum .
Saat sedang membuka kulkas, Lea kaget karena ada seseorang yang memeluknya dari belakang, "kalau pagi pagi gini jangan minum air es sayang." Kata orang itu dan Lea pun langsung menghembuskan nafas lega saat mengetahui orang itu adalah Erik.
"Jangan biasain minum air es ya kalau pagi." Kata Erik sambil menutup pintu kulkas dan membalikkan badan Lea.
"Siniin gelas kamu." Erik mengambil gelas yang dipegang Lea lalu mengambilkan air minum dari galon untuk kekasihnya. "Nih minum ini." Kata Erik sambil menyodorkan gelasnya, dan Lea pun menerima lalu meminumnya."Kok kamu sama bang Ridwan bisa tidur didepan TV." Tanya Lea setelah selesai minum. "Kemarin waktu aku nganterin kamu, aku nantangin bang Ridwan buat PS, eh malah keterusan sampe larut dan ketiduran deh" jelas Erik dan Lea pun menganggukkan kepalanya.
"Kita shalat subuh bareng yuk" ajak Erik setelah melihat jam tangannya. Lea pun mengangguk dan mereka langsung mengambil air wudhu. Setelah mengambil air wudhu mereka langsung menuju tempat shalat.
Mereka pun melakukan shalat berjamaah dengan Erik menjadi Imam dan Lea menjadi makmum.
Mereka menjalankan shalat dua rakaat itu dengan sangat khusyuk. Akhirnya mereka selesai melakukan shalat subuh dan mereka pun berdoa.
Tuhan jika engkau mengizinkannya, aku ingin lelaki yang berada didepanku sekarang akan menjadi Imam untukku kelak dikemudian hari. Aku sangat menyayanginya. Semoga kita bisa bahagia. Doa Lea dalam hati
Tuhan terimakasih atas segalanya. Terimakasih telah menghadirkan seseorang yang sangat berarti untukku. Izinkanlah seseorang yang sekarang menjadi makmum ku, akan selamanya seperti ini. Aku sangat mencintainya. Izinkan kami bahagia. Doa Erik dalam hati.
Setelah itu mereka mengaminkan doa mereka secara bersamaan tanpa suara.
Selesai shalat Lea melepas mukenanya lalu melipatnya, sedangkan Erik ia langsung berbalik badan dan menatap gadisnya.
"Jika Allah menghendaki, izinkan aku untuk menjadi Imam untukmu dikemudian hari." Ucap Erik sambil menatap Lea dengan tatapan teduh miliknya.
Mendengar perkataan Erik membuat Lea meneteskan air matanya. Betapa beruntungnya ia telah dicintai oleh pria dihadapannya ini.
Hai gimana part ini? Maaf jika feel nya kurang.
Yang pernah di imamin sama doi mana nih :v
Jangan bosen bosen baca cerita aku.
Kalian dapat salam nih dari
Y o g y a k a r t a :)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALERIK ( COMPLETED )
Teen FictionIni memang kisah yang sangat klise. Tetapi ini bukan kisah tentang seorang gadis yang berjuang untuk mendapatkan seseorang yang dia impikan. Bukan juga tentang Si Bad Boy berwajah dingin atau pun tentang Bad Girl. Tetapi ini tentang gadis yang b...