Bekerjasama

2.4K 87 1
                                    

Gue akan buat kalian hancur.

-No Name-

Digudang belakang SMA Garuda terlihat  pria yang sedang menunggu seseorang, sampai pintu gudang terbuka dan nampaklah seorang wanita dengan seragam yang sama.

"Mau apa Lo panggil gue kesini." tanya wanita itu to the point. Pria itu pun hanya tersenyum misterius. "Gue disini ada tawaran bagus buat Lo." Jawab pria itu. Sedangkan yang diajak ngobrol hanya menyatukan alisnya, tanda ia bingung. "Tawaran bagus apa?" Tanyanya penasaran.

"Gue tau kalau Lo suka sama Erik. Dan gue juga suka sama Lea. Gimana kalau kita bekerja sama buat misahin mereka. Lo dapetin Erik dan gue dapetin Lea. Sama sama Untung kan?" tawar pria itu dengan senyum miringnya. "Bukannya Lo sahabatnya Erik, kok Lo malah nusuk dia dari belakang sih." tanya wanita itu.

Yang ditanya pun langsung merubah raut wajahnya seperti marah, "Ya, gue emang sahabat Erik, tapi untuk masalah hati gue perlu egois. Gue udah suka sama Lea. Bahkan sebelum Erik mengenal dan menyukai Lea. Saat gue tau Erik juga suka sama Lea, gue mulai benci sama dia. Dan gue bertekad akan merebut Lea dari Erik. Jadi gimana? Kita bekerjasama? Deal?" tanya pria itu sambil mengangkat tangannya untuk berjabat tangan. Wanita itu sempat berfikir sebentar lalu membalas jabatan pria itu. "Deal" putus wanita itu.

Setelah itu mereka keluar dari gudang secara bergantian agar tidak mencurigakan.

Dikantin Erik dan yang lainnya sedang menunggu sahabatnya yang belum dateng. "Si Dimas kemana sih, suka banget ilang ilangan." Gerutu Erik . Tak lama yang dibicarakan pun datang. "Tuh dia orangnya." Tunjuk Ryan dengan dagunya. Akhirnya pandangan Aldo dan Erik mengikutnya .

"Lo dari mana aja sih." Omel Aldo. Dimas pun hanya menghela nafas, "Gue dari toilet, tadi gue juga papasan kok sama si Ryan." Jelas Dimas. Pandangan Erik pun langsung tertuju pada Ryan, "Emang iya yan? Kok Lo gak bilang." Kata Erik. Yang ditanya pun hanya cengengesan, "Hehe gue lupa, abis gue udah laper banget." Kata Ryan sambil memakan baksonya.

"Yaudah. Cuma gitu aja. Jadi cabut gak?" Lerai Aldo. Serempak ketiga temannya langsung mengangguk dan bergegas pergi. Sebenarnya mereka sudah punya niatan untuk bolos sekolah sejak kemarin, akhirnya untuk hari ini mereka parkir diwarung belakang sekolah yang biasanya buat tongkrongan anak SMA Garuda.

Untuk ke warung belakang sekolah mereka harus lompat dari pagar yang lumayan tinggi, satu persatu dari mereka telah melompat dan akhirnya mereka sampai di warung mami. Semua anak yang nongkrong disitu memanggil wanita paruh baya itu dengan sebutan mami.

"Mi, kita ambil mobil ya." Teriak Aldo. Lalu mereka masuk kedalam mobil milik Dimas. Memang mereka tadi berangkat bersama agar lebih cepat bolosnya. Mami pun hanya menggelengkan kepalanya melihat 4 laki laki tampan itu.

Saat dimobil Dimas, yang menjadi sopirnya adalah Ryan, itu pun dengan paksaan dari teman teman tersayangnya.

"Kita jadi ke Apartemen Aldo kan?" Tanya Ryan sambil fokus menyetir. "Jadi dong. Kan apartemen Aldo udah kayak surga." Ucap ngaco Erik. Memang Aldo tidak tinggal bersama orang tuanya katanya sih mau belajar mandiri. Di apartemen Aldo semua sudah tersedia, makan,minum, PS pokoknya benar benar suatu kenikmatan bila main kesana. Yang jadi bahan pembicaraan pun hanya merenungkan nasibnya sedari tadi, karena ia tau jika sahabatnya sudah bermain ke apart miliknya maka semua tatanan akan berubah. Dan akhirnya hanya Aldo sendiri yang akan membereskannya.

ALERIK ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang