cerita kita - bagian 09

15.2K 1K 54
                                    

"saya tahu Tuhan pasti punya maksud baik ketika kita tak sengaja dipertemukan."

"Pagi Darren! ayuk bangun, hari libur bukan alesan buat males-malesan! cepet bangun kita lari pagi ayukk!" ucap Aileen sambil menepuk-nepuk pipi dan juga bahu Darren. Hari ini adalah hari minggu tanggal 14 April. Aileen mau Darren menemaninya untuk lari pagi.


Aileen sudah siap dengan baju olahraganya. Tapi Darren malah masih di alam mimpi.

"Ar lo nggak bangun dalam hitungan ketiga, gue kelitikin ya?" ucap Aileen lagi "satu dua tig—" Darren menarik tangan Aileen lalu memeluknya.

Aileen terdiam, dia terpaku benar-benar bingung harus melakukan apa. Kenapa Darren harus memeluknya secara tiba-tiba begini sih?!

"Darren sayang Papa," ucap Darren tiba-tiba.

Aileen mengangkat kepalanya, menatap Darren yang matanya masih terpejam. Jadi ini Darren memeluk Aileen karena sedang mimpi bertemu Papa-nya?

Perlahan tapi pasti, Darren mulai melepas pelukannya. Dia merubah posisi tidur membelakangi Aileen.

Aileen yang baru saja dipeluk, tiba-tiba merasa sepeti hilang ingatan. Dia mengantur nafas dan detak jantungnya.

"Ck! dasar duren!" ucap Aileen, lalu memilih untuk meninggalkan Darren yang masih tertidur, berjalan menuruni tangga, berpamitan pada Leta yang sedang menyirami bunga matahari, kemudian keluar dari rumah, lari pagi menyusuri kompleks ini.

Aileen sesekali tersenyum saat bersebrangan dengan Ibu-ibu kompleks.

"Ma, Mama itu mainan aku." ucap seorang anak kecil yang menarik-narik baju Mamanya yang sedang sibuk berbincang dengan teman.

Aileen yang sedang merenggangkan otot badannya menoleh ke arah di mana terdapat mainan mobil-mobilan yang nampaknya punya anak itu, lalu Aileen tersenyum. Dia kemudian melangkahkan kaki untuk mengambilnya. Tapi sayang Aileen kurang hati-hati, sebuah mobil tiba-tiba datang dari arah kanan.

"Aaaaa!" Mobil itu menabrak kaki kanan Aileen.

"Eh yaampun neng!"

"Hei! keluar kamu tanggung jawab ini anak ini jadi nggak bisa bangun!"

"Astaga kamu gimana kamu aduh bawa mobilnya ini anak orang!"

"Duh Bu saya nggak kenapa-napa kok Bu, masih hidup," sahut Aileen saat mendengar ucapan Ibu-ibu yang mulai ramai.

Seseorang yang tadi menabrak Aileen beberapa detik kemudian keluar dari mobil. Ibu-ibu langsung dibuat diam olehnya. Wajahnya yang tampan, kumis tipis, kacamata, dan kemeja flanel warna biru hitam.

"Astaga maaf banget saya nggak sengaja nabrak kamu. Tadi saya pikir jalanannya sepi," ucap seseorang tadi seraya menghampiri Aileen, "kamu saya bawa ke dokter ya?"

Ibu-ibu menatap seseorang ini, sambil saling berbisik satu sama lain.

"Ganteng pisan,"

"Mirip siapa ya, artis kali ini mah,"

"Mmm... enggak gue nggak kenapa-napa, ini juga bukan sepenuhnya salah lo, tadi gue pas mau ambil mainan anak itu nggak liat kiri kanan dulu. Gue baik-baik aja jadi nggak usah bawa gue kerumah sakit," sahut Aileen lalu berusaha berdiri, namun dia hampir terjatuh. Beruntung dengan peka seseorang tadi memegang tubuhnya.

Aileen saling bertukar tatap dengannya beberapa detik.

"Saya anter kerumah sakit. Walaupun kamu nggak ngerasa kenapa-napa, seengaknya kalo udah di periksa kita jadi tau kalo ada apa-apa, ya?" ucap seseorang tadi. Aileen meringis kaki kanannya memang terasa ngilu.

Cerita KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang