"kalau dia benar suka sama kamu, saya harus apa?"
Adnan berusaha mengatur nafasnya, sudah dua menit dia menarik lalu membuang nafasnya begini. Dan ini semua karena menunggu kedatangan Aileen. Iya, karena ide dari Nara, kini Adnan sedang menunggu Aileen sampai disekolah. Adnan sudah siap dengan tempat makan berisi roti yang dibuatkan oleh Nara. Awalnya Adnan menolak tapi setelah dipikir lagi, Adnan kan suka Aileen, siapa tahu Aileen belum sarapan, Adnan khawatir kalau Aileen malah jadi tidak fokus saat belajar nanti. Oleh karena itu akhirnya Adnan mengiyakan ide Nara ini.
"Dih apaansi lo kambing!" seru seseorang yang sedaritadi ditunggu. Adnan yang mendengar itu langsung menoleh lalu menghembuskan nafasnya, baru kali ini Adnan merasa gugup.
Darren tertawa sambil mengusap rambut Aileen, lalu mata Aileen menemukan Adnan yang tengah berusaha menyunggingkan senyuman.
"Eh Adnan? tumben di sini," ucap Aileen seraya tersenyum.
Darren menoleh, tatapannya langsung jatuh pada kotak makan yang ada ditangan Adnan.
Adnan menelan ludahnya "Ah iyaa. Ini aku disini, mau kasih ini. Apa ini dimakan ya, kalo belum sarapan, ini isinya roti," ucapnya lalu menggaruk kepala.
Aileen tersenyum lebar. Kenapa ucapan Adnan seperti orang yang sedang gugup ya?
Darren mengernyitkan dahinya. Apa-apaan nih?
"Yaampun lo repot-repot banget," Darren meraih kotak makan itu, lalu membukanya. Darren mengambil salah satu roti yang ada di dalam lalu memakannya.
Aileen spontan memukul lengan Darren "Ih apaansi Ar, itu kan buat gue!"
Adnan tersenyum kikuk.
Darren menaikan satu alisnya "Buat lo? apaan? orang Adnan cuma bilang dimakan ya. Ya, yaudah gue makan, bener dong gue. Udah ah mau ke kelas dulu. Makasih ya jadi enak ni," sahutnya lalu berjalan masuk ke dalam kelas sambil mengunyah dan membawa kotak makan tadi tanpa rasa bersalah.
Aileen cemberut.
"Aduh maaf ya Nan. Darren tuh kalo pagi agak rada-rada gitu emang, nggak kenapa-napa kan?" ucap Aileen menatap Adnan.
Adnan tertawa kecil "Nggak kenapa-napa kok. Yang penting dimakan."
Aileen tersenyum "Hehe yaudah, gue masuk dulu ya nanti kalo kelamaan masuknya, yang ada rotinya abis sama Darren. Sekali lagi makasih ya Nan!" sahutnya, lalu menepuk pundak Adnan dan berjalan masuk ke dalam kelas.
Aileen mengambil kotak makan itu dari depan meja Darren.
Darren yang sedang mengunyah langsung menoleh "Dih sini orang lagi dimakan," ucapnya berusaha mengambil kembali kotak makan itu.
Aileen buru-buru menjauhkan kotak makan itu dari Darren "Enak aja, bagi-bagi. Lagian kan pasti Adnan bawain ini buat gue bukan buat looo."
Darren terdiam, dia baru terpikir kalau arti di balik ini semua adalah sudah pasti ada sesuatu dengan Adnan.
Aileen mengambil salah satu roti lalu memakannya.
"Adnan suka sama lo ya?" tanya Darren membuat Aileen hampir tersedak.
"Apaan? suka darimana, dari hongkong."
"I-iya ini sampe bawain roti gini buat lo?"
Aileen terdiam beberapa detik. Darren ada benarnya juga, kalau Adnan tidak suka Aileen, untuk apa dia mau repot-repot membawakan roti untuk Aileen? bahkan sampai menunggu di depan kelas hanya untuk menyerahkan bekal roti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita
Teen FictionMungkin cerita kita hanyalah salah satu dari banyaknya cerita tentang diam-diam menyayangi sahabat sendiri lebih dari seharusnya. Mungkin cerita kita hanyalah salah satu dari banyaknya cerita tentang patah hati. Mungkin cerita kita hanyalah salah...