"kebahagiaan sederhana mereka, cukup di atas vespa berdua."
Leta membuka pintu rumah dengan senyum yang sangat lebar.
Hari ini nampaknya adalah hari paling bahagianya.
Setelah menutup pintu, Leta berjalan menuju ruang tamu yang sudah ada Aileen dan Darren tengah menonton televisi dengan seragam yang masih melekat ditubuh.
Aileen dan Darren yang melihat datangnya Leta langsung buru-buru berdiri ingin melangkah menuju kamar untuk mengganti baju sebelum Leta mengeluarkan suara tinggi.
"Eh-eh sebentar dong pada mau kemana sih? masa Mama pulang pada bubar?" tanya Leta, membuat langkah Darren dan Aileen terhenti, mereka sama-sama saling melirik. Bukankah biasanya Leta akan marah ketika melihat mereka masih menggunakan seragam meskipun sudah pulang sekolah?
"Mama punya info yang sangat-sangat membuat mood Mama bahagia setengah kilo! eh seratus kilo malah!" seru Leta dengan raut wajah gembira.
Dia kemudian mengambil sebuah amplop lalu membukanya, mengeluarkan sebuah kertas dari dalam sana.
"Kalian tau apaaa? proposal pengajuan tour anak-anak Mama di accept sama kepala sekolah!! yaampum alhamdulillah terimakasih aduh aku senang sekaliii!" ucap Leta seraya menunjukkan kertas tadi pada Aileen dan Darren yang langsung tersenyum lebar.
"Aaaa selamat Mama!" seru Aileen.
"Akhirnya setelah berbulan-bulan!" seru Darren.
"Emang jadinya tanggal berapa Ma?" tanya Aileen.
"Minggu depan! hari sabtu, iyaa sabtu depan!" sahut Leta.
"Asik! berarti Darren sama Aileen bisa ikut kan?"
"Hihi bisa dong! kalian ajak juga temen kalian yang dua itu siapa? ah Adnan sama Nara ya? buat bantu konsumsi kan lumayan! yaya! ah udah Mama mau ke kamar dulu mau ganti baju! aaaa Mama senang sekalii!" seru Leta lalu melangkah menuju kamarnya.
Aileen dan Darren yang tadi ikut senang tiba-tiba menciut setelah mendengar ucapan Leta yang menyuruh mereka untuk mengajak Adnan dan Nara karena bagaimanapun, sampai sekarang sebagian besar hati mereka masih belum bisa menerima.
"Gue mau kabarin Adnan dulu," ucap Aileen lalu melangkah menuju kamarnya.
Darren terdiam beberapa detik. Kemudian meraih ponselnya, mengetikan direct message mengajak Nara untuk ikut.
Ih mau Darren!
yaudah okee.
makasih yaa udah ngajak gue!
samasama.
Nara tersenyum setelahnya. Dia sangat senang Darren mengajaknya.
××××
"Nanti kita disana ngapain? jagain anak-anak murid Tante Leta? atau gimana?" tanya Nara membuat Aileen, Darren sekaligus Adnan berhenti fokus makan.
Aileen meminum es tehnya "Kata Mama sih kita kaya bantu konsumsi gitu, gue juga ngak ngerti. Mungkin kaya bagiin makanan untuk makan siang, tapi kita main juga kok, bisa ikut main sama anak-anaknya gitu," sahutnya, lalu kebali memegang sendok untuk melanjutkan aktivitas makannya.
Nara manggut-manggut mendengar penjelasan Aileen.
"Ra," panggil Darren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita
Teen FictionMungkin cerita kita hanyalah salah satu dari banyaknya cerita tentang diam-diam menyayangi sahabat sendiri lebih dari seharusnya. Mungkin cerita kita hanyalah salah satu dari banyaknya cerita tentang patah hati. Mungkin cerita kita hanyalah salah...