"Apa-apa kamu sama dia, terus sama saya'nya kapan?"
Sore ini, setelah melewati hari yang lelah, Aileen sudah siap diatas vespa bersama Darren. Mereka mau pergi ke rumah sakit untuk memeriksa kaki Aileen.
"Udah siap belom?" tanya Darren lalu menyalakan mesin.
"Udah,"
"Serius udah?"
"Ih iyaa,"
"Yaudah ayuk ke kua,"
"Hah?!"
"Hahah enggak, pegangan kita jalan..."
Darren menjalankan vespanya sambil tersenyum, mereka melewati gerbang dan seperti biasa, memberi salam pada Pak Kulo.
"Ar nanti kaki gue nggak diapa-apain kan ya?" tanya Aileen saat lampu merah.
"Enggak. Paling di olesin balsem,"
"Dih masa dokter pakein balsem, mana ada,"
"Iyaa lagian pake nanya, paling di cek doang terus nanti perban lo itu dibuka,"
"Sotau banget,"
"Yee batu nggak usah nanya kalo gitu tadi mah,"
"Hahah!"
"Diem lampu hijau,"
Darren kembali menjalankan vespanya, hingga sampai dirumah sakit tempat dimana Aileen ditangani setelah kecelakaan kecil waktu itu.
Darren memasang standar, lalu turun. Setelah itu dia membantu Aileen untuk turun dari sana.
"Ar gue boleh coba jalan nggak? udah nggak sakit kok. Nih gue bisa kan berdiri nggak pake kruk," ucap Aileen setelah menapaki kaki ke tanah.
Darren memperhatikannya. "I-iyaa udah bisa tapi kan belum di cek, jalan pake kruk dulu ah, gue nggak mau lo kenapa-napa."
Aileen menatap wajah Darren, dia tersenyum tipis lalu buru-buru dikulum saat tiba-tiba mata Darren bergerak untuk melihatnya.
"Ayuk masuk, nih pake." ucap Darren lalu menyerahkan kruk pada Aileen.
Mereka kemudian melangkah masuk ke dalam rumah sakit sampai ke dalam ruangan dokter.
"Halo selamat sore, Aileen yang waktu itu cedera ringan di bagian pergelangan kaki ya?" ucap Ibu Dokter seraya tersenyum.
Aileen mengangguk seraya membalas senyum, sedangkan Darren menutup pintu.
"Langsung saja duduk di atas tempat periksa ya,"
Darren membantu Aileen untuk duduk disana.
Ibu Dokter tersenyum pada Darren, lalu mendekati Aileen, entah apa yang Ibu Dokter itu lakukan tapi setelah membuka perban di pergelangan kaki Aileen, Aileen dipinta untuk berdiri.
"Nah coba sekarang kamu gerakan kaki kamu pelan-pelan aja ya," ucap Ibu Dokter.
Aileen menurutinya.
"Sakit tidak?"
"Enggak Dok,"
"Yang bener lo?" sahut Darren, Aileen menepuk lengannya.
"Nah berarti Aileen memang sudah sembuh sepenuhnya, cuma masih ada beberapa obat yang harus dikonsumsi agar Aileen kakinya tidak nyeri ya."
Aileen tersenyum. "Alhamdulillah, makasih ya Bu."
"Sama-sama Nak, Ibu buatkan surat keterangannya dulu."
Kemudian Ibu Dokter berjalan ke mejanya, menuliskan sesuatu yang hanya bisa di baca olehnya dan orang-orang yang mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita
Fiksi RemajaMungkin cerita kita hanyalah salah satu dari banyaknya cerita tentang diam-diam menyayangi sahabat sendiri lebih dari seharusnya. Mungkin cerita kita hanyalah salah satu dari banyaknya cerita tentang patah hati. Mungkin cerita kita hanyalah salah...