"mungkin bagian besar dari menyayangimu adalah mengikhlaskanmu."
Nara menyandarkan punggungnya ke sanggahan tempat tidur.
Seharian ini, Nara merasa cemburu terhadap apa-apa yang dilakukan Darren untuk Aileen.
Nara tahu Nara bukan siapa-siapa'nya Darren. Tapi Nara saat ini sedang menaruh hati dan harapan pada Darren, jadi cemburu itu wajar saja kan.
"Dari hari gue minta tolong sama Aileen, Aileen belum lakuin apa-apa tuh. Dm gue aja sampe sekarang belum dibales juga sama Darren, sebenarnya Aileen niat nggak sih bantuin gue buat deket sama Darren?" oceh Nara lalu cemberut.
Pikirannya terus berputar bagaimana caranya agar Aileen melakukan banyak hal agar dirinya bisa dekat dengan Darren cepat-cepat.
Dua menit kemudian, Nara menjentikkan jarinya "Yap gue tau harus apa!"
Nara meraih ponselnya di atas nakas, lalu membuka aplikasi instagram dan memberikan sebuah direct message untuk Aileen.
Ai, besok mau bantuin gue gaa?
Aileen yang sedang minum air mineral menoleh ke ponselnya yang terletak di samping kulkas.
Dia meneguk air itu lalu meraih ponselnya.
bantuin apa?
bantuin supaya gue bisa jalan sama Darren Ai...
Aileen terdiam sejenak setelah membaca pesan dari Nara.
Dia menaruh ponselnya.
Ada perasaan menyesal dihatinya karena sudah bilang iya ketika Nara meminta bantuan untuk didekati dengan Darren.
Apakah ini memang waktunya untuk Aileen benar-benar melakukan apa yang Nara pinta padanya? Apakah ini memang waktunya Aileen benar-benar melupakan perasaannya dan mengedepankan perasaan Nara? Apakah nanti perasaan sayangnya yang lebih dari sahabat untuk Darren akan hilang? Tapi bagaimana jika tidak hilang? Apa Aileen kuat?
"Ck nggak Ai lo nggak boleh egois!" Aileen mengusap wajahnya.
Dia menghembuskan nafas, mau tidak mau, Aileen memang harus tetap melakukannya, Aileen belum mencoba, siapa tahu nanti perasaannya memang akan hilang.
Lagi pula kalau Aileen terus-menerus menyayangi Darren lebih dari seorang sahabat sedangkan yang dia tahu Darren tidak merasakan yang sama, harus sampai kan? Lagi pula kalau Aileen terus-menerus menyayangi Darren lebih dari seorang sahabat dan Darren tahu tapi tidak terima, bagaimana dengan persahabatan mereka? Aileen tidak mau Darren pergi. Aileen tidak mau kehilangan Darren.
Aileen menutup matanya, dia menarik dan membuang nafas untuk menahan air mata yang mau menyeruak.
Kemudian dengan tangan gemetar Aileen meraih kembali ponselnya. Mengetikan rencana untuk esok agar Nara bisa jalan berdua bersama Darren dengan perasaan hatinya yang enggan menerima.
Mungkin mulai saat ini, Aileen akan menyayangi Darren sambil mengikhlaskannya dengan Nara.
"Ai! bikinin jus apa gitu kek, gue aus nih," Darren datang lalu duduk di kursi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita
Novela JuvenilMungkin cerita kita hanyalah salah satu dari banyaknya cerita tentang diam-diam menyayangi sahabat sendiri lebih dari seharusnya. Mungkin cerita kita hanyalah salah satu dari banyaknya cerita tentang patah hati. Mungkin cerita kita hanyalah salah...