cerita kita - bagian 08

16.1K 1K 17
                                    

"di hari itu kamu memang hanya menolong saya tapi entah kenapa saya malah jatuh hati pada kamu."

"Es campur dua Pak, nanti tolong anterin ke meja sana ya, saya pegel abis dihukum." pesan Darren pada Pak Dimo penjual es campur.

"Iyaa tenang aja mas Darren, nanti saya anterin. Tunggu dulu ya, saya buatin dulu." sahut Pak Dimo.

"Yaudah Pak, saya kesana dulu,"

"Iyaa mas."

Darren lalu melangkah untuk duduk di bangku depan Aileen.

"Tangan lo pegel nggak?" tanya Darren, Aileen yang sedang mengecek ponselnya menoleh.

"Enggak kok," Aileen menaruh ponselnya "lo pegel ya?"

Darren menggelengkan kepalanya "Biasa aja."

"Yah padahal gue baru aja mau pijitin lo, tapi nggak kenapa-napa, bagus kalo lo nggak pe—"

"Eh aduh pegel ini sumpah! tadi bukunya berat-berat!"

"Halah bodoamat, minta pijit sama Pak Ono sana,"

"Yeh yang ada gue dinyanyiin dangdut sepanjang tangan gue dipijit,"

"Hahah!"

"Permisi ini es campurnya, silahkan dinikmati." Pak Dimo tiba-tiba datang membawa dua mangkuk berisi es campur yang mengundang selera.

"Asik, makasih Pak Dimo!" sahut Aileen yang dibalas senyuman oleh Pak Dimo yang langsung kembali ke tempatnya.

Darren mengaduk es campur'nya. Aileen meminum airnya yang dia ambil menggunakan sendok berwarna biru.

"Eh Ar, kira-kira Tante Vanka apa kabar ya? udah tiga bulan nggak ngasih kabar, nggak ada email nggak ngajak skype," ucap Aileen lalu mengunyah potongan buah strawberry.

Darren menelan air es campur. "Mungkin Tante lo lagi sibuk banget sampe-sampe nggak ada waktu buat ngabarin."

"Tapi emang gue seengak penting itu sampe-sampe Tante Vanka nggak mau luangin lima menitnya aja buat gue?"

Darren bisa lihat wajah Aileen yang berubah, ada rasa sedih di mata Aileen.

"Ai," Darren mengusap punggung tangan Aileen. "Lo itu penting, gimanapun keadaannya lo itu penting. Gue yakin sebenernya Tante Vanka pengen banget ngabarin lo. Tapi lo tau sendiri kan? Om Ziro itu gimana? Tante Vanka aja harus keluar rumah cuma buat skype-an sama lo. Mungkin karena Tante Vanka sibuk ditambah Om Ziro yang begitu, Tante Vanka jadi nggak ngabarin lo tiga bulan terakhir ini."

Aileen membalas tatapan Darren, dia memberikan senyum untuk Darren. Kata-kata Darren berhasil membuatnya tenang. Rasa sedih yang mampir tadi sudah hilang dibuat Darren.

"Makasih Darren yang bijaksana!" sahut Aileen lalu tertawa kecil.

Darren mengacak-acak rambut Aileen "Sama-sama Aileen cengeng!"

"Gue udah cakep jangan diacak-acak!"

"Maaf sengaja,"

Cerita KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang