"andai kamu tahu bahwa saya menyayangi kamu lebih dari seorang sahabat, andai kamu tahu."
12 tahun kemudian...
"Aileen cepetan astagfirullah, laper guee!" ucap Darren seraya memakai helm, dia sudah lapar tingkat dewa, tapi Aileen malah asik-asik ngobrol sama fansnya.
Aileen mencubit lengan Darren. "Bawel banget si lo, makanya kalo istirahat makan, jangan main game terus! kenyang kan lo sekarang?! makan aja tuh pistol di game lo!" oceh Aileen lalu mengerucutkan bibirnya.
"Idih galak banget Aileen ini, cepet tua, keriput mau lo kaya Bi Juju hah?"
Aileen memukul lengan Darren. "Lo yang bakal keriput duluan!"
''Iya-iya aku yang keriput duluan, ngambeknya udah dulu ya Ai, aku laper sekali ini," ucap Darren dengan nada sangat manis seraya memasangkan helm ke kepala Aileen, dia dengan sangat hati-hati memasang pengaitnya.
"Yuk pulang yuk," ucap Darren naik ke atas vespa kesayangannya. Tapi Aileen masih tidak bergerak, oleh karena itu Darren menoleh, tersenyum, lalu mencubit pipi Aileen. "Ai nanti gue beliin kuwaci kok, yuk pulang laper gue sumpah."
Mendengar kata kuwaci, senyum sumringah langsung mengembang diwajah Aileen. "Bener ya! awas lo boong keriput beneran amin."
"Bawel lo ah, udah naik."
"Lo juga bawel, udah cepet jalan," Aileen sudah naik ke jok belakang, tangannya juga sudah memegang ujung jaket yang dikenakan Darren.
"Okee, makanan i'm comingggg!" ucap Darren lalu menjalankan vespanya, menekan klakson sebagai tanda pamit pada Pak Kulo penjaga gerbang sekolah yang dibalas anggukan kepala serta senyuman.
Selang lima belas menit, sampailah Darren dan Aileen di istana mereka. Aileen melepas helmnya lalu memberinya pada Darren, dan langsung masuk ke dalam rumah tanpa menunggu Darren memarkirkan motornya.
"Kebiasaan banget ninggalin mulu, nggak berasa bawa si lo ye Ai," oceh Daren setelah memarkirkan vespanya, lalu masuk ke dalam rumah menyusul langkah Aileen Zamira.
"Assalamualaikum Darren ganteng dihome, Maaa Darren laper, mau makan," ucap Darren lalu duduk di sofa, tak menunggu lama Leta keluar bersama dengan Aileen yang tersenyum jahat entah karena apa.
Leta duduk disamping Darren yang sedang membuka sepatunya. Darren lalu menyalaminya.
"Ar, Mama hari nggak masak hehe. Kamu makan diluar aja ya, sama Aileen sana ya?" ucap Leta, berhasil membuat Darren lemas, dan berhasil membuat tawa Aileen meledak karena melihat wajah Darren yang super kelaparan.
"Nggak usah ketawa lo!" Darren melempar kaus kakinya ke arah Aileen.
"Nggak kena wlee," Aileen menjulurkan lidahnya.
"Heh udah ah, ini uang buat beli makan, Aileen temenin Darren ya, sekalian kamu juga makan, Mama mau bikin proposal untuk pengajuan acara study tour anak-anak dulu," ucap Leta yang memang sedang sibuk membuat proposal untuk anak muridnya, setelah kejadian 12 tahun lalu, Leta memutuskan untuk bekerja sebagai guru disalah satu sekolah dasar dekat rumah.
"Siap Maaaa!" seru Aileen sambil menaruh tasnya, dia menghampiri Darren yang sedang mengambil ponsel di dalam tas.
"Ayuk katanya laper, keburu sore nih Ar, udah jam tiga." ajak Aileen.
"Hmm ayo. Mau ambil sendal dulu bentar." sahut Darren lalu berjalan menuju rak sendal, kemudian memakai sendal hitamnya dan berjalan keluar rumah menyusul Aileen yang tentunya sudah mendahuluinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita
TeenfikceMungkin cerita kita hanyalah salah satu dari banyaknya cerita tentang diam-diam menyayangi sahabat sendiri lebih dari seharusnya. Mungkin cerita kita hanyalah salah satu dari banyaknya cerita tentang patah hati. Mungkin cerita kita hanyalah salah...