"cinta butuh waktu untuk dirasakan, kalau saya butuh kamu untuk cinta."
Nara berdiri semangat setelah menemui Darren keluar dari kamar mandi.
Darren tahu ada Nara, tapi dia malah melangkah begitu saja setelah menyampirkan handuk kecilnya dibahu kanan.
"Darren mau kemana? ke kantin ya? gue ikut ya?" tanya Nara sembari berusaha menyamai langkahnya dengan langkah Darren.
Darren berdeham, kemudian belok ke kanan lurus menuju kantin.
Saat memasuki kantin, mata Darren langsung disuguhi adegan Aileen berduaan dengan Adnan.
Tangan Aileen memegang gelas berisi teh hangat, senyuman dibibir Aileen karena ocehan dari Adnan berhasil membuat Darren ingin buru-buru menarik Aileen pulang dari sini.
"Ai ayo balik. Gue udah selesai," ucap Darren setelah sampai.
Aileen dan Adnan langsung menoleh.
Aileen menaruh gelas teh itu ke atas meja.
Adnan melirik Nara yang tersenyum.
"Eh Ar, udah selesai? mau langsung balik nih? nggak mau-"
"Nggak." potong Darren.
Nara meliriknya. Darren kenapa begitu? apa Darren cemburu pada Adnan karena berduaan dengan Aileen?
"Ai lo mau balik atau masih mau disini?" ucap Darren menatap Aileen yang hanya terdiam.
Aileen kemudian tersadar. "Ah iya-iya ayuk balik." Aileen berdiri. "Gue balik duluan ya."
"Okey, makasih ya Ai udah nemenin. Hati-hati," sahut Adnan.
Aileen tersenyum lalu menggandeng lengan Darren keluar dari sana.
Nara yang melihat itu hanya bisa cemberut. "Ih masa ditinggalin gitu aja, jahat." Ucapnya lalu duduk ditempat yang tadi Aileen duduki.
Adnan menatap adiknya. "Emangnya kamu bener-bener suka ya sama Darren?"
Nara menoleh, menatap balik Adnan kemudian tersenyum. "Hehe iya, lagian abang liat aja Darren. Udah ganteng, lucu, cool, captain basket gemesin, pacarable banget kan?"
Adnan tertawa kecil, nampaknya adiknya ini memang sedang jatuh cinta.
"Yaudah sabar, cinta kan butuh waktu buat bisa dirasain." sahut Adnan.
"Eh iyaa!"
"Kenapa?"
"Abang gimana sama Aileen? abang nggak ada rasa apa-apa gitu daritadi berduaan?"
Adnan menyipitkan matanya. "Mmm... ada."
Nara tersenyum lebar. "Asik! berarti udah mulai ada rasa? abang suka sama Aileen?"
"Stt belom. Abang baru kagum aja," sahut Adnan. Padahal hatinya dari tadi berdetak tidak karuan.
"Ih tapi tetep aja! berarti kalo kaya gitu abang harus deketin Aileen!"
"Kok kamu bilang harus? kan abang yang ngerasain, abang juga nanti yang bakal jalanin."
"I-iya tapi kan bang. Kalo abang sama Aileen deket, waktu berduaan Darren sama Aileen akan berkurang, dengan gitu aku jadi punya banyak kesempatan deketin Darren."
Adnan menatap Nara. "Kamu serius mau deketin Darren? bukannya tadir perempuan itu dikejar bukan mengejar?"
"Abang, itu mah udah prinsip kapan tau. Sekarang ya bang, pokonya kalo kita sayang itu harus diperjuangin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita
Teen FictionMungkin cerita kita hanyalah salah satu dari banyaknya cerita tentang diam-diam menyayangi sahabat sendiri lebih dari seharusnya. Mungkin cerita kita hanyalah salah satu dari banyaknya cerita tentang patah hati. Mungkin cerita kita hanyalah salah...