"patah hati adalah bagian dari jatuh hati."
Malam ini Aileen sudah siap, dia mendapat pesan dari Adnan yang mengatakan sudah sampai.
Aileen keluar dari kamar, bersamaan dengan Darren.
Mereka terdiam beberapa detik, saling menatap. Saling bertanya mau kemana.
"Mau kemana?" tanya Darren dan Aileen bersamaan.
Aileen menggaruk tengkuknya "Mmm... gue mau—"
"Aileen ini Adnan udah dateng," seru Leta dibawah sana memotong ucapan Aileen.
Darren yang mendengar itu rasanya seperti tersengat. Kenapa Aileen tidak cerita mau jalan malam ini dengan Adnan?
"Kok nggak cerita-cerita ke gue sih lo mau jalan?"
"Iyaa lo sendiri juga kan? lo mau jalan sama Nara kan?"
Darren terdiam.
"Yaudah, hati-hati." ucap Darren lalu menuruni tangga.
Aileen terdiam beberapa detik. Lalu membuang nafas kemudian menuruni tangga. Berpamitan pada Leta dan Bi Juju kemudian masuk ke dalam mobil Adnan tanpa menoleh pada Darren yang sedang memakai helm.
Adnan tersenyum "Halo," ucapnya.
Aileen menoleh lalu hanya membalas sapaan Adnan dengan senyuman.
"Kita mau kemana?" tanya Aileen saat Adnan mulai menjalankan mobilnya.
"Makan malem ditempat keluarga aku biasa makan, mau kan?" tanya Adnan.
Aileen mengangguk, setuju saja. Lalu membuang nafas berusaha menyingkirkan Darren dari pikirannya.Tak lama Adnan sampai disebuah restoran bernuansa coklat. Adnan turun, lalu membukakan pintu untuk Aileen.
Aileen tersenyum lalu berterimakasih.
"Loh Abang Aileen! aaaa astaga kita ketemu terus!" seru seseorang. Aileen dan Adnan sontak menoleh. Nara sedang melambaikan tangan dengan Darren yang digandeng.
Aileen terdiam beberapa detik. Darren juga. Kenapa mereka selalu harus bertemu? harus ya mereka selalu bertemu?
Darren berusaha tersenyum menyapa Adnan.
"Haloo!" ucap Nara pada Aileen. Adnan tersenyum. Aileen tersadar lalu berusaha menghilangkan rasa cemburu, dia tersenyum seraya mengusap lengan Nara.
"Kayanya kita emang ditakdirin untuk double date terus haha," ucap Aileen.
Double date Darren mengulang kata tadi. Oh jadi ini date?
"Haha iya kayanya, yaudah masuk deh. Gue laper." sahut Darren lalu berjalan mendahului Adnan dan Aileen, Nara tentu mengikutinya.
"Ayuk," ajak Adnan lalu melangkah masuk bersama Aileen, menyusul Darren dan Nara.
Mereka duduk disalah satu meja yang ada ditengah. Restoran ini tidak terlalu ramai. Tempatnya tenang, dan alunan biola berhasil membuat nuansanya terasa tentram.
"Selamat malam, ini buku menu'nya silahkan dipilih-pilih. Makanan dan minuman kami semuanya istimewa, seperti kalian yang di lahirkan kedunia ini dengan istimewa." ucap Sang pelayan separuh baya, berhasil membuat keempatnya tertawa kecil.
Setelah beberapa menit memilih menu apa. Sang pelayan tadi kembali ke asalnya.
Aileen sesekali melirik Darren.
"Halo selamat malam para pengunjung. Semoga hari kalian menyenangkan dan bahagia." ucap seseorang yang berdiri di atas panggung berhasil membuat seluruh mata tertuju padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kita
Teen FictionMungkin cerita kita hanyalah salah satu dari banyaknya cerita tentang diam-diam menyayangi sahabat sendiri lebih dari seharusnya. Mungkin cerita kita hanyalah salah satu dari banyaknya cerita tentang patah hati. Mungkin cerita kita hanyalah salah...