Assalamualaikum.. Anyeong..
Welcome back to my story. Enjoy and dont forget to click 'vote'
Seperti kebanyakan perempuan lainnya yang sangat membenci olahraga. Ratu juga termasuk salah satu dari mereka. Sebenarnya bukan benci. Dia juga tahu kalau olahraga sangat penting untuk tubuh. Tapi setiap dia olahraga yang kiranya berat, napasnya terengah-engah.
Pagi ini Ratu harus bergabung dengan teman-temannya untuk melakukan pemanasan. Pak Darto, guru olahraganya mengajak mereka untuk pengambilan nilai voli.
"Hei.." Sapa seseorang yang tiba-tiba sudah berdiri di samping Ratu.
"Hei. Kak Yahsa ngapain?"
Yahsa memperlihatkan bajunya, "Kan kita olahraganya bareng. Masa lupa?"
"Eh iya."
"Kemarin kakak ke rumah kamu buat ngajakin ke rumah sakit, tapi ngga ada orang. Kamu ke mana? Sama Haidar?" Tanya Yahsa.
Ratu tersenyum sungkan, "Iya Kak. Kemarin Ratu main ke rumah Haidar."
"Eh. Ratu ikut olahraga dulu. Dah." Pamit Ratu menghampiri teman-temannya yang sedang mengantri untuk melakukan passing.
Semua macam jenis permainan olahraga adalah hal yang dibenci Ratu. Tak heran jika ia kesulitan mengerjakan yang diperintah gurunya.
Tak. Dug.
Ratu menutup mulutnya saat tahu jika bola yang ia lempar mengenai kepala seseorang.
"Ya Allah.." Gumam Ratu sambil berlari menghampiri si korban.
Saat sudah dekat jantung Ratu berdetak lebih cepat. "Dari 1.243 siswa di SMA Galaksi kenapa harus dia yang kena?"
"Haidar.. Maaf. Sakit ya?" Tanya Ratu meringis.
Ya. Seperti yang Ratu sayangkan. Kenapa harus Haidar? Seolah semesta menyetting agar Ratu selalu berhubungan dengan Haidar. Tuhan...
Haidar mengusap pundaknya lalu menatap Ratu sinis, "Lo ada dendam sama gua?"
"Engga ada. Sumpah. Ratu engga sengaja."
Perdebatan mereka sontak menjadi pusat perhatian. Jelas menjadi pusat perhatian karena sepasang mantan kekasih sedang terlibat adu cekcok. Ya meskipun si cowok lebih dominan.
"Ikut gua." Haidar menarik tangan Ratu menjauh. Dia membawa Ratu ke rooftop, tempat mereka biasa bertemu.
"Haidar.. Ratu belum ganti baju. Ini pasti bau banget." Protes Ratu saat mereka sudah tiba di atas.
"Lo ngga usah protes engga bisa?! Lo ngga tahu diri banget ya? Udah gua lunasin tagihan lo, sekarang lo seenaknya aja. Ngelunjak ya?" Semprot Haidar.
Ratu merasa aneh dengan Haidar. Dia ngelunjak apa?
"Kenapa diam aja? Engga punya mulut?"
"Had..."
"Apa?!"
Menarik napas panjang, "Ja..jangan mar..rah Haidar."
"Kenapa?! Lo kok ngatur gua? Udah senang sekarang engga ditagih lagi? Berasa jadi pacar gua?"
Ratu benar-benar tidak tahu apa yang membuat Haidar bisa semarah itu. Yang dia tahu tadi kepala laki-laki itu terkena bola yang dia lempar. Tapi itu tidak sengaja.
"Ratu engga ngerti Haidar ngomong apa."
"Arghhhh..." Haidar teriak kesal.
Mendengar teriakan Haidar membuat Ratu terkejut sampai memejamkan mata. Tapi yang lebih terkejutnya lagi saat mendengar suara isakan tertahan. Perlahan Ratu membuka mata dan melihat Haidar yang sudah terduduk di lantai rooftop.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Terindah ✓ (Completed)
RandomCeritanya udah tamat. Tapi meski gitu engga ada salahnya kan tetap ngasih vote nya? Kalau kata Ratu, Haidar itu bukan cowok idaman. Udah cuek, kasar lagi. Haidar, "Bikin risih tau engga?!" Ga bisa bikin sinopsis kalau penasaran langsung baca aja. Ma...