Tangan ku agak pegel nih ngerevisi cerita ini. Tapi gapapalah biar cepet kelar dan lanjut ke cerita lain. Jangan lupa vote ya. Kalian keren banget udah mau support aku. Love you guys😘
"Bagaimana keadaan istri saya Dok?"
"Istri Bapak saat ini sudah lebih baik. Hanya kelelahan saja. Tetapi ini wajar untuk awal-awal masa kehamilan." Jawab sang dokter yang bernama Karlina itu tersenyum.
Haidar mengucapkan syukur namun seketika ada yang janggal di pendengarannya, "Eh awal-awal kehamilan? Yang hamil siapa Dok? Kan saya tanya keadaan istri saya."
"Iya. Istri Bapak sedang hamil muda. Saat ini usia kandungannya sudah menginjak 3 minggu. Dijaga ya Pak. Karena pada trisemester awal kandungan lebih rentan." Pesan Dokter Karlina.
Masih kurang puas Haidar kembali bertanya, "Istri saya hamil? Ratu Emeralda Qarani loh istri saya."
Dokter Karlina tertawa pelan melihat tingkah lucu Haidar, "Iya Bapak Haidar. Istri Anda yang bernama Ratu Emeralda Qarani sedang hamil."
Jantung Haidar berpacu sangat kencang. Antara senang dan menyesal karena perlakuannya pada Ratu tadi pagi.
"Tapi tadi pagi istri saya sudah pakai testpack dan hasilnya negatif Dok. Terus pendarahan tadi engga apa-apa kan Dok?."
"Oh kalau masalah itu memang sering terjadi. Tapi bisa saja ada kesalahan. Dan tadi kami sudah melakukan berbagai tes dan Alhamdulillah istri Bapak memang sedang hamil. Selamat ya Pak. Kalau pendarahan memang wajar pada usia kandungan muda. Nanti saya akan buatkan resep untuk membantu menjaga kandungan istri Bapak. Yang saya sarankan saat ini adalah tolong dijaga pola makannya, istirahat yang cukup dan kalau bisa jangan sampai sang ibu stres ya Pak. Kalau begitu saya permisi dulu."
"Eh Dokter maaf. Ini saya bisa jenguk istri saya?"
"Iya Pak silahkan. Saat ini Bu Ratu sedang istirahat. Saya permisi."
Setelah mengucapkan terima kasih Haidar langsung masuk menemui istrinya. Dilihatnya Ratu tengah tertidur dengan tangan yang diinfus.
Langkahnya perlahan mendekati ranjang, diraihnya tangan Ratu dan digenggam dengan sayang. Tak lupa sebuah kecupan ia daratkan di kening Ratu.
Tak terasa air matanya mengucur deras di pipi Haidar. Rasa bahagia, haru dan juga penyesalan tersirat jelas di wajahnya.
"Sayang aku minta maaf karena udah kasar sama kamu."
Tangan Haidar terulur mengelus perut datar Ratu dari luar baju, "Maafkan papa sayang karena engga sadar sama kehadiran kamu. Tapi papa janji akan selalu jaga kamu sama mama. Yang kuat di dalam."
Rasa lelah yang melanda membuat Haidar tak kuat menahan kantuk. Sambil menggenggam tangan Ratu, diletakkan kepalanya di sisi ranjang. Hingga tak sadar Haidar terlelap dalam mimpinya.
Rasa haus yang menggerogoti kerongkongannya membuat Ratu membuka matanya. Tangannya terasa berat digerakkan dan netranya menangkap Haidar yang sedang terlelap sambil memegang tangannya.
Terenyuh, tangan Ratu menyugar rambut Haidar yang terlihat berantakan. Bahkan mata suaminya itu terlihat sedikit ada lingkaran hitam membuat hatinya merasa teriris.
Saat menyadari pergerakan kepala Haidar membuat tangan Ratu berpindah.
Haidar segera menegakkan badannya, "Sayang ada yang sakit? Atau kamu butuh sesuatu? Bilang sama aku."
Namun Ratu hanya diam tanpa menanggapi pertanyaan Haidar membuat hati Haidar teriris. Bahkan tangannya yang digenggam Haidar dilepaskan oleh Ratu.
"Sayang, kamu mau makan apa? Mau makan buah? Atau mau aku beliin bubur? Hari ini kamu belum sarapan." Tawar Haidar mencoba tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Terindah ✓ (Completed)
AléatoireCeritanya udah tamat. Tapi meski gitu engga ada salahnya kan tetap ngasih vote nya? Kalau kata Ratu, Haidar itu bukan cowok idaman. Udah cuek, kasar lagi. Haidar, "Bikin risih tau engga?!" Ga bisa bikin sinopsis kalau penasaran langsung baca aja. Ma...