37.1

1.9K 107 5
                                    

Sebuah pesawat telah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dengan mulus. Para penumpang menuruni tangga dengan wajah gembira menandakan perjalanan mereka yang menyenangkan.

"Setelah 7 tahun. Hai Indonesia. Kenangan buruk menghilanglah."

Cuaca hari ini sangat bagus, cerah tanpa awan. Segerombolan orang mengenakan pakaian yang sama tengah berjalan sambil sedikit bercanda. Ada 5 orang, 4 laki-laki dan seorang lagi perempuan. Mereka terlihat akrab tanpa celah.

Langkah mereka terhenti karena ada seorang laki-laki paruh baya menghentikan mereka. Laki-laki itu menyodorkan tangannya pada sang perempuan, "Welcome back to Indonesia Ratu Emeralda Qarani. Today is your first flight to Indonesia. Congratulation for your position. Good job. You can be captain just need 2 years. I want you to keep your spirit."

Ratu tersenyum ramah, "Thank you so much Mr. Bryant. I need your support."

Setelah mengusap kain jilbab Ratu, Mr. Bryant meninggalkan rombongan itu untuk pergi.

"Welehh gila ! Gue engga nyangka Rat ini beneran penerbangan lo ke Indonesia pertama kali sejak 4 tahun lo jadi pilot? Gue engga percaya. Padahal lo orang Indonesia juga loh. Emang engga rindu kampung halaman gitu?" Tanya Marcello keheranan. Dia salah satu pilot yang cukup dekat dengan Ratu.

"Kangen lah pasti. Tapi Ratu kan masih ada yang harus diurus juga. Entahlah mungkin sekarang udah waktunya berdamai sama masa lalu." Tutur Ratu sambil tersenyum miris.

Seseorang memeluk pundak Ratu, "Apapun yang bikin lo jadi sedih kayak gitu. Gue, Ello, Betrand sama Nick pasti selalu ada buat lo."

Ratu mengangguk, "Thanks Sam. Kalian emang selalu ada buat Ratu."

"Eh kita mau ke mana nih? Perdananya Ratu ke Indonesia loh?" Tanya Nick antusias. Di antara mereka Nick ini yang paling muda, makanya terlihat sedikit manja.

"Makan? Ratu yang traktir? Yah hitung-hitunglah buat ngerayain 2 tahun Ratu jadi captain ceilah." Ajak Betrand semangat.

Sam mengangguk setuju, "Benar banget. Sekaligus syukuran buat kesuksesan Ratu. Pencapaiannya udah keren banget."

Akhirnya Ratu mengangguk, "Iya deh. Kita cari cafe dekat sini atau mana?"

"Yang dekat sini aja. Lagian kita juga baru landing. Entar kalau kejauhan makin capek. Apalagi ini Ratu pertama kalinya melakukan perjalanan ke Indonesia." Usul Marcello penuh pengertian.

Langkah mereka menyita perhatian baik rekan kerja maupun penumpang yang berlalu-lalang. Tak jarang juga tatapan sinis Ratu dapatkan dari para pramugari. Siapa yang tak iri melihat Ratu yang dikelilingi 4 pilot tampan. Melihat bagaimana Ratu yang diperlakukan istimewa oleh mereka.

Tapi Ratu mencoba tidak perduli. 7 tahun dia hidup di negara yang bebas membuat dia belajar untuk tidak terlalu perduli dengan orang yang tidak menyukai kita. Dan tatapan tidak suka itu sudah biasa dia rasakan.

Mereka menuju tempat makan yang ada di bandara tersebut. Dan stand makanan Jepang menjadi pilihan mereka untuk mengisi perut. Sambil makan, mereka melanjutkan obrolan yang sempat terputus tadi.

"Rencananya mau ngapain kita?" Tanya Nick menyantap sushi-nya.

"Istirahat saja. Nanti kalau Ratu sudah tidak lelah kita baru jalan." Ujar Sam bijak.

Tring. Tring.

Obrolan mereka terputus saat hp Ratu bergetar karena ada telepon masuk.

"Ya. Ratu sudah di Indonesia. Sekarang sedang di stand makanan Jepang yang ada di dekat bandara. Ratu sedang makan dengan Sam, Betrand, Ello dan Nick."

Mantan Terindah ✓ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang