"Halo San kamu lagi sibuk engga?" Tanya Ratu pada seseorang menggunakan hpnya.
"Hm engga sih Rat. Ada apa?"
Ratu menggigit bibirnya karena ragu dengan apa yang akan ia ucapkan, "Kamu ada kenalan yang ada lowongan pekerjaan ngga?"
"Hm.. Lo mau nyari kerja? Part-time gitu?"
Ratu mengangguk walau nyatanya Sandra tidak melihat, "Iya. Ratu pingin bisa bantu ibu."
"Bentar gue tanyain ke Kak Max dulu. Soalnya kalau gue engga ada kenalan."
Tak lama terdengar suara Sandra seperti masuk ke sebuah ruangan.
"Kak lo ada kenalan yang punya cafe buat part-time anak SMA ngga?"
"Lo mau kerja?" Terdengar suara Max bertanya pada Sandra.
"Bukan gue. Tapi Ratu."
"Hah Ratu? Dia butuh kerjaan?"
Terdengar suara Sandra berdecak, "Ck. Kalau Ratu aja responnya cepat. Buruan ada engga?"
"Ada sih. Kemarin kebetulan teman gue tanya kalau ada kenalan buat kerja di tempatnya. Kalau Ratu mau, gue kirim deh alamatnya atau gue yang antar."
"Udah ngga usah modus. Lo kirim ke gue biar entar gue kirim ke Ratu."
"Gue aja yang kirim. Bagi wanya Ratu."
"Heh ini gue lagi teleponan ya sama Ratu. Buruan kirim ke gue."
Setelah itu terdengar suara Sandra keluar dari ruangan itu.
"Eh udah dengar kan ya? Entar kalau udah dikirim sama Kak Max, gue kirim ke lo."
"Makasih banget ya San. Bilang ke Kak Max juga."
"Iya sama-sama entar gue sampein. Oh ya mau gue antar engga?"
Ratu menggeleng, "Engga usah. Nanti Ratu bisa naik angkot atau taksi kok. Makasih ya Sandra."
"Iya my bebeb. Ya udah ya kalau lo engga perlu gue antar, gue mau keramas dulu. Abis pakai cat rambut nih."
"Iya yang bersih. Dah."
"Dah."
Ratu mengulas senyum. Dia merasa senang karena apa yang dia inginkan mendapat jalan. Tinggal selangkah lagi agar masalahnya terselesaikan.
Setelah berganti pakaian, Ratu segera berpamitan kepada ibunya. Tentu saja dia tidak mengatakan jika akan mencari pekerjaan. Karena jika berkata jujur tentu saja Dahlia tidak akan memberikan izin.
Dan Ratu harus meminta maaf dalam hati kepada Sandra karena dia mengatakan akan ke rumah Sandra. Beruntung Kevan sedang di sekolah, jika tidak maka adiknya itu akan menginterogasinya.
Ratu tidak menggunakan angkot karena ia takut akan berada di jalan lebih lama. Oleh karena itu dia menggunakan jasa ojek online. Bisa digunakan untuk mengatasi kemacetan ibukota.
Setelah menempuh perjalanan sekitar setengah jam, akhirnya dia berdiri di depan sebuah cafe yang diinfokan Sandra. Bukan cafe besar tapi cukup bagus untuk nongkrong anak muda karena tempatnya yang sangat instagramable.
Sedikit ragu Ratu melangkahkan kakinya ke dalam. Dia menatap sekelilingnya kemudian menghampiri tempat pembayaran.
"Silahkan Kak ada yang bisa saya bantu?" Tanya petugas kasir ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Terindah ✓ (Completed)
RandomCeritanya udah tamat. Tapi meski gitu engga ada salahnya kan tetap ngasih vote nya? Kalau kata Ratu, Haidar itu bukan cowok idaman. Udah cuek, kasar lagi. Haidar, "Bikin risih tau engga?!" Ga bisa bikin sinopsis kalau penasaran langsung baca aja. Ma...