13

1.5K 102 1
                                    

Warning ! Terdapat kalimat kasar, umpatan, dan perbuatan kekerasan. Tidak untuk ditiru. Hanya sebagai bumbu dalam konflik. Jangan mencaci karya saya dalam bentuk apapun. Jika suka silahkan baca jika tidak silahkan pergi. Saya membuat cerita sesuai alur yang saya inginkan bukan sesuai apa yang ingin orang lain baca.

Merasakan tubuhnya yang terasa remuk redam, perlahan Ratu membuka matanya. Meski awalnya terlihat buram namun lama-kelamaan semua terlihat jelas. Pertama kali hal yang ditangkap indera penglihatannya adalah ruangan yang penuh debu dan hanya mendapat sedikit penyinaran matahari.

Ratu menggerak-gerakkan badannya namun terasa sulit. Saat melihat kondisi tubuhnya, ternyata tangan dan kakinya sudah terikat pada kursi yang ia duduki.

Tenggorokan dan kerongkongannya terasa kering karena entah dari tadi atau kemarin dia seperti tidak minum air. Yang jelas dia seperti menelan suatu zat yang bisa membuat sistem pernapasannya terganggu.

Ratu mencoba memejamkan matanya untuk mengusir rasa pusing di kepala. Sekelebat kejadian mampir di ingatannya.

Rasa amarah Ratu memuncak saat mengingat Yahsa. Entah dia yang diculik dari Yahsa atau kakak kelasnya itu terlibat di kasus penculikannya. Dan jika dugaan yang kedua memang terbukti maka sampai kapanpun dia tidak akan memaafkannya.

"Hei tolong lepaskan ! Siapapun yang di luar tolong lepas saya." Teriak Ratu dengan suara seraknya. Dia meronta-ronta mencoba melepaskan diri namun tali yang mengikatnya terasa sangat kuat. Bukannya berhasil, yang ada dia merasa pergelangan tangannya perih.

Segerombol orang dengan pakaian berandal memasuki ruangan itu. Salah satu di antara mereka adalah orang yang sangat Ratu kenal. Dan itu membuat tatapannya menajam.

"Halo cantik. How are u darl?" Sapa seseorang yang terasa asing.

Ratu memicingkan matanya, "Kamu siapa? Kenapa kamu nyulik saya. Apa salah saya?"

Seseorang itu mengelus pipi Ratu yang dibalas dengusan oleh gadis itu, "Lo salah apa? Mm engga ada. Pingin aja."

"Pingin aja?" Tanya Ratu sinis. "Engga ada alasan nyulik orang dengan alasan pingin aja, kecuali kalau dia psikopat."

"Hahahaha.. Yah anggap aja gue emang psikopat. Btw lo mau tahu gue siapa engga? Kenalin gue Josh."

Mata Ratu membulat. Nama ini pernah disebut Haidar, Bayu dan Nathan. Dia teman mereka. Jika saat ini pantas disebut teman.

"J-Josh?" Tanya Ratu memastikan pendengarannya tidak salah.

Josh tersenyum miring, "Yes I am. Lo kayaknya udah kenal siapa gue ya? Ah pasti Haidar udah pernah cerita ya?"

"Lepaskan saya. Kamu engga ada untungnya nyulik saya kayak gini." Desis Ratu marah.

Josh terkekeh, "Santai babe. Gue bakal lepasin lo kok. Tapi nanti setelah gue mendapat tumbal yang gue mau."

"T-tumbal?"

"Ya. Gue mau Kevan dan bonus mantan pacar lo." Ujar Josh merasa puas.

"Dasar setan ! " Teriak Ratu geram. Tatapannya nyalang. Rasanya ingin dicabik-cabiknya wajah menyebalkan itu.

Plak. Ratu meringis saat sudut bibirnya terasa perih dan bau anyir. Sampai-sampai Ratu harus memejamkan matanya untuk mengusir rasa sakit itu.

Mantan Terindah ✓ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang