Segerombolan siswa keluar dari sebuah ruangan dengan wajah ceria. Tak henti-hentinya mereka mengumbar senyum dan tawa seolah memperlihatkan pada dunia betapa bahagianya mereka.Dan sepertinya wajah ceria itu tidak hanya tergambar dari wajah mereka-mereka saja, namun pada wajah siswa lainnya. Karena hari ini adalah hari terakhir mereka melakukan ujian kenaikan kelas. Hari di mana mereka akan memiliki waktu sebentar untuk bernapas sebelum menerima nilai hasil ujian mereka.
Tapi saat ini mereka tidak mau terlalu memusingkan hal tersebut karena bisa membuat kepala mereka yang sudah pusing dengan algoritma dan rumus-rumus yang memuakkan menjadi ingin untuk dipecahkan. Ayolah mereka juga murid biasa yang ingin merasakan kesenangan dan kebebasan. Lagipula apa tidak cukup waktu 2 minggu ini mereka harus merelakan waktu istirahat mereka untuk lebih banyak di kelas. Tentu saja dengan buku yang terbuka di hadapan mereka.
Langkah mereka terhenti di sebuah tempat yang dinamakan kantin. Rencananya hari ini mereka akan sedikit bersenang-senang dengan mencoba menu baru yang ada di kantin sekolah tersebut atau mungkin nanti akan sedikit jalan-jalan. Yang pasti hari ini Ratu sudah minta izin pada Bayu untuk tidak masuk kerja.
"Hei ada yang punya rencana keren engga? Gue bosen nih ngedekem di rumah terus. Kemarin 2 minggu di rumah berasa kayak orang penyakitan yang kudu di karantina tau." Dumel Ayu menusuk donatnya.
Dengan iseng Fatir mengambil satu donat milik Ayu sampai si empunya memelototinya, "Yang gue tahu rencananya makan abis nih donat. Apalagi kagak bayar. Beuhhhh suka banget."
Bella memukul lengan Fatir hingga donat yang dia pegang terjatuh, "Perasaan gue lo selalu ngejahilin si Ayu mulu dah. Jangan-jangan sebenarnya lo naksir sama Ayu lagi. Tapi engga kesampaian jadi lo embat si Siska aja."
Fatir membulatkan matanya pura-pura terkejut, "Lah kok tempe? Lagian nih ya kalau gue naksir sama cewek abal-abal ini weh langsung kering dah samudera hindia."
Ayu juga menampilkan raut wajah yang seperti mau muntah, "Gue juga kagak pernah sedikitpun membayangkan bisa disuka sama lo."
Mereka yang lain hanya geleng-geleng kepala. Termasuk Siska yang berstatus sebagai pacarnya Fatir. Gadis itu lebih memilih meneruskan drama Koreanya yang sempat tertunda karena fokusnya pada ujian kenaikan kelas.
Ratu yang hanya tersenyum menyaksikan perseteruan tersentak saat ada sebuah lengan yang memeluk tubuhnya dari belakang. Sontak dia mendengar suara pekikan dari teman-temannya yang lain, khususnya mereka para perempuan.
Saat Ratu mendongak dia merasa kesusahan karena ada dagu yang menimpa kepalanya. Tapi mencium aroma parfumnya, Ratu tahu siapa orang yang ada di belakangnya.
"Kamu ngapain di sini Had?"
Tidak menjawab pertanyaan Ratu, Haidar memilih duduk di sebelah gadis itu sambil makan kentang goreng. Dan tanpa canggung dia meminum es teh milik Ratu dengan menggunakan sedotan yang sama.
"Gerah banget." Lalu Haidar melihat sekelilingnya heran karena mereka terdiam, "Pada sakit gigi semua ya?"
Ratu mengusap rambut Haidar gemas, "Itu karena kamu yang aneh banget."
"Aneh gimana?" Tanya Haidar menaikkan alisnya.
"Ya anehlah. Kamu terkenal cuek sama perempuan, terus sekarang tiba-tiba manja ke aku ini gimana menurut mereka engga aneh?" Ratu balik tanya.
Haidar mengangkat kedua bahunya, "Perasaan aku biasa aja deh. Ya engga mungkin juga aku cuek sama kamu. Emang kamu mau kalau aku juga bersikap sama kayak sikap aku ke mereka?"
"Ya janganlah." Jawab Ratu cepat. Dia juga masih waras. Menghadapi Haidar yang saat ini saja sedikit menjengkelkan, apalagi jika Haidar kembali cuek. Tidak terbayang lagi. Yang pasti sangat tidak mengenakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Terindah ✓ (Completed)
RandomCeritanya udah tamat. Tapi meski gitu engga ada salahnya kan tetap ngasih vote nya? Kalau kata Ratu, Haidar itu bukan cowok idaman. Udah cuek, kasar lagi. Haidar, "Bikin risih tau engga?!" Ga bisa bikin sinopsis kalau penasaran langsung baca aja. Ma...