chapter 4

2.7K 106 0
                                        

Happy reading!!!!

Sia tetap setia menunggu Red sadar. Dia sudah 3 jam duduk di samping ranjang king size milik Red. Dia sangat khawatir apa yang sedang terjadi pada Red hingga dia melewatkan banyak hal hanya untuk menemaninya.

Kriett...

"Sia, istirahat dulu" Alice berdiri di depan pintu sambil menggenggam gagang pintu ditangannya.

"I can't, aku ingin menemaninya."

"Kau yakin?"

Sia hanya mengangguk sebagai jawaban. Sia masih ingin bersama dengan Red.

"Baiklah, aku tak memaksa." Alice kembali menutup pintunya lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Tak lama kemudian Red membuka matanya perlahan. Dia sedikit terkejut tak menyangka melihat Sia menunggunya.

"Sia."

"Kau sadar Mr.Demon syukurlah kami sangat mencemaskanmu."

Sia terlihat lega melihat Red sudah sadar, dadanya terasa plong.

"I'm okay."

"Dokter sudah mengobatimu jangan terlalu banyak bergerak dan untuk beberapa malam kamu harus tidur tengkurap atau memiringkan badanmu." Jelas Sia sesuai apa yang dikatakan Dokter. Red hanya mengangguk.

"Anda bisa jelaskan?"

Jujur saja dia sangat ingin mendengar penjelasan dari mulut Red sendiri. Ah maksudnya dia ingin mendengar dari mulut Red atas semua yang terjadi selama ini.

"I want to take a rest, please get out !"

Sia sangat terkejut melihat Red memalingkan mukanya dari hadapan Sia.

"Sir,"

"You hear me?" tegasnya.

"Sir--"

"Okay, get well soon Sir," ucapnya dengan rasa penuh kekecewaan lalu Sia pergi meninggalkan Red

"Huft," terdengar helaan nafas Red yang merasa bersalah.

Flashback

"Mr.Demon jika Anda ingin menghentikan perang ini, maka Anda harus bisa menyerahkan atau membunuh gadis itu."

"What do you mean Sir? Anda kurang jelas mengatakannya, bisa diulang?"

Brakk..

"Jangan pura-pura tuli Mr.Demon" Lelaki itu sudah tak bisa menahan amarahnya, dia menggebrak meja dengan keras.

Red hanya mengernyitkan dahi lalu berkata, "Perlu Anda ketahui Mr.Glen kasta Demon tak akan menyerahkan harta karunnya apalagi kepada kasta rendahan sepertimu."

"Ck, awalnya saya ingin bernegosiasi dengan kalian semua, tapi malah kalian memancing kematian diri sendiri."

Decakan itu membuat seluruh anggota rapat sangat tegang, mereka tau siapa yang sedang berbicara dia adalah makhluk terkuat nomor 1 di dunia Blackstreet sekaligus terkenal kejamnya. Siapa yang berani melawannya berarti sedang melakukan percobaan bunuh diri, seperti yang terjadi pada Arae Hogwarts, dia tewas mengenaskan setelah Red Demon kembali dalam masa pengasingan 12 tahun yang lalu, tentu saja yang membunuh itu Red Demon.

Red lebih memilih untuk pergi meninggalkan rapat yang alot itu, jika di tetap disana dia pasti sudah tak bisa menahan murkanya, bisa-bisa gedungnya dibakar olehnya, kan jadi repot.

Tapi sesaat dia melangkah ke depan, tiba-tiba Glen-manusia serigala itu berlari ke arah Red sambil mencakar sangat dalam ke punggung Red, hingga baju Red sobek karena 5 cakaran tajamnya dan membuat darah hitam menyucur dari luka cakar itu. Red meringis kesakitan sebentar lalu mengeras rahangnya. Dengan sigap ia membalikan badannya dan langsung mencekik leher Glen, membuat tubuhnya terangkat ke langit. Glen meronta-ronta mencoba melepaskan namun hasilnya nihil, malah cekik an itu semakin kuat.

Hug Me Mr.DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang