COMPLETED
#3 in Goddess
#2 in word
#4 in Vs {1 April 2020}
#2 in Demon {8 April 2020}
Haruskah melawan takdir yang telah di tentukan atau pasrah dengan keadaan? Siapa saja tolong katakan bagaimana caranya terlepas dari takdir konyol seorang Goddess...
Mata Sia membelalak ketika bogeman Red mengenai pipi Dominic. Red terlihat begitu kesal dengan ucapan Dominic yang tak menganggap Sia darah dagingnya sendiri.
"Shit," umpat Dominic sambil menyentuh sudut bibirnya yang luka.
"Hentikan semua ini! Red Demon dan Dominic jaga sikap kalian," kecam pemimpin rapat Dewan Unblaw.
Red Demon hanya menatap datar dan tidak mempedulikan apa yang dikatakan pemimpin rapat tersebut, sedangkan Dominic tersenyum penuh kemenangan karena berhasil menyulut emosi Red.
"Brother, kau harus banyak belajar tentang dunia ini lagi dan akan kupastikan Anakku yang kau sembunyikan akan mati," bisik Dominic sambil menepuk punggung Red Demon namun langsung ditepis begitu kasar.
"Jangan mimpi Mr.Dominic," kekeh Red Demon.
"Baiklah saya akan memberikan hasil rapat kali ini, sebagian sudah menyuarakan aspirasinya dan sebagian masih tetap diam. Jika kita tidak segera menangani masalah ini dampak yang terjadi akan sangat besar."
"Untuk Red Demon saya menerima kabar bahwa anak itu disembunyikan olehmu, saya memberikan waktu selama 3 bulan untuk menyerahkan anak itu sesuai kastanya sebelum keputusan lebih lanjut," lanjut pemimpin rapat.
"Tapi dia darah campuran dia--"
"Dia akan tinggal bersama kasta Angel," usul ayah Anastasia.
"Tidak bisa, saya Ayahnya dia akan tinggal bersamaku!" Sanggah Dominic tidak terima.
Pemimpin rapat mengetuk palu kayu ke meja rapat agar semua orang diam.
"Baiklah begini saja agar adil kita akan tanya langsung kepada anak itu," adil pemimpin rapat.
Tentu saja Sia akan memimilih kasta Angel, dia sungguh muak jika harus selalu bertemu dengan ayah jahanam itu.
Red Demon tersenyum puas, "Aku pastikan dia akan memilih kasta Angel," batin Red.
Ketika Sia membuka matanya setelah berkedip suasana di depannya sudah berbeda. Sekarang aroma para angel tercium jelas, Sia tebak dia berada di castil angel itu artinya Sia telah memilih menjadi bagian kasta Angel dan mungkin babak selanjutnya sudah mulai dan sepertinya kali ini akan lebih menegangkan.
Anastasia beberapa kali mengusap wajahnya gusar, ketakutan kehilangan anaknya kembali menghantui dirinya dan kini semakin dalam.
"Ibu," panggil Sia lirih.
Merasa terpanggil Anastasia membuka matanya dan menatap sendu putri kandungnya yang sudah beranjak remaja, "Belle sayang," ucap Anastasia dengan senyum dipaksakan.
Sia memeluk tubuh Ibunya yang semakin kurus, "Ibu kenapa? Ada masalah apa?" tanya Sia khawatir.
"Belle, apa kau menyayangiku?" tanya balik Anastasia dengan binar mata yang penuh kesedihan.
"Tentu saja, Ibu adalah orang yang paling aku sayangi di dunia ini," ucap Sia tegas.
Anastasia mengelus lembut kepala Sia, "Kau sudah besar ternyata nak, maafkan Ibu yang selalu menempatkan dirimu dalam bahaya," ujar Anastasia.
"Harusnya Belle yang minta maaf karena membuat Ibu khawatir." Tak sengaja Sia melihat dua goresan luka pada punggung mulus Anastasia.
Dengan hati-hati Sia menyentuh luka baru itu, nampak Anastasia sedikit meringis ketika lukanya disentuh.
"Apa ini Bu?"
Anastasia menatap lekat Sia yang terlihat merasa bersalah, " Bukankah kau tahu, seorang Goddess memiliki sayap dan kali pertama aku mengetahuinya saat mengandung dirimu dan setelah itu selama beberapa tahun aku menyembunyikan sayap ini untuk melindungi dirimu dan diriku," ucap Anastasia menggantung sambil menahan isak tangisnya.
"Ibu--"
"Belle, kau tahu di depan para dewan Unblaw, aku harus membuktikan kesetianku pada dunia ini dengan memotong sayapku dan berperang atau menyerahkan dirimu kepada mereka," jelas Anastasia. Anastasia tak bisa membendung air matanya lagi.
"Ibu--"
"Belle, Ibu takut kehilanganmu jika mereka mendapatkan dirimu kau akan dilenyapkan, Ibu takut." Tubuh Anastasia gemetar hebat saat mengatakan hal ini.
"Jadi ini karena Belle?" tanya Sia pada Anastasia, Sia turut merasa bersalah perang akan terjadi karena dirinya.
Anastasia menggelengkan kepala, memeluk erat tubuh mungil Sia, "Tidak, semua ini bukan karena dirimu, ini karena Ibu percaya padamu kalau kau bisa merubah takdir dari ramalan itu," terang Anastasia membuat mata Sia memanas.
Anastasia mengurai pelukan lalu menangkup wajah mungil Sia yang terlihat sedih, "Berjanjilah satu hal padaku, kau harus tetap hidup apapun yang terjadi, hm?"
Sia hanya menatap tak merespon, hatinya mendadak sakit mendengar ucapan Ibunya. Sia menghapus air mata Anastasia dengan jemarinya yang mungil.
"Belle?"
"Kalau begitu Ibu juga harus berjanji pada Belle, Ibu harus tetap hidup apapun yang terjadi, ya?" Anastasia tersenyum dan mengangguk sebagai jawabannya walaupun kemungkinan besar Anastasia akan melanggar janji.
Sia menenggelamkan wajahnya ke dalam pundak Anastasia, dia mencari posisi nyaman untuk mencurahkan rasa sayangnya pada Anastasia.
"Belle, satu hal yang bisa aku janjikan bahwa nyawaku hanya untukmu," tegas Anastasia.
Ucapan Anastasia membuat Sia menengadahkan kepalanya menatap wajah Anastasia, "Ibu, aku akan baik-baik saja." Sia meyakinkan Anastasia agar tak terlalu khawatir.
"Belle, hari ini aku dan Kakekmu harus mengumumkan kabar peperangan ini, terima kasih sudah menguatkan Ibu."
Bayangan Anastasia kian memudar setelah mengatakan kalimat tersebut dan perlahan tergantikan oleh pemandangan yang lain. Hiruk-pikuk rakyat memenuhi halaman castil Angel sedangkan Anastasia berjalan menuju podium utama sambil merangkul lengan Ayahnya.
Lautan manusia yang ada di sini membuat dirinya semakin gugup, dia menatap wajah Ayahnya sebelum memulai pengumuman ini dan Ayahnya mengangguk meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja.
"Maaf sudah menganggu aktivitas kalian dan terima kasih untuk semua sudah berkumpul di Castil ini. Ada beberapa hal yang perlu Saya sampaikan sebagai Putri Mahkota kasta Angel, namun sebelum itu kalian harus tahu bahwa keputusan 4 kasta di dunia Blackstreet sudah melalui perundingan yang cukup alot jadi mau tidak mau, suka tidak suka kita harus menerimanya dengan lapang dada. Saya mengumumkan peperangan akan segera terjadi untuk merebutkan daerah netral dan berlian kebanggaanku Tuan Putri Belle, maka dari itu Saya bersekutu dengan kasta Demon untuk memerangi kasta Werewolf dan Vampire."
Sontak semua orang yang mendengar pengumuman ini terkejut bukan main, dunia yang selama ratusan tahun damai dan hidup harmonis tiba-tiba saja perang berkumandang. Rakyat tak bisa berbuat apapun karena semua keputusan diambil oleh penguasa dan tak dapat dibantah.
"Maka dari itu, Saya mohon kerja sama kalian untuk memenangkan perang 3 bulan yang akan datang. Demi Bangsa Angel dan demi integritas yang dipertaruhkan. Bertahanlah!"
Anastasia menatap sendu Sia dan berbisik, "Maaf, bertahanlah Belle."
Bersambung....
$
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.