Chapter 12

1.2K 58 0
                                    

"Masa lalu adalah pembelajaran untuk masa depan"

HugMe_Mr.Demon

Sia POV

Pengendalian kekuatan yang rumit dan cukup menyita energi tubuhku. Silla menyuruhku untuk memegang tangannya dengan sangat erat, lalu membacakan sebuah mantra yang aku sendiri tak memahamimya. Namun, disaat mantra itu usai dibaca, tubuhku serasa sangat perih seperti terbakar hingga membuatku menjerit sekeras mungkin. Detik berikutnya aku sudah berada di tempat yang aku tak tahu. Aku tak tahu apa yang terjadi karena mataku juga masih tertutup saat dibacakan mantra itu.

"Kita ada di mana?" tanyaku kebingungan menatap Padang pasir yang amat luas.

"Dimensi virtual, kita bisa belajar di sini dengan tenang tanpa khawatir ada gangguan," jelas Silla.

"Hebat," gumamku spontan.

Pembelajaran dimulai untuk melatih konsentrasi diriku membaca pikiran Silla. Awalnya sangat sulit namun lama-kelamaan aku mulai tau cara memfokuskan pikirannya kedalam pikiranku. Aku melihat potongan-potongan sesuatu dari pikiran Silla. Kalian ingin tau? Baiklah aku beri tau singkatnya saja.

Vedrick? Bella? Anastasia? Red Demon? Perang dunia II ?

Semua kata-kata tersebut berhasil aku tangkap dari pikiran Salli. Anehnya semua itu terasa sangat familiar untukku. Seketika aku merasa dejavu, terutama dengan nama Anastasia dan Bella. Aku merasa pernah mengenalnya dan memiliki ikatan kuat dengan mereka. Tapi apakah itu sesuatu yang benar?

"A-pa i-tu?" tanyaku gugup seraya memegang kepalaku yang agak pening agar mampu menstabilkan keadaan diriku.

"Apa yang kau baca Sia?" Silla menegaskan ucapannya.

"Bella? Anastasia?" gumamku.

Sedetik Silla mendengar pengakuanku dia langsung tersenyum simpul sembari menepuk kedua pundaku secara bersamaan.

"Your past!"

"Hah!!!" Aku melongo mendengar ucapan Silla, lebih tepatnya aku shock. Bagaimana bisa mereka tahu tentang masa laluku, padahal aku baru hidup sebentar di dunia ini.

"Mereka semua bagian dari masa lalumu, sebelum berreinkarnasi menjadi manusia."

"Ah bukan, sebelum kamu terdampar di dunia manusia."

Aku mengernyitkan dahiku, aku tak percaya kepada perkataan Silla. Aku masih ternganga. Aku harap Silla bisa memberikan penjelasan yang lebih banyak lagi tentang ini. Maksudku tenang masa lalu yang mungkun terlupakan oleh diriku.

"Em,  mungkin lebih baik Red Demon yang harus menceritakan semuanya."

"Tapi--" ucapanku langsung dicela oleh Silla dengan tegas, "Sia sekarang waktumu untuk fokus berlatih!!!"

Aku hanya bisa mengangguk menuruti Silla. Padahal jauh di lubuk hatiku, aku sangat penasaran tentang hal itu. Lalu harapan satu-satunya hanya Red Demon saja, aku ragu Apakah makhluk kepala batu itu mau menjelaskannya? Hm semoga saja dia mau.

HugMe_Mr.Demon

Red Demon kembali disibukkan membaca buku sehabis dari ruangan kenangan itu. Bukan tanpa alasan dia bersikap seolah-olah tidak terjadi apapun, dia hanya tak ingin Sia tahu tentang ini. Dia masih tak mampu menjelaskan masa lalunya kepada Sia. Pikirannya sama sekali tak tertuju pada bacaanya, dia masih memikirkan resiko-resiko yang akan terjadi di kemudian hari. Seperti Sia bisa saja membencinya jika tau  tentang hal ini. Ya, Red hanya ingin mengantisipasi saja.

Hug Me Mr.DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang