Ps.mulmed diatas menggambarkan keadaan saat Dominic akan mengumumkan kelahiran Belle Hemilton kepada semua orang.
"Kau tak akan kubiarkan mati dengan mudah, Belle Hemilton."
-Dominic Hemilton.***
"Mau ke mana Nyonya Hemilton?" tanyanya dengan senyum menyeringai.
Kini Dominic berhasil mengangkat tubuh mungil Anastasia masuk kembali ke dalam kamar melalui jendela dalam kemudian melemparnya kekasur miliknya.
Tubuh Anastasia benar-benar kaku seolah-olah sekarang dia menjadi patung. Dia bahkan tak bisa bergerak sedikitpun akibat rasa takutnya lebih yang sangat besar.
Anastasia merasa hidupnya sudah diujung tanduk, dia begitu hafal sifat Dominic selama tinggal disini 8 bulan. Seorang Dominic jika ada yang membuatnya marah ataupun melakukan hal yang paling dibencinya maka dia akan menghancurkan hal tersebut apapun itu dan siapapun itu.
"Kau mau bawa lari ke mana Putri kita, Anastasia?" tanyanya dengan suara meninggi.
Tentu saja Anastasia tak mampu menjawabnya, lidahnya terasa kelu melihat tatapan membunuh Dominic yang sudah siap menerkam sekarang.
Sia ingin sekali memukul kepala Dominic dengan tongkat bisbol, tetapi sayangnya Castil ini masih kuno tak ada yang namanya tongkat bisbol.
"Jawab! Jangan diam saja!"bentak Dominic, dia semakin tersulut emosi.
"Apa! Apa yang kau harapkan dariku lagi Tuan Dominic yang terhormat?" Anastasia mengumpulkan begitu banyak keberanian sebelum mengatakan hal demikian.
"Tentu saja Anak ini, Anastasia," jawab Dominic dan tatapannya tertuju ke perut buncit Anastasia.
Anastasia spontan menghempaskan tangan Dominic yang masih mencengkeram rahangnya dan berdiri dari kasur sedikit menjauh dari Dominic lalu berkata, "Tak, aku tidak akan membiarkan kau merebut Anakku!"
"Remember Anastasia, jika kau lupa kita membuat anak ini bersama. Jadi jangan seolah-olah hanya kau orangtuanya," kecam Dominic, dia semakin berjalan mendekati Anastasia sedangkan Anastasia berjalan mundur untuk menghindari Dominic.
"Apa perlu aku ulangi lagi adegan malam itu--"
"Stop! Jangan kau bicara lagi Dominic."
Mengingatnya saja sudah membuat tubuh Anastasia bergidik ngeri apalagi mengulanginya mungkin Anastasia akan jatuh pingsan dan tidak ingin bangun lagi.
Bug..
Tubuh Anastasia menghantam kedinding, sekarang ia sudah terpojok. Dominic kembali menyeringai lebar melihat Anastasia yang terlihat sangat ketakutan.
"Siapa kamu berani memerintahku, Anastasia." Dominic terkekeuh.
Sekarang tatapan Dominic terarah ke perut buncit Anastasia.
"Sayang, malam ini adalah malam dimana Daddy akan segera bertemu denganmu secara langsung."
Otomatis Anastasia membelalakkan matanya setelah mendengar ucapan Dominic yang penuh dengan penekanan dan tak terlepas dengan smirk yang ia pasang.
"No! Dominic!" teriak Anastasia sebelum dia berhasil lari, Dominic sudah berhasil membopong tubuh Anastasia dan melemparnya begitu saja ke kasur, entah dari mana datangnya sebuah tali itu sudah berada di tangan Dominic dan ia dengan cekatan mengikat kedua tangan dan kaki Anastasia yang direntangkan pada kayu kusen ranjang tersebut.
Sia sungguh tak tega melihat penderitaan Ibunya yang begitu kesakitan. Detik ini juga Sia tak akan pernah menganggap Dominic sebagai Ayahnya. Persetan dengan Dominic.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me Mr.Demon
FantasyCOMPLETED #3 in Goddess #2 in word #4 in Vs {1 April 2020} #2 in Demon {8 April 2020} Haruskah melawan takdir yang telah di tentukan atau pasrah dengan keadaan? Siapa saja tolong katakan bagaimana caranya terlepas dari takdir konyol seorang Goddess...