Pendahuluan

9.9K 279 132
                                        

Aku selalu kalah jika berperang melawan waktu

Aku selalu kalah jika berperang melawan waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brakk...

Lelaki berlensa merah itu sangat marah, dia mengepalkan kedua tangannya dan bersiap untuk meninju lelaki berlensa biru yang sedari membuatnya marah.

"Pikiran Anda sangat tidak rasional, Mr. Arae!"

Seketika seluruh mata memandang mereka berdua, ruangan rapat yang tadinya gaduh sekarang menjadi hening dan sunyi.

"Saya atau Anda yang tidak rasional? Bagaimana bisa anda menyelamatkan manusia itu," sindir Arae kepada lelaki berlensa merah itu.

Lelaki berlensa merah itu tak menggubris perkataan Arae dan lebih memilih untuk meninggalkan ruangan rapat tersebut.

Namun langkahnya terhenti saat Arae berkata, "dia telah melanggar aturan kasta Demon, dia menyelamatkan manusia pemilik mata kesucian, dia membuat kasta Demon dan Kasta Vampire dalam bahaya!" Arae menaikan oktaf bicaranya sembari jemarinya menunjuk ke arah lelaki berlensa merah.

Tentu saja semua terkejut setengah mati mendengar perkataan Arae dan langsung berbisik-bisik, banyak yang tak percaya dan banyak pula yang mencaci maki lelaki berlensa merah itu.

"Apa benar yang dikatakan oleh Mr. Arae, Mr. Red Demon?" tanya pemimpin rapat itu yang seketika sangat marah.

"Bagaimana bisa kau menyelamatkan manusia itu padahal kami semua harus melenyapkannya?" lanjut pemimpin rapat itu.

"Karena saya telah menunggu dia selama 1000 tahun lamanya bukan untuk dibunuh, namun untuk dilindungi, Mr. Charles." Red pun menegaskan kalimatnya.

"Anda tak mengerti, manusia itu berbahaya bagi kasta Demon dan Vampire tetapi kau malah melindunginya!" bentak Charles.

"Yang mulia, Mr. Demon pantas dihukum atas kelancangannya, bukan?" hasut Arae.

"Tentu, Mr. Red Demon kau dihukum atas tindakanmu menyelamatkan musuh Kasta Demon dan Vampire, kau akan diasingkan ke dunia manusia dan tidak diperbolehkan kembali ke dunia Blackstreet sampai masa hukumanmu habis dan gelar Putra mahkotamu dilepas!" Dia sangat murka karena anaknya sendiri melakukan tindakan yang menentang aturan kasta Demon .

Senyum miring dari bibir Arae pun nampak jelas, seolah dia mendapatkan kebahagian diatas penderitaan rivalnya. Yeah, dia menang.

"Mr. Charles, saya Red Demon Putra mahkota kasta Demon akan menerima hukumanmu itu dan bersedia melepas jabatan sebagai Putra mahkota." Tatapan tajam itu menusuk hati Ayahnya-Charles.

Red pun membalikan tubuh dan melesat pergi meninggalkan ruangan rapat merajaan.

Tentu saja hati ayahnya hancur berkeping-keping melihat anak kebanggaannya kini pergi dari hidupnya, namun keadilan harus ditegakan, siapa yang berbuat maka harus siap menerima konsekuensinya.

****
Dunia Manusia.

"Hiks..Ayah Bunda kenapa pergi...hiks ninggalin Sia sendiri...hiks," isak gadis kecil itu menangis tersedu, dia sangat kehilangan sosok orang tua yang dicintainya dalam kecelakaan mobil, ia juga tak sadar bahwa dirinya mendapatkan keajaiban karena seharusnya ia sudah meninggal saat kecelakaan maut itu terjadi .

"Kau tak sendiri, ada Bibi bersamamu, kau harus jadi gadis yang kuat, hm? " Pelukannya yang erat mampu menenangkan sedikit rasa sakit gadis itu.

"Bibi janji tidak akan meninggalkan Sia? "

"Tentu karena kau spesial, jadi jangan menangis lagi, okey? " Dia menghapus air mata di pipi Sia lalu memeluknya dengan sangat erat.


To be continued

Well, saya ingin meneruskan cerita saya versi revisi setelah menghilang cukup lama.

Hug Me Mr.DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang