COMPLETED
#3 in Goddess
#2 in word
#4 in Vs {1 April 2020}
#2 in Demon {8 April 2020}
Haruskah melawan takdir yang telah di tentukan atau pasrah dengan keadaan? Siapa saja tolong katakan bagaimana caranya terlepas dari takdir konyol seorang Goddess...
"Kau dan Belle adalah harta yang paling berharga untukku, Anastasia." -Red Demon
Jangan lupa klik tombol bintang ya agar aku semangat update.
Terimakasih Kaka reader yang sudah memberi dukungan untu ane
Happy reading
***
Red Demon tiba di sebuah pedesaan wilayah zero atau lebih dikenal daerah netral yang tak dikuasai oleh kasta manapun, mungkin ini adalah tempat yang teraman untuk menyembunyikan diri mereka.
Karena jika ada satu saja kasta yang berani menyerang daerah netral apapun alasannya maka kasta tersebut berhak dihukum dengan keputusannya, peraturan untuk saat ini mungkin suatu saat bisa saja berubah, mungkin.
Red memasuki gubuk dan melihat Anastasia yang masih terkapar lemah akibat persalinan kejam tadi, untunglah Red Demon datang sedikit lebih cepat lalu membawa Anastasia jika tidak nyawanya sudah menjadi angin lalu.
Pelayan yang dipanggil Dominic untuk merawat Anastasia adalah pembunuh bayaran terhandal di kasta itu dan Red Demon baru menyadari akan hal itu saat pelayan tersebut akan menggorok leher Anastasia yang sedang pingsan dengan perut yang masih sobek. Begitu gila memang Dominic.
"Semuanya akan segera membaik, Anastasia," ucap tulus Red Demon sambil mengusap rambut pirang Anastasia.
Tatapannya kini jatuh kepada bayi mungil yang ia gendong, entah kenapa dia begitu anteng padahal daritadi dia begitu rewel saat bersama Dominic.
Saat tangan besar Red Demon jatuh pada dada bayi mungil tersebut, dia tak merasakan denyut jantungnya lantas dia langsung mendekatkan jari telunjuknya kedepan hidung sang bayi mungil namun benar saja tak ada hembusan napas yang dikeluarkan bayi tersebut.
Mari kita berfikir positif bayi itu sudah mati sehabis dilempar oleh Dominic dan ikut terbang bersama Red Demon.
"Apa dia mati?" batin Red Demon berkomentar.
Red Demon tak bisa membayangkan jika Anastasia mengetahui Anaknya mati karenanya. Red Demon begitu takut melihat kesedihan sahabatnya tersebut dan hal itu membuatnya gelagapan, tanpa pikir panjang dia langsung mendekatkan wajahnya kewajah bayi mungil dan memberikan nafas buatan yang otomatis bibir mereka saling bertemu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Roh Sia merasa ada yang aneh, walaupun dia sudah tak ada tenaga lagi untuk membuka matanya karena tubuh yang dia rasuki sekarang begitu lemah namun rasa di bibirnya membuat hatinya bergemuruh.
Ternyata ciuman pertamanya sudah diambil oleh Red Demon saat usianya baru beberapa jam.
Uwaw hal itu membuat Sia tersipu ketika mengetahui fakta memalukan ini.
Merasa detak bayi mungil itu terasa kembali, Red Demon menjauhkan kembali wajahnya dari Sia.
'Aku mau lagi! Mau manisan!' gerutu Sia dalam batinnya.