'Kau itu candu yang tak bisa kuhilangkan dari hidupku'...HugMe_Mr.Demon...
Hari ini jadwalnya Sia untuk menemui Mr.Agra. Entah mengapa dia ingin menanyakan sesuatu kepadanya.
Tentu saja kalian mafhum apa yang akan dibicarakan oleh mereka berdua.
Soal Mata Kesucian milik Sia dan tentu saja 'gift' yang dijanjikan oleh Mr.Agra.
Namun naas-nya siang ini Mr.Agra sedang dinas Magna yang sangat penting. Ah ,lebih tepatnya rapat antar kasta di dunia Blackstreet, ia akan kembali malam nanti. Otomatis Sia harus menunggu hingga malam tiba.
Namun daripada dia bingung akan melakukan apa hingga malam tiba. Sia memilih berjalan ke arah Perpustakaan kastel Naga.
Memilih bacaan dan bersandar di sofa empuk merupakan pilihan terbaiknya. Ya, juga untuk mengusir rasa gelisah yang sedari ada di dalam dadanya itu.
"Si--"panggil seseorang menggantung di sela sela perjalanan Sia menuju ruang perpustakaan.
Sia yang merasa dirinya terpanggil pun segera menengok ke belakang yang menjadi sumber suara.
"Mau ikut denganku?"
Sia menatap aneh orang itu seolah bertanya 'Mau ke mana?'
"Kau akan segera tau, jika kau mau tahu."
Sia mengangguk pasrah dan mengikuti langkah besar pria itu di belakang.
"Masuklah!" Perintah pria itu setelah membukakan pintu mobil untuk Sia.
Sia menuruti dan lekas duduk di kursi samping kemudi.Perjalanan ini memakan waktu yang cukup lama, membuat diri Sia bosan. Apalagi selama perjalanan mereka berdua sama sekali tak ada yang membuka pembicaraan.
Red yang fokus terhadap jalan di depannya, sedangkan pikiran Sia masih memikirkan kejadian semalam."Kita akan segera sampai, bersabarlah sedikit."
"Mr.Demon," gumamnya lirih namun tetap di dengar oleh Red.
Red berdeham dan menghentikan laju mobilnya. Lekas menatap wajah Sia yang tertunduk lesu. Entahlah sekarang yang dipikiran Sia sangat rumit dan sulit dijelaskan.
Red yang melihat Sia tertunduk langsung mengangkat wajah Sia agar tegak dan mendekat ke wajahnya sendiri. "Katakan padaku, apa yang kau pikirkan?" tanya Red yang lebih terdengar sebagai titah.
"Aku takut--" ucapnya terbata-bata saking gugupnya.
"--takut jika aku--" Sebelum menyelesaikan ucapannya Red mendekap erat tubuh Sia. "Ssttt.. semua akan baik-baik saja, tak perlu dipikirkan."
Sia yang mendengar hal itu hanya bisa terus terisak, dia begitu rapuh hingga tak mampu berkata-kata lagi.
Flashback on
"Sia, kau menginginkanku?"
Sebelum sempat Sia menjawabnya tiba-tiba terdengar suara ledakan keras di dalam kastel, membuat seluruh tamu berteriak dan berlarian ketakutan.
"Kau di sini saja, jangan kemana-mana!" tegas Red kepada Sia.
Sia menelan salivanya dan ketakutan saat Red meninggalkannya. Dia terus berdoa semoga dirinya tak terluka.
"Sia di sini tak aman, ayo pergi!" ajak Alice sesaat dia datang menghampiri Sia atas perintah kakaknya untuk melindungi Sia dari serangan musuh.
"Ada apa di dalam?" Sia menepis tangan Alice saat Alice menggandeng tangannya untuk pergi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me Mr.Demon
FantasyCOMPLETED #3 in Goddess #2 in word #4 in Vs {1 April 2020} #2 in Demon {8 April 2020} Haruskah melawan takdir yang telah di tentukan atau pasrah dengan keadaan? Siapa saja tolong katakan bagaimana caranya terlepas dari takdir konyol seorang Goddess...