chapter 18.2

769 46 4
                                        

"Apa yang akan kau lakukan Mr.Demon?" tanya Sia curiga.

Bukannya menjawab Red Demon malah membekap mulut Sia dan sedetik kemudian dia meloncat ke arah genangan lumpur yang sudah bercampur dengan kotoran hewan, sungguh sebuah keajaiban menemukan sesuatu seperti ini ditengah hutan lebat.

Sia merasa lengket seluruh badan, bahkan badannya tak bisa bergerak sedikitpun saking menjijikkannya, jika di membuka mulutnya maka semua lumpur itu akan masuk ke dalam mulutnya.

Sia memilih memejamkan mata dan tak bergerak sedikitpun, lalu tangan Mr.Demon masih membekap Sia, butuh beberapa detik lagi sebelum Sia kehabisan nafas. Sia tak tahu apa yang sedang Red Demon lakukan di bawah Sia, sepertinya dia menelisik dengan mata tertutup.

Namun tiba tiba genggaman tangan Sia tertarik oleh tangan Red Demon entah ke mana namun masih saja Sia tak berani membuka matanya sedikitpun. Ada yang aneh, Sia merasakan sebuah keanehan, tiba-tiba ada sebuah dorongan dari belakang membuat tubuhnya yang semula terasa lengket sekejap saja hilang dan seolah-olah kotoran tersebut melebur bersama air.

Karena rasa penasaran Sia memberanikan diri untuk membuka matanya dan betapa terkejutnya saat dia membuka mata bukan lumpur yang dia lihat, namun lautan luas nan biru, indah sekali. Red Demon masih berenang sambil menggenggam tangan Sia. Laut ini sangat aneh menurut Sia, laut ini ada di dalam sebuah kubangan lumpur yang begitu kotor. Ini adalah hal ajaib yang pernah ia rasakan di dunia aneh ini.

Red Demon menghadap ke arah Sia, dia tersenyum dan menganggukkan kepalanya bahwa semuanya akan baik-baik saja. Sambungan telepati antara Red Demon dan Sia di aktifkan sehingga mereka berkomunikasi lebih mudah.

"Ini indah sekali Mr.Demon, bagaimana bisa kau menemukan tempat seindah ini?" tanya Sia lewat telepatinya.

"Sewaktu aku kecil kakek pernah menceritakan lautan ajaib di dunia Blackstreet. Lautan ini berpindah-pindah dan hanya muncul kepada orang yang terpilih saja, datang dengan sesuatu yang aneh itu ciri lautan Ayodhya. Saat aku melihat kubangan lumpur bercampur kotoran hewan di tengah hutan terjaga seperti ini yang tak mungkin ada hewan di dalamnya, aku merasa aneh dan kupikir ada sesuatu di dalam lumpur tersebut. Ternyata lautan ini datang dan menyelamatkan kita," jelas Mr.Demon yang semakin membuat Sia takjub.

"Waw ini luar biasa, terimakasih karena telah memilih kami," batin Sia berkata kepada lautan Ayodhya ini.

"Tapi aku tak akan kehabisan oksigen kan disini?" tanya Sia pada Mr.Demon masih terhubung lewat telepati.

"Sia, siapa saja yang bertemu lautan ini pasti akan selamat jadi kau tak perlu khawatir akan kehabisan oksigen."

Sia merasa lega setelah mendengar hal penuturan Red Demon.

"Lalu kita akan kemana?"

"Apakah kau percaya ada daratan kering di laut dalam?"

Sia pernah membaca hal itu tapi dia tak percaya, tapi apa yang tak bisa terjadi di dunia ajaib nan aneh ini, percaya atau tidak percaya Sia harus percaya. Dia percaya pada Mr.Demon yang tak pernah membuat dia terluka.

"Aku percaya maka tunjukkanlah padaku," ucap Sia penuh keyakinan pada Mr.Demon.

Red Demon pun berenang ke arah bawah dengan tangan yang masih sama, masih menggenggam erat jemari Sia yang lebih kecil darinya.

Walaupun sekarang dia harus menyelesaikan misi ini dan memiliki tanggung jawab yang besar demi keselamatan Sia, tapi tak bisa dipungkiri hati kecilnya merasa bahagia bisa semakin dekat dengannya.

Baginya dia merasa sedang kencan berdua dengan Sia alih-alih terbebani untuk mencari Batu mulia.

"Mr.Demon terimakasih--" Karena jaringan telepati mereka belum terputus otomatis Mr.Demon masih mendengar ucapan Sia.

"Ya." Jawabnya kembali seperti biasa dengan nada dingin.

Saat merasa berenang sudah terlalu dalam, sebuah perbatasan antara air satu dan yang lain sangat jelas. Mr.Demon menembus perbatasan tersebut dan seketika jatuh ke sebuah hamparan daratan. Ya dia sudah sampai di daratan ini.

Brukk...

Mereka jatuh dengan keadaan yang sangat tidak estetik, Sia jatuh di atas tubuh Mr.Demon untuk kedua kalinya. Dan untuk kedua kalinya Mr.Demon seolah-olah pingsan.

Belajar dari pengalaman sebelumnya Sia langsung menampar pipi Mr.Demon dengan kuat. "Bangun!"

Sia langsung beranjak berdiri, dia tak mau kejadian yang sama terulang di cium keningnya, dia sangat malu saat itu.

Tapi setelah beberapa detik Mr.Demon tak kunjung bangun padahal tamparan di pipinya itu kuatnya diatas rata-rata. Apa jangan-jangan Mr.Demon beneran pingsan?

Eh mati?

What?

Merasa ada yang aneh Sia langsung berjongkok dan berulang kali menepuk pipi Mr.Demon, Sia sangat takut terjadi sesuatu dengannya.

"Mr.Demon kau mati???"
"Hey jangan bercanda, aku tak suka leluconmu!"
"Hey bangun!"

Tak ada balasan dari Mr.Demon, fix ini tak main-main. Sia mengangkat kepala Mr.Demon dan betapa terkejutnya darah hitam khas Demon mengalir dari kepalanya.

What the hell!!

Mr.Demon pingsan, karena Sia gelagapan dia tak tahu harus bagaimana dengan kepala Mr.Demom yang bocor ini. Rasanya dia ingin menangis apalagi dia sudah menampar Mr.Demon begitu keras, kurang ajar sekali kau Sia!!

"Tolonggg, siapa saja tolong kami!!!"

Suara teriakan Sia begitu serak terdengar seperti menahan tangisnya. Dia tak sanggup melihat Mr.Demon begini akibat ulahnya. Jatuh diatas jerami itu tak masalah, tapi sekarang jatuh di atas hamparan daratan batuan yang keras ditambah beban Sia di atasnya, ini sangat masalah!

Shit.

"Huhu to--long hiks--" Sia tak bisa menahan tangisnya dia merasa sangat bersalah pada Red Demon.

"Tolong--"
"Mr.demonn--hiks."
"Jangan mati tinggalkan aku sendiri aku mohon, siapa saja tolong kami!!!"

Tiba-tiba suara gemuruh petir keras terdengar entah dari mana datangnya membuat Sia terkejut bukan main dan bersamaan dengan suara itu tiba tiba suara petir berubah menjadi suara lembut seorang wanita.

"Grace Zestasia mari kubantu."

Sebuah uluran tangan datang di sebelah tubuh Sia otomatis Sia menengok ke arah uluran tangannya. Betapa terkejutnya dia melihat seorang wanita berparas cantik dengan balutan busana yang menurut Sia aneh tengah tersenyum padanya.

"Zestasia?"

$

Hug Me Mr.DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang