Play music on-usik
'Semakin lama malah semakin rumit, jalan kadang membuat kita harus berjuang lebih keras lagi'
_______________________
"Kau tak apa, apa kau mimpi buruk?" tanyanya mengintograsi.
Aku hanya menggelengkan kepalaku lalu tersenyum. Dia menatapku curiga dan aku menyadari hal itu. Saat aku memegang kepalaku yang sedikit pusing karena benturan keras tadi seketika diriku menyadari bahwa kami sudah berada di tempat lain semacam Istana bawah laut. Dekorasinya khas dunia Blackstreet, gelap dan kelam.
"Seseorang menyelamatkan kita," ucapnya.
"Siapa?"
"Dia tak menyebutkan namanya, setelah membawamu ke sini dia langsung pergi karena ada urusan mendesak, dia bilang akan segera kembali."
"Mr.Demon, sepertinya wanita itu mengenal mu dengan baik," ujar Sia cukup misterius.
"Wanita?"
"Iya, wanita itu mengenalmu lebih baik daripada diriku, ternyata selama ini banyak yang tidak ku ketahui tentang dirimu," ungkap Sia sedikit kesal namun ia menertawai dirinya.
"Apa yang dikatakan wanita itu tentangku dan apa yang kau tidak tahu tentangku Sia?"
Dia hanya tersenyum sekilas. "Kau belum mengisi energi mu bukan, mari ku suapi dirimu, ayo buka mulutmu."
"Apa itu?"
"Apapun ini kau tetap harus makan!"
"Agara kau cepat pulih."Bentuknya aneh, semangkuk sup rumput laut mungkin atau entahlah pokoknya warnanya hijau-hijau lembek seperti itu. Apa makanan bawah laut seperti ini?
Dengan terpaksa aku membuka mulutku dan Sia menyuapiku dengan telaten. Terasa sekali ada yang ia sembunyikan dariku tapi aku tak mengetahuinya. Lalu, siapa wanita yang mengaku mengetahui banyak tentangku, setahuku aku hanya membagi semua ceritaku pada satu wanita saja.
Itu pun Anastasia.
Memang seberapa dekat diriku dengan wanita misterius itu ?
"Sia," gumamku.
"Hm?"
Ada apa denganmu?
"Cukup aku sudah kenyang."
"Tapi Mr.Demon kau baru makan berapa suap saja, ayolah."
Kau aneh Sia ini tak seperti biasanya
"Rasanya aneh aku tak suka."
"Enak tak enak, kau harus menghabiskan makanan ini, wanita itu bilang makanan ini sudah mengandung ramuan untuk memulihkan tubuhmu lebih cepat."
"Siapa sebenarnya wanita itu Sia, apa kau tak ingin menceritakannya?"
"Iya tapi setelah kau menghabiskan semua ini." Sia tetap kekeuh pada pendiriannya dan aku hanya bisa menurut jika tidak dia akan terus membungkam mulutnya.
Setelah semangkuk makanan hijau aneh itu ku habiskan kini Sia menyodorkan minuman dan aku tau itu darah segar dari hewan dan aku langsung meneguk nya sampai habis.
Tubuhku terasa lebih baik dan sepertinya kekuatanku sudah pulih kembali.
"Mr.Demon darah itu rasanya gimana si?"
"Lezat."
"Jadi darah haid juga sedap? Kau pernah--"
"Jangan konyol Sia ,kami para Demon hanya minum darah hewan untuk memulihkan tenaga saja, darah manusia itu membuat kami mual apa lagi darah--"
Aku sangat geli memikirkan hal tersebut dan Sia hanya tertawa.
"Kok Vampire beda si, kok mereka suka minum darah manusia?"
"Setiap kasta memiliki perbedaannya sendiri jangan seperti bocah saja Sia."
Sia hanya tertawa renyah.
"Mr.Demon, apakah kau dulu pernah punya teman masa kecil?"
Ini aneh, seperti dugaan ku pasti wanita tersebut menceritakan sesuatu tentang masa laluku bersama Anastasia.
Aku mengangguk benar."Kenapa?"
Dia menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecut. "Tak apa."
Aku mengambil kedua tangan Sia dan menggenggam erat kedua tangannya, "What's wrong with you Mrs.Demon?"
"Aku tak suka sikapmu yang seperti ini, kau menyembunyikan sesuatu dariku."
Dia menatap diriku lekat matanya menandakan bahwa sesuatu memang sedang ia sembunyikan. Sia menundukkan kepalanya dan mencium telapak tanganku yang masih setia menggenggam tangannya.
"Kau juga menyembunyikan sesuatu dariku Mr.Demon."
Tentang apa yang ku sembunyikan darinya?Apa tentang masa laluku bersama Anastasia atau masa lalu kelahiran dirinya?
Yang mana maksudnya?"Apa yang ku sembunyikan, yang mana?"
"Yang mana, kau serius dengan apa yang kau ucapkan? Ucapanmu secara tidak langsung mengartikan banyak sekali hal yang kau sembunyikan dariku Mr.Demon." Dia langsung menghempaskan tanganku, raut mukanya menjadi tatapan kecewa.
"Sia, jelaskan padaku, apa maksudmu!Jangan membuat ku merasa bersalah begini." Aku menangkap wajahnya yang masih enggan menatap ke arahku.
"Jangan bungkam."
Setetes air mata dari Sia jatuh ke tanganku."Siapa Anastasia, kau pasti mengenalnya bukan?"
Bagaimana bisa dia tahu, memang apa saja yang wanita tersebut ceritakan pada Sia sampai-sampai dia menanyakan hal ini padaku, dia membuat Sia menangis.
Dia ibumu
"Teman kecilku."
Dia berdecak sebal. "Hanya teman?"
"Iya."
Dia mengangguk mengerti. "Oke"
Namun tatapannya seolah-olah kecewa dengan jawabanku. Matanya berkaca-kaca, lagi-lagi dia menahan tangisnya."Dia--"
"Dia Ibuku dan cinta pertamamu,"cicitnya dengan suara serak.
Shit, dia sudah tahu semua masa laluku, padahal mati-matian aku menyembunyikannya. Aku hanya menunggu waktu yang tepat bukan dalam keadaan seperti ini dia harus mengetahui semuanya.
"Bagaimana--"
Tiba tiba seseorang menimpalinya. "Aku yang menceritakan semuanya Red Demon."
Mataku teralihkan pada seorang wanita yang bersedekap di depan pintu, tatapannya tajam namun terlihat jelas ada kilatan kesedihan mendalam dalam tatapannya. Dia teman Anastasia, Arrabel seorang Dewi laut yang hilang dari pandanganku selama jutaan tahun ini dan tiba-tiba dia muncul dengan cara seperti ini, apa maunya?
"Arrabel?"
"Kau terkejut dengan kehadiranku, Red?"
"Arrabel selama ini kau menghilang sejak kejadian itu dan sekarang kau tiba-tiba datang dengan cara seperti ini?"
"Red--aku datang untuk menyelesaikan tugasku sebagai bangsa Heaven."
"Aku hanya bagian dari takdirmu, aku ditakdirkan untuk bertemu denganmu kembali di sini, untuk menceritakan semuanya pada Belle mengenai masa lalu mu dengan Anastasia."
"Tapi tenang saja belum semua yang ku ceritakan, hanya beberapa bagian awal saja, sisanya itu tugasmu."
"Arrabel, kau tau aku butuh---"
"Berapa lama lagi, waktumu sangat terbatas Red, sedangkan masalah semakin runyam. Jika kau tak menceritakan semua ini, maka Belle akan kehilangan jati dirinya lagi."
"Dan itu tak akan menyelesaikan masalah ini, kunci dari semua ini adalah masa lalu mu, Belle dan Anastasia."
"Belle?" tanyanya menggema.
"Yes. It's you Belle Hemilton."
Shit. Fuck off Arrabel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me Mr.Demon
FantastikCOMPLETED #3 in Goddess #2 in word #4 in Vs {1 April 2020} #2 in Demon {8 April 2020} Haruskah melawan takdir yang telah di tentukan atau pasrah dengan keadaan? Siapa saja tolong katakan bagaimana caranya terlepas dari takdir konyol seorang Goddess...