chapter 18.1

750 44 0
                                    

"Alice,kau tak apa?" Raut wajah Christian terlihat sangat cemas dengan keadaan Alice sekarang.

"Christian sekarang bukan aku prioritasnya tapi mereka," ucap Alice sedikit terbata-bata karena menahan sakit di bagian punggungnya. Ya punggungnya tercabik oleh makhluk laknat sialan itu, para Vampire.

"Alice tapi kau--"

"Situasi sudah darurat, kejar mereka Christian!!"
"Aku baik baik saja, ada prajurit yang akan melindungiku."

Christian sebenarnya tak tega harus meninggalkan Kekasihnya dalam kondisi seperti ini tapi sudah tanggung jawabnya untuk menyampaikan hal besar kepada Red Demon dan Zestasia karena mungkin kunci masalah sekarang terletak pada rahasia ini.

"Baiklah," ucap teguh Christian lalu mengecup singkat kening Alice.

"Hati-hati," wanti-wanti Alice suaranya terbata-bata karena menahan sakit di punggungnya.

Christian mengangguk dan berubah wujudnya menjadi Serigala ia kemudian lari sekencang-kencangnya melewati mayat yang memenuhi castil, peperangan masih terjadi malah mungkin semakin dahsyat.

"Berjuang lah Christian," gumam Alice sebelum tak sadarkan diri karena luka di punggungnya.

***

Sekarang mereka berdua memasuki hutan, mereka terus berjalan di hutan lebat. Mereka berjalan hanya mengandalkan insting dari Mr.Demon saja. Mereka berdua sama sekali tak membawa peta yang akan menuntut  merekah lebih mudah ke Batu mulia berada.

"Mr.Demon, ke arah mana lagi kita akan sampai?"

"Memang kita akan ke mana?"

Deg.

Langkah Sia langsung terhenti mendengar ucapan Mr.Demon yang membuat dia gagal paham.

"Lah terus dari kita jalan ini gak tau mau ke man? Mr.Demon kita udah berjam-jam jalan loh,"cerocos Sia saking kesalnya karena merasa dia jalan tak ada guna, sudah capek-capek jalan tapi malah gak tau tujuannya ke mana. Sia kira Mr.Demon tahu akan ke mana malah sama-sama tak tahu dan hanya mengikuti jalan yang ada.

"Aku memang tak tahu letak Batu mulia itu Sia, namun setahuku Batu itu disimpan di sebuah gua diatas bukit yang memiliki wangi semerbak bunga Wisteria, wangi itu sudah tercium dalam jarak 10 km."

Sia mulai mengenduskan hidungnya, mencium aroma di sekelilingnya dan dia tak menemukan aroma tersebut dan jelas sudah jarak dia ke gua itu masih sangat jauh.

"Berati kita masih sangat jauh? Aku tak mencium apapun." Jawaban Sia mendapat toyoran di keningnya oleh Mr.Demon, "Indera kamu berbeda dengan ku Sia, jangan bodoh."

Sia mengaduh dia mengusap keningnya tersebut, tadi saja dicium giliran sekarang main toyoran aja batin Sia berkata demikian. Red Demon tentu saja mendengar suara batin Sia dan dia hanya tertawa mendengarnya. Baginya Sia sangat menggemaskan.

"Lah kok ketawa, ini aku tanya Mr.Demon berati kamu udah nyium aroma Wisteria itu belum?" tanya Sia penasaran.

"Udah dari tadi."

"Lah kok baru ngomong sekarang!" Sia sangat geram dengan Mr.Demon.

"Kamu baru tanya."

Apalagi jawaban Mr.Demon yang minta di tampol oleh Sia, selalu saja jika debat dengan Mr.Demon Sia yang kalah dan harus mengalah.

"Menurutmu ini sudah dekat belum?"

"Masih sekitar 5 kilo lagi, masih sanggup berjalan kan?"

Sia menelan ludahnya, dia merasa sangat haus dan perjalanan masih jauh ,tapi Sia tak ingin mengeluhkan semua itu dia melakukan ini demi dirinya, kasta Demon, Serigala dan Mr.Demon.

Semua beban dan tanggung jawab ada di pundaknya, jika dia terus mengeluh semua ini tak akan berhasil, malah akan mematahkan semangat juangnya.

"Gak masalah, aku masih kuat, kan aku superhero," ucap Sia diiringi tawa.

"Superhero juga butuh pasangan, jangan berjuang sendirian," timpal Mr.Demon sambil menautkan jemarinya ke jemari Sia.

Sia tersenyum manis, entah kenapa perlakuan sederhana seperti ini mampu memberikan kekuatan Sia untuk menyelesaikan masalah yang menerpa dirinya. Dia sekarang memiliki alasan yang jelas untuk berjuang bersama Mr.Demon dan demi Mr.Demon dia akan berjuang.

Tiba-tiba raut wajah Mr.Demon berubah tegang, rahangnya mengeras. Sia yang melihat perubahan raut wajah Mr.Demon seketika memiliki firasat buruk, sesuatu yang tak baik akan segera terjadi.

"Primaria-Angelus 100 meter dari kita," bisik Mr.Demon ditelinga Sia dan hal itu membuat Sia tegang pasalnya kasta Primaria adalah kasta tertinggi dan hanya dimiliki oleh para bangsawan. Apalagi kasta Angelus sekarang bekerjasama dengan para Vampire. Jika mereka ketahuan berada di sini, selesai sudah.

"10 Angelus." Sia mengeratkan genggaman tangannya. Dia sekarang sangat takut.
Apa yang harus mereka lakukan jika mereka sampai tertangkap semuanya akan bahaya?

Sekarang mereka di hutan akan sangat sulit untuk lari karena pasti saja sisa aroma mereka akan tercium jelas oleh Angelus, apalagi aroma tubuh Sia yang benar-benar khas. Mr.Demon memutar otaknya segera, dia harus segera bertindak.

Mata Mr.Demon menelisik ke semua arah, dia melihat sesuatu yang mungkin akan berguna untuk berkamuflase sementara dan bersembunyi dari gerombolan Angelus tersebut.

"Sia kau percaya kan padaku?" tanya Mr.Demon untuk meyakinkan Sia.

Hanya ini satu-satunya cara agar tak ketahuan oleh para Angelus.

$

Hug Me Mr.DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang