Ps. Itu mulmed nya penggambaran kastel Naga. Kalau ada yang belum tau apa itu kastil Naga, jawabanya baca part ini sampai selesai.
Mata adalah jendela kejujuran. Mulut bisa menipu, tapi mata selalu mengungkapkannya
*HugMe_Mr.Demon*Sia dan Alice sudah bersiap dengan dua koper besar, mereka lebih memilih menggunakan pesawat, karena ini perjalanan yang sangat jauh menurut Alice, bahkan Sia tidak tau akan dibawa kemana oleh orang seperti Alice
"Alice, kenapa suasana bandaranya sangat berbeda?"
Sia benar. Bandara kali ini sangat berbeda. Biasanya bandara pada umunya akan sangat ramai dan sibuk, tapi kali ini bandara sangat sepi hanya beberapa orang saja yang berlalu lalang selebihnya menghilang saat melewati pintu pesawat yang tertutup.
Sungguh aku melihatnya dengan mata kepalaku mereka menghilang seperti penyihir. Untuk apa aku berbohong jika aku sendiri masih heran.
"Cara kerjaanya memang seperti itu. Don't worry Sia, ini duniaku. Aku akan menjagamu."
"Alice apa duniamu memang nyata?"
Sia gemetar, dia baru pertama kali melihat bandara seperti ini.
"Tentu, aku tak pernah berbohong padamu." Senyum mengembang di bibir Alice menenangkan Sia.
Alice gila! Bisakah dunia seperti itu memang ada? Tapi jika tak ada bagaimana bisa orang menghilang saat menubruk pintu pesawat itu. Sepertinya aku yang gila! Aku tak pernah punya teman sebaik Alice. Aku yakin Alice tak akan menyakitiku. Oh hatiku bertahan yaa jangan takut, kalau kau takut aku bisa apa?
Sia berkeringat saat diminta untuk menerobos pintu pesawat tertutup itu, ide yang gila bagi Sia.
"Ayolah Sia, ini giliranmu, jangan membuat mereka menunggu karena kita."
"Ini gila Alice? Aku bisa mati jika menabraknya," bisikku geram pada Alice.
"Hey sukiem jika mereka bisa menembusnya kenapa kau tidak?" Alice sangat meledek Sia.
"Apa aku sama dengan mereka?? " decak kesalku.
"Kau berbeda, tapi kau harus membuktikan kesamaanya." Alice tertawa gemas pada Sia
"Okey jika aku mati, aku akan menghantuimu, panjul! "
"Siapa takut!"
Sia akhirnya menuruti perintah Alice, dia mengumpulkan nafas dalam-dalam, lalu berlari dan berteriak sekerasnya saat menembus pintu pesawat itu, anehnya dia tak terluka ataupun mati. Sia baik-baik saja dia tak jadi hantu dia masih menjadi manusia penuh kegilaan.
Hal pertama yang diliat Sia adalah kabut tebal yang menghalangi penglihatan namun lama kelamaan kabut itu menghilang dan terlihat sebuah kota besar indah nan misterius itu, seketika jantung Sia berdegup sangat cepat rasanya seperti kunang-kunang terbang dari dadanya. Menakjubkan sekaligus menggelikan.
"Apa Ini?" tanyaku gugup.
"Ini dunia yang sering aku ceritakan padamu, ini versi nyatanya Sia?"
"Gila. Ini gila. Aku kira kau punya gangguan jiwa saat menceritakan hal ini!"
"Kau yang tak percaya padaku, kepala batu!"
Alice memoles kepala Sia agak keras, hingga membuat Sia menjerit kesal.
"Sudahlah ayo kita pulang ke rumah." Antusiasme Alice membuat telinga Sia penging.
"Gak usah teriak, toa eror!"
![](https://img.wattpad.com/cover/184721784-288-k436841.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hug Me Mr.Demon
FantasiaCOMPLETED #3 in Goddess #2 in word #4 in Vs {1 April 2020} #2 in Demon {8 April 2020} Haruskah melawan takdir yang telah di tentukan atau pasrah dengan keadaan? Siapa saja tolong katakan bagaimana caranya terlepas dari takdir konyol seorang Goddess...