chapter 20.1

845 50 4
                                        

Play music on-Today I miss you


H

appy reading
___________

Flashback on

Sia tengah menatap Red Demon yang masih terkapar lemah di ranjang.

Wanita yang tiba-tiba datang menyelamatkan mereka berdua datang ke kamar. Sia tiba-tiba saja diajak oleh wanita satu ini untuk ke Istananya karena memang otak Sia sudah buntu untuk mencari pertolongan di mana lagi, maka dia mengiyakan ajakan wanita ini.

"Setelah dia sadar berikan ini padanya," ucapnya sambil meletakkan nampan berisi makanan dan minuman yang aneh menurut Sia di atas nakas.

"Dia pria yang baik, tapi kadang sangat menyebalkan, sok dingin dan sok kejam itu ciri Red. Dia bersikap begitu karena menjaga reputasinya sebagai Demon, egonya sangat tinggi."

"Kalian saling mengenal?"

"Ya hanya kenal dan tak terlalu dekat."

Sia manggut-manggut.

"Kau pasti Sia, Goddess dari ramalan itu kan?"

Lagi-lagi Sia hanya menjawabnya dengan senyuman seolah kata tak berarti lagi baginya.

"Dan biar ku tebak, kau Kekasih makhluk kejam ini?"

Kekasih, sejak kapan Sia dan Red Demon menjadi sepasang kekasih?  Walaupun memang Sia menyimpan rasa pada Red Demon namun tetap saja dia ingin Red Demon yang terlebih dahulu mengakui perasaannya. Sikapnya selama ini pada Sia sangat membuat Sia merasa istimewa, lalu bolehkah Sia berharap tentang hubungan mereka?

"Aku? Bukan."

"Haha syukurlah, kukira Red Demon terjebak dengan takdir yang sama."

"Maksudmu?"

Sia tak mengerti arah pembicaraan wanita satu ini. Apa yang dia maksud dengan takdir yang sama?

"Dulu dia juga menyukai sahabatnya sendiri tapi dia tak pernah jujur dan berakhir naas, sahabatnya malah menikah dengan kasta lain dan melahirkan anak perempuan yang memiliki takdir yang sama yaitu seorang Goddess, singkatnya begitu."

Sia terkejut bukan main, Sia kira Red Demon tak pernah menyukai satu pun perempuan, tapi ternyata malah cinta ya bertepuk sebelah tangan begini? Sia jadi penasaran dengan wanita yang mampu meluluhkan hati seorang Demon sepertinya.

"Dia tak pernah menceritakan ini padamu?" tanya wanita itu menelisik.

"Tak."

"Keterlaluan, bagaimana rahasia sebesar ini dia sembunyikan dari--" ucapnya menggantung seolah-olah dia keceplosan mengatakan semua hal itu

"Rahasia besar apa yang kau maksud, katakan padaku!"

"Itu bukan frekuensi ku untuk mengatakan semuanya, itu tugas Mr.Demon. Dia yang bertanggungjawab, tanyakan semua ini padanya."

Apakah Red Demon akan berkata sejujurnya? Sia tak tahu selama ini Red Demon itu menyembunyikan sesuatu darinya.

"Siapa wanita itu yang menjadi sahabat kecilnya itu?"

"Katakan!"

"Anastasia."

Kenapa akhir-akhir ini aku selalu saja mendengar nama Anastasia, memang ada hubungannya denganku?

"Anastasia?"

"Kenapa nama dia sering sekali disebutkan?" Sia hanya bergumam namun tetap saja wanita itu mendengar suara lirih Sia. "Karena kau dan Anastasia memiliki sangkut paut, tepatnya sebuah ikatan."

Hug Me Mr.DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang