Dunia ini indah, sangat indah. Aku menyukai dunia ini, aku mengagumi semua hal yang diciptakan tuhan hingga aku tak pernah bisa berhenti untuk bertanya, kenapa hal seperti itu bisa terjadi??, bagaimana bisa??, aku mengangumi seluruh isinya tapi aku membenci kehidupanku. Hal yang paling aku benci di dunia ini.... hidupku yang menyedihkan.
Namaku Na Jaemin, Lahir pada tanggal 13 agustus, 16 tahun yang lalu. Aku tak memiliki ingatan ketika aku kecil, aku hanya ingat kehidupanku sejak aku berusia 8 tahun, ibuku memberi tahuku jika aku mengalami kecelakaan saat kecil jadi aku kehilangan ingatanku. Ayahku Na Jun Ki adalah seorang detektif kepolisian Daegu, sedangkan ibuku adalah Jang Mi Ri seorang guru Bahasa jepang.
Aku memiliki kehidupan bahagia saat aku kecil, ayah yang sangat aku banggakan dan ibu yang selalu melimpahkan aku kasih sayang. Semuanya membahagiakan hingga aku harus kehilangan kedua orang tuaku ketika usiaku 14 tahun. Aku kehilangan mereka tepat didepan mataku. Di malam yang dingin penuh dengan salju, kedua orang tuaku dibunuh oleh beberapa orang yang akhirnya aku tahu sebagai anak buah dari pengusaha Hwang dari Js Group. Pengusaha yang saat itu diselidiki oleh ayahku atas kepemilikan bisnis prostitusi dan jual beli narkoba.
Sejak saat itu aku hanya sebatang kara, bahkan meski pamanku Na hyun moo memutuskan untuk menjadi waliku, hidupku justru semakin menyedihkan. Aku ikut ke seoul dan menjalani terapi karena aku mengalami depresi ringan akibat kematian orang tuaku. Meskipun pamanku membantuku, memberikan tempat tinggal dan membiayai sekolahku. Hidupku tetaplah seperti neraka, bibi dan sepupuku tak menyukaiku. Mereka memperlakukanku seperti pembantu dan uang saku yang paman berikan untukku akan selalu diambil oleh bibi lagi. Jadi aku harus mencari pekerjaan paruh waktu untuk menghidupi kehidupanku sendiri.
Bahkan penderitaanku tak berhenti disana, disekolahku aku dijauhi bahkan dibully oleh teman-temanku. Semua karena ayahku dituduh melakukan penggelapan dana oleh Js Group, mereka tak mau rugi sendiri, mereka tak hanya membunuh orang tuaku tapi juga menuduh ayahku. Awalnya sulit, sangat sulit untukku menerima semuanya tapi semuanya menjadi lebih berarti ketika aku menyadari bahwa masih ada orang lain yang lebih tak beruntung dariku. Aku memutuskan untuk hidup bahagia dengan caraku dan berusaha untuk menggapai mimpiku sendiri.
***
"apa matamu tak lelah??... kau sungguh-sungguh ingin menjadi dokter??", satu-satunya temanku di sekolah ini, Lee Jeno. Dia adalah orang yang akan terus bertanya padaku tak peduli sebanyak apapun sampai dia yakin aku memberikan jawaban jujur padanya.
"hmm... jangan mengatakan padaku bahwa itu tak mungkin lagi... sungguh aku ingin melakukannya", kataku sambil menutup buku dan menatap jeno penuh keyakinan.
"Ani... ayahmu seorang detektif, ibumu seorang guru.. lalu kenapa kau ingin menjadi dokter??", pertanyaan yang tak akan pernah mendapatkan jawaban pasti dariku. Entahlah, awalnya aku juga tak mengerti kenapa aku ingin menjadi dokter tapi itu mungkin karena aku ingin sekali menjadi seseorang yang bisa menyelamatkan hidup orang lain.
"kau tahu aku sendiri tidak yakin dengan jawabannya", aku terkekeh pelan dan jeno hanya menggeleng keheranan.
"kau tak mau makan?", aku menggeleng pelan. Aku tak ingin makan di kantin dan berakhir dengan seragam kotor karena mark jung dan kawan-kawannya membuang sisa makanannya di tubuhku. Aku sudah cukup lelah untuk mencuci bajuku sementara aku juga harus bekerja sepulang sekolah.
"kau takut dibully lagi??", hanya seulas senyuman yang bisa aku berikan. Mungkin aku seharusnya bersyukur memiliki jeno sebagai temanku, tapi terkadang aku merasa membutuhkan orang yang lebih tua untuk membimbingku. Bukannya jeno tak membantu tapi jeno juga sama sepertiku, kami masih remaja dan belum tahu bagaimana kejamnya dunia yang harus kami hadapi. Pilihan hidup seperti apa yang harus kami ambil agar kami tidak terjerumus ke dalam dunia gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything For You
FanfictionAku tahu segalanya tentangmu tapi aku takut kau akan membenciku jika kau tahu semuanya -Jung Jaehyun Hidupku penuh Kemalangan sejak orang tuaku pergi tapi aku mendapatkan kebahagiaan ketika kau datang.... bahkan meski kau hanya orang asing dalam hid...