Dalam keadaan bingung dan panik jaehyun mencari jaemin disetiap sudut jalanan mulai dari didekat ruamh pamannya, di dekat tempat kerjanya hingga di dekat sekolah jaemin, tapi hasilnya nihil. Sudah 3 jam jaehyun berkeliling kesana kemari tapi tak kunjung menemukan jaemin. Jaehyun melihat jam tangannya dan sudah menunjukkan pukul 12 malam.
“dimana kau sekarang jaemin??.. hyung ingin bertemu denganmu... biarkan hyung memelukmu lagi... aku akan mengakhiri penderitaanmu.. hyung tidak akan meninggalkanmu lagi”, jaehyun menjatuhkan tubuhnya disalah satu kursi taman.
Jaehyun ingin menangis lagi, dia khawatir dan takut terjadi hal buruk pada jaemin. Dengan luka seperti itu dan tak punya tujuan, dimana adiknya itu tidur tadi malam dan malam ini. Apakah ada orang baik yang akan menolongnya dan memberinya tempat tinggal sementara??, atau sudahkah dia makan??
Jaehyun akhirnya melangkahkan kakinya tanpa tahu arah, dia tak akan bisa tidur jika dia belum menemukan adiknya. Jaehyun melangkah pelan dengan pikiran melayang entah kemana hingga dia tak memperhatikan jalanan.
BRAKKK...
Jaehyun tak sengaja menabrak seorang gadis yang baru saja keluar dari sebuah club malam yang jaehyun lewati.
“Hya!!.. apa kau tidak punya mata tuan??... oh jinja.. berani sekali orang sepertimu menabrak—“, umpatan gadis itu terhenti tepat setelah melihat wajah jaehyun yang menabraknya.
Jaehyun juga terkejut tapi dia membungkukkan badannya untuk minta maaf.
“ceoseonghamnida.... aku akan mengganti rugi jika kau terluka”, kata jaehyun dengan suara lemahnya.
“Jung Jaehyun??... kau jung jaehyun kan???.. kau sudah kembali dari amerika??”, jaehyun tak menjawab, dia mengeluarkan kartu namanya lalu memberikannya Pada gadis itu.
“hubungi aku jika kau mengalami luka serius”, kata jaehyun tak menghiraukan pertanyaan gadis itu.
“Hya!!... kenapa kau jadi sombong sekali??.. kau tak ingat siapa aku??.. wuah... kau dulu mengejar-ngejarku bahkan menempeliku setiap hari!... kau melupakanku??”, bentak gadis itu tak terima.
“maaf... aku mengalami kecelakaan 7 tahun yang lalu..”, jawab jaehyun lemah lalu melangkahkan kakinya lagi.
“Tiffany Hwang!!.. kau harus mengingatnya!!”, teriak gadis bernama tiffany itu setelah jaehyun mulai menjauh. Dia tahu jika jaehyun mengalami kecelakaan tapi dia tak menyangka jika jaehyun melupakannya.
***
Keesokan paginya dengan mata yang mulai menghitam akibat tidak tidur semalaman, jaehyun pergi kesekolah jaemin, berharap jaemin pergi kesekolah atau paling tidak jaemin memiliki teman yang bisa ditanyai.
“mark bukankah itu kakakmu??”, mark menoleh keluar jendela, benar saja itu kakaknya yang sudah tak pulang selama 2 hari.
“aku keluar sebentar”, mark bergegas keluar kelasnya dan berlari mengejar jaehyun.
“hyung!... jaehyun hyung!!”, jaehyun akhirnya mendengar suara mark dan berbalik menatao adiknya yang sedikit terengah.
“oh mark... masuk lah kembali.. hyung hanya ingin mencari sesuatu”, kata jaehyun dengan tergesa-gesa.
“apa yang sebenarnya hyung cari?.. kenapa hyung tak pulang??.. hyung tidur dimana??... aboji mengkhawatirkanmu”,
“benarkah??... aku bahkan tak peduli jika dia mengkhawatirkanku... aku buru-buru mark.. kembalilah dan belajar”,
“tapi hyung!!... hyung!!”, mark ingin mengejar jaehyun tapi jaehyun pasti akan marah jika dia membantah. Sebenarnya apa yang terjadi??, dari jawaban kakaknya sepertinya dia bertengkar dengan ayahnya.
“tapi kenapa mereka bertengkar??”, mark memilih kembali ke kelasnya dan mencoba hntuk tidak memikirkan kakaknya.
-
“dimana jaemin??”, wali kelas jaemin Im Yoona terlonjak karena jaehyun masuk keruang guru tanpa permisi dan terkesan tergesa-gesa.
“anda wali kelas jaemin kan??”, tanya jaehyun setelah sampai dihadapan yoona.
“ne... tapi siapa kau nak?”,
“dia keponakan Sajangnim”, bisik wali kelas mark yang kebetulan ada disana.
“dimana na jaemin??.. aku ingin bertemu dengannya”, kata jaehyun sedikit menaikan nada bicaranya.
“tapi apa hubunganmu dengannya-“
“katakan saja dimana jaemin!!... aku ingin bertemu dengannya sekarang!!... atau aku sungguh-sungguh melaporkan sekolah ini karena membiarkan tindakan bullying!!”,
“Jung Jaehyun!!”, jaehyun menoleh dan mendapati pamannya sedang menatapnya tajam.
“ikut denganku!”, perintah pamannya.
“Sireo!!... aku tak punya waktu!”, tolak jaehyun lalu keluar dari ruang guru. Pamannya tak tinggal diam, dia bergegas mengejar jaehyun.
“Aku akan memberi tahumu dimana jaemin jadi berhenti bertingkah seperti ini di sekolahku!”, jaehyun menatap pamannya, dia tidak bisa mempercayai pamannya karena dulu siwanlah yang memberikan ide pada ayah jaehyun untuk mengirim jaehyun ke amerika.
“aku mohon”, jaehyun akhirnya mengalah dan mau ikut dengan pamannya.
-
“Jadi paman sudah tahu jika jaemin adalah adikku??...dan paman justru membiarkan adikku jadi korban bullying??”, tanya jaehyun tajam.
“tolong jaehyun.. jangan bicara seolah aku tak peduli dengannya... jika saja aku tahu aku tak akan membiarkan itu terjadi... aku baru tahu kemarin setelah aku bertemu dengan pamannya... dan aku mencari tahu semua tentangnya dan aku baru mendapat informasi tentang pembullyan itu... aku sungguh tidak tahu”, kata si wan menjelaskan.
“paman selalu dipihak ayahku dan aku tak percaya..-“,
“ayahmu sudah tahu sejak dulu tentang jaemin”, jaehyun membulatkan matanya tak percaya.
“dia tahu??.. tapi dia bahkan tak pernah menemui anaknya dan menjaga anaknya dengan baik!!... apa dia belum sadar dengan dosa yang dia lakukan 14 tahun lalu??.. menyebut jaemin bukan anaknya lalu mengusir ibuku dan jaemin-“,
“kau juga tahu bahwa itu karena sebuah tuduhan yang ditunjukkan pada ibumu!”,
“aku tahu tapi apa ayahku tak punya penyesalan sedikit pun??.. apa dia tak ingin memeluk anaknya yang bahkan sudah terpisah darinya selama hampir 14 tahun... apa dia tak ingin tahu bagaimana keadaan adikku??... apa dia hidup dengan baik, apa dia bersekolah atau apa-“, jaehyun menghentikan pertanyaanya sebentar. Seharusnya dia bertanya dimana jaemin bukan memikirkan ayahnya yang bahkan tak peduli.
“beritahu saja aku dimana jaemin!.. aku akan menemui adikku dan membesarkannya!”,
“jangan gila jaehyun... kau masih bergantung pada ayahmu-“
“jika dia masih peduli padaku maka dia tak akan melarangku membawa jaemin kembali!”, siwan hanya mampu menghela nafas panjang. Jaehyun sebenarnya anak yang baik dan penyayang tapi dia sangat emosional ketika orang yang dia sayangi disakiti. Jaehyun juga bisa menjadi jahat pada orang yang melukai hatinya.
“kemarin ayah hina datang kesekolah dan mengatakan jika jaemin sakit dan sedang dirawat dirumahnya .... ku harap kau tidak membuat masalah disana”, siwan memberikan sebuah note kecil yang berisi alamat rumah hina.
“apa paman memberi tahu ayahku??”,
“belum... aku juga baru tahu tadi pagi setelah guru im memberi tahuku... “
“jangan beri tahu ayahku...aku bisa mengurus adikku sendiri”, jaehyun berlalu pergi dari ruangan pamannya dan bergegas pergi. Dia harus bertemu dengan adiknya.
***
Suasana rumah hina selalu tenang dan hari ini pun suasananya sangat tenang. Ibu hina kebetulan belum pergi ke butiknya sementara bibi shin sedang sibuk membersihkan ruaang tamu detelah selesai menyuapi jaemin sarapan dan memastikan dia minum obatnya.
Ting tong, suara bel rumah mereka berbunyi. Bibi shin meletakkan kemocengnya dan bergegas membuka pintu.
“anyeonghaseyo”, sapa jaehyun sesopan mungkin.
“ne anyeonghaseyo... nuguseyo??”, tanya bibi shin hati-hati.
“apa ini rumah tuan Gong Yu Jin??”,
“ne... anda mencari siapa??”, jaehyun mengedarkan pandangannya kedalam rumah hina, dia berharap bisa melihat adiknya.
“na jaemin... aku dengar jaemin ada disini”, bibi shin menatap jaehyun waspada, dia takut jika jaehyun adalah penjahat yang memukul jaemin.
“siapa bi??”, ibu hina muncul lalu menyapa jaehyun.
“aku ingin bertemu dengan jaemin”, kata jaehyun lagi. Ibu hina juga nampak ragu karna hina bilang jaemin tak punya saudara lagi selain sepupunya yang seumuran dengannya.
“aku bukan orang jahat... aku... aku senior jaemin ditempat kerjanya”, tambah jaehyun berusaha meyakinkan ibu hina.
“untuk apa mencari jaemin??”, jaehyun bernafas lega, ternyata jaemin memang ada dirumah ini.
“Jaemin tidak bekerja tadi malam jadi bos memintaku mencari jaemin”,
“tapi jaemin sedang tidur, dia sedang sakit dan baru saja minum obat”, jaehyun bersyukur, jaemin diselamatkan oleh keluarga yang sangat baik hingga mau merawatnya.
“tidak apa-apa... aku hanya ingin melihat”, mungkin lebih baik jaemin tinggal disini untuk sementara waktu.
“masuklah”, ajak ibu hina. Jaehyun mengikuti ibu hina dengan perasaan gugup, dia akan bertemu jaemin setelah dia tahu jaemin adalah adik kandungnya.
Ketika pintu kamar itu dibuka, jaehyun tak bisa menyembunyikan rasa lega dan harunya. Jaehyun menghapus air matanya buru-buru sebelum ibu hina melihatnya.
“dia tidur akibat pengaruh obatnya, dia mungkin akan terbangun 2 jam lagi”, jaehyun hanya mengangguk lalu masuk. Mengambil tempat duduk didekat tempat tidur dan jaehyun tak bisa menahan air matanya lagi.
“Mianhae... jaemin-ah... mianhae...”, jaehyun akhirnya bicara setelah memastikan ibu hina meninggalkannya berdua saja dengan jaemin. Dengan tangan bergetar jaehyun menyentuh surai rambut jaemin perlahan. Suhu tubuh jaemin hangat dan luka di wajah jaemin masih belum menghilang.
“maafkan hyungmu ini jaemin... maaf kan aku karena tak mengenalimu... maaf”, jaehyun mencium kening jaemin dan menangis lebih dalam tanpa menjauhkan bibirnya dari kening jaemin. Jaehyun mencium kening jaemin kembali dan memperhatikan seluruh tubuh adiknya. Jaehyun bersyukur karena jaemin mendapatkan perawatan terbaik disini, dia mendapatkan infus dan juga lukanya dirawat dengan baik.
“hyung berjanji akan merawatmu mulai saat ini.. hyung tak akan meninggalkanmu sendirian lagi.. hyung tak akan membiarkan siapapun menyakitimu lagi... hyung akan membawamu pulang.. meskipun kau tidak akan pernah mengingatku... tidak apa-apa... aku akan melakukan segalanya untuk kebahagiaanmu sayang... aku mencintaimu”, jaehyun mencium punggung tangan jaemin berkali-kali lalu membelai wajahnya lagi.
“nyonya sepertinya tuan itu bukan senior jaemin”, bisik bibi shin setelah melihat sendiri bagaimana jaehyun menangis dan membelai jaemin.
“aku tahu... aku baru mengingat wajahnya... tapi apa hubungannya dengan jaemin??”, pikir ibu hina.
-
“Jung Jaehyun... kau kah itu??”, jaehyun terdiam ketika keluar dari kamar jaemin. Jaehyun membungkuk pelan lalu menghampiri ibu hina yang masih menatapnya penuh tanya.
“maafkan aku telah berbohong”, sesal jaehyun sambil membungkuk.
“duduklah.. kita bicarakan baik-baik”, ibu hina menuntun jaehyun untuk duduk di tuang tamu dan jaehyun mengikutinya dengan patuh.
“jadi... katakan padaku apa hubunganmu dengan jaemin... kudengar kau baru saja kembali dari amerika”, jaehyun terdiam. Keluarga hina sangat jelas merupakan keluarga berada dan bukan hal yang mengejutkan jika mereka tahu siapa ayah jaehyun terutama jaehyun. Satu-satunya anak Jung Yoon Ho yang diperkenalkan ke publik saat dia berusia 10 tahun dan Semua orang hanya tahu jika ibunya adalah Jung soo yeon bukan Jang Mi Ri.
“sebelumnya berjanjilah padaku jika bibi tidak akan memberi tahunya pada siapapun terutama jaemin”, kening ibu hina mengkerut. Ada rahasia apa sebenarnya sehingga jaehyun memintanya tutup mulut.
“tapi aku tak janji untuk tidak memberi tahu suamiku”,
“tidak apa-apa jika itu tuan Gong... aku yakin beliau orang baik”, ibu hina akhirnya mengangguk.
“baiklah aku berjanji padamu”,
***
Rencana jaehyun pulang awalnya hanya untuk mengambil beberapa pakaiannya tapi siapa sangka sang ayah ternyata menunggunya pulang dan mengajaknya bicara.
“duduklah... aku ingin bicara denganmu”,
“tak ada yang ingin aku bicarakan denganmu”, ketus jaehyun.
“kau menemukan adikmu??”, jaehyun menatap sinis ayahnya yang sekarang dengan gampang menanyakan adiknya.
“bukan urusanmu... sejak kapan kau peduli dengan adikku??.. tak pernah... bahkan sejak dia pergi bersama omma 13 tahun yang lalu!”
“JUNG JAEHYUN!!... jaga ucapanmu!!”, yoon ho tahu dia keterlaluan tapi tak sepantasnya jaehyun bicara seperti itu pada ayahnya sendiri.
“Lalu Apa yang harus aku katakan kepada seorang ayah yang bahkan tahu siapa putranya tapi dia bahkan tak menemuinya atau pun membawanya pulang??!!... Apa aku masih bisa menyebutmu seorang ayah??... ani... aku tak bisa... tunduk saja pada wanita itu dan lupakan kedua putramu.... sama seperti ibuku yang telah mati... anggap saja kedua putramu sudah mati!!... jangan pernah berpikir untuk menemui adikku!!”
“HENTIKAN OMONG KOSONGMU JUNG JAEHYUN... KAU ADALAH ANAKKU DAN SELAMANYA AKAN BEGITU-“
“Jika kau ingin menahanku seperti 7 tahun yang lalu maka aku akan membawa adikku kesini... DENGAN CARA APAPUN DAN DENGAN ATAU TANPA PERSETUJUANMU!!”, jaehyun membanting pintu ruangan ayahnya lalu berlalu kekamarnya. Mengambil apa saja yang bisa dia ambil lalu pergi dari rumah.
Jaehyun tak akan mengikuti keinginan ayahnya lagi, dia tak akan pernah kembali ke amerika. Tidak jika itu tanpa jaemin. Jaehyun tak akan pernah meninggalkan adiknya sendirian lagi, tidak akan.
-
Jaehyun mulai mencari apartement tak jauh dari sekolah jaemin dan rumah sakit. Dia memutuskan akan mulai bekerja dan menjaga adiknya ketimbang melanjutkan pendidikannya ke amerika. Dibantu oleh do young, jaehyun akhirnya menemukan 2 apertement yang pas untuk dirinya dan jaemin. Dia harap dia bisa tinggal dengan adiknya tapi jaemin pasti akan curiga jika dia tiba-tiba langsung menawarinya untuk tinggal bersama.
“jadi adikmu tak akan tahu siapa dirimu??”, jaehyun hanya mengangguk pasti lalu mengambil beberapa baju yang akan dia beli untuk jaemin.
“aku masih belum yakin... aku akan membawanya ke rumah sakit bagaimana pun caranya... aku akan melakukan apapun untuknya”,
“lalu kedua adikmu dirumah?... kau bilang akan mengawasi mereka”, jaehyun terdiam sebentar. Jaehyun tahu dia telah berjanji untuk mengawasi kedua adik tirinya agar nilai pelajaran mereka membaik tapj dia tak bisa jika keadaan adiknya sendiri begitu menderita.
“setidaknya mereka masih punya ibu dan seorang ayah... bahkan mereka hidup berkecukupan... sementara adik kandungku sendiri tidak... aku tidak akan pernah menyalahkan mereka tapi aku berhak memberikan seluruh kasih sayangku kepada adik kandungku sendiri setelah kami dipaisahkan oleh orang tua kami sendiri”,
“lalu bagaimana caramu agar adikmu mau tinggal disini??”, jaehyun terdiam. Dia sudah memikirkan seribu macam cara tapi hanya ada satu cara yang masuk akal.
***#####

KAMU SEDANG MEMBACA
Everything For You
FanficAku tahu segalanya tentangmu tapi aku takut kau akan membenciku jika kau tahu semuanya -Jung Jaehyun Hidupku penuh Kemalangan sejak orang tuaku pergi tapi aku mendapatkan kebahagiaan ketika kau datang.... bahkan meski kau hanya orang asing dalam hid...