The Reason

3.9K 401 15
                                    

***
Ada yang berbeda dari senyuman seorang jung jaehyun kali ini. Jaehyun tak pernah merasa sebahagia ini setelah kedua orang tuanya bercerai. Jaehyun tak memikirkan apapun dan hanya tersenyum dan tertawa, hanya melihat adiknya tersenyum dan tertawa bersamanya lagi radanya sungguh menakjubkan. Setiap kali jaemin memanggilnya dengan sebutan hyung, jaehyun selalu takjub. Dia masih tak percaya jaemin kini memanggilnya hyung dalam arti yang sesungguhnya, panggilan untuk seorang kepada kakak kandungnya.

“Hyung apa kau mendengar ceritaku??... hyung!”, jaehyun terkesiap dan dia hanya terkekeh pelan. Jaemin memberenggut kesal, entah sudah berapa kali jaehyun tak benar-benar mendengar ceritanya. Dia hanya tersenyum dan memperhatikan jaemin.

“mianhae… hehehe… aku hanya masih tak percaya kau akhirnya mengingat semuanya”, Jaehyun memperbaiki posisi duduknya lalu mengenggam erat kedua tangan adiknya.

“jaemin-ah”,

“hmmm”, sahut jaemin malas. Dia masih kesal dengan kakaknya.

“ayo pergi ke daegu… ayo kita pergi menemui ibu dan ayah na”, ajak jaehyun lembut. Raut wajah jaemin seketika berubah, ada kecemasan dan ketakutan di dalam matanya.

“aku tidak mau… “, kata jaemin lirih.

“kenapa??... ayah bilang kau tak mau pergi kesana lagi… apa kau tak ingin melihat ibu??”, jaemin menundukan kepalanya, jaehyun bisa merasakan sedikit getaran pada tubuh jaemin. “kau takut??... baiklah… lain kali saja… jika kau memang belum siap… kita pergi lain kali saja”, ralat jaehyun. Jaemin menoleh menatap kakaknya dengan sendu.

“hyung apa hyung pergi menemui renjun setelah hina memberi tahumu??”, jaehyun terdiam. Dia berpikur untuk melupakan tiffany tapi pertanyaan jaemin mengingatkannya pada tiffany.

“ya.. aku pergi menemuinya”, jawab jaehyun seadanya. Dia berdiri lalu mengambil ponselnya untuk mengalihkan perhatian jaemin.

“apa dia memberi tahu hyung apa yang terjadi antara aku dan dia??”, jaehyun menggeleng.

“haruskah kita memanggil hina dan jeno kesini??”, tanya jaehyun bermaksud mengalihkan pembicaraan. Melihat sikap kakaknya, jaemin berpikir jika terjadi sesuatu saat hyungnya bertemu renjun.

“jinja??..dia sungguh tidak memberi tahumu??”,

“iya.. dia bilang dia tidak bisa memberi tahu sembarang orang”, jaehyun menekan tombol panggil ke no telfon jeno tapi jaemin tiba-tiba merebut ponselnya dan membatalkan panggilan.

“kenapa kau membatalkannya??”, tanya jaehyun sedikit membentak.

“hyung berbohong padaku…renjun memberi tahumu… iyakan??”, jaehyun terdiam, jaemin ikut menaikan suaranya dan membuat jaehyun sadar jika tidak seharusnya dia membentak jaemin.

“tidak sayang… dia tidak memberi tahuku… maafkan aku”, jaehyun menurunkan nada suaranya dan meminta maaf pada jaemin.

“lalu kenapa hyung mengalihkan pembicaraan??... pasti terjadi sesuatu diantara kalian”, jaehyun bingung. Haruskah dia memberi tahu jaemin tentang tiffany yang merupakan kakak kandung renjun, dan bahkan memberi tahunya jika ayah tiffany dan renjun merupakan orang yang bertanggung jawab atas kehancuran keluarga mereka.

“hyung”, panggil jaemin lirih. Kedua matanya berair tapi jaemin menahannya agar tidak terjatuh.

“maafkan aku”, sesal jaehyun lagi tapi jaemin menggeleng.

“dia adalah salah satu alasanku untuk tidak pergi ke daegu”, jaehyun sekarang mengerti kenapa jaemin bersikukuh ingin tahu apakah renjun memberi tahunya atau tidak. Jaemin ingin memberi tahu jaehyun, dia sudah memendamnya sendirian sejak dulu dan kini dia ingin menumpahkan segalanya.

Everything For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang