The Truth (2)

3.4K 429 28
                                    

***
Tiffany tengah sibuk memilih beberapa pakaiannya setelah jaehyun memberi tahunya jika dia akan berkunjung ke rumah tiffany. Jaehyun tak memberi tahu tiffany apa alasannya tapi semoga saja karena jaehyun merindukannya.

“nuna”, tiffany menoleh ketika adik satu-satunya hwang renjun muncul dari balik pintu.

“wae??”, tanya tiffany.

“aku tidak turun ya… aku mau tidur saja”, kata renjun memohon. Tiffany memberi tahunya jika pacarnya akan datang dan ingin bertemu dengan renjun.

“jangan begitu.. dia sangat ingin bertemu denganmu… kau ini… terbukalah dengan orang lain.. lagi pula dia pacarku”, bujuk tiffany.  “kau punya masalah??”, tebak tiffany. Dia sadar adiknya itu uring-uringan sejak 2 hari yang lalu.

“tidak ada… aku akan ganti baju dulu”, tiffany hanya bisa menggeleng melihat kelakuan adiknya.

-

Jaehyun sudah sampai didepan pintu rumah tiffany dengan membawa sebuket bunga dan setelan rapi. Jaehyun hanya mempersiapkan diri jika seandainya orang tua tiffany ada dirumah.

“Anyeonghaseo”, sapa jaehyun ketika pintu dibuka oleh seorang asisten rumah tangga.

“ne anyeonghaseyo… tuan jung jaehyun??”, tebak asisten rumah tangga tiffany.

“ne”,

“masuklah tuan… saya akan memanggil nona tiffany”, katanya mempersilahkan.

“ne gamsahamnida”, jaehyun membungkuk pelan lalu berjalan masuk kedalam rumah tiffany. Tiffany bilang dia juga sudah pindah rumah tak lama setelah jaehyun pergi ke amaerika jadi jaehyun tentu tidak akan mendapatkan ingatan apapun disini.

“kenapa mendadak ingin kesini??”, tanya tiffany sambil menuruni anak tangga diikuti adiknya.

“hmmm.. karena aku merindukanmu??”, tanya jaehyun jahil.

“kenapa kau malah bertanya padaku??”, ambek tiffany.

“aku merindukanmu tentu saja, sayang”, jaehyun memeluk tiffany sebentar karena dia tidak enak dengan adik tiffany.

“kau hwang renjun??”, tebak jaehyun dan renjun mengangguk pelan.

“Jung Jaehyun”, jaehyun memperkenalkan dirinya dan mengulurkan tangannya pada renjun.

“Hwang Renjun Imnida”, renjun menerima uluran tangan jaehyun dan mereka berjabatan tangan.

“ayo duduk dulu”, ajak tiffany sambil menarik jaehyun dan renjun untuk duduk disofa ruang tamu.

-

“sebenarnya aku kesini karena aku ingin menanyakan sesuatu pada renjun”, kata jaehyun memecah keheningan. Renjun mendongak dan menatap jaehyun tak mengerti. Jaehyun hanya tersenyum tipis tapi entah kenapa renjun merasa sakit melihatnya.

“renjun??.. kau ingin menanyakan apa??”, tanya tiffany penasaran.

“apa keluarga kalian pernah tinggal didaegu??”, jaehyun berharap tidak tapi mengingat ucapan hina ditelfon, jaehyun harus bersiap untuk berjuang meluluhkan hati jaemin lagi. Jaemin pasti tak akan menerima tiffany jika dia tahu renjun adalah adik kandung tiffany.

“ah… renjun dan omma tingga di degu selama 3 tahun…. Appa punya bisnis disana jadi renjun bersekolah disana”, jawab tiffany santai. Renjun merasakan kekecewaan dimata jaehyun tapi entah untuk apa.

“kenapa memangnya sayang??”, tanya tiffany lagi.

“aku datang kesini sebagai seorang kakak… aku tidak tahu apa yang dulu terjadi antara kau dan jaemin tapi aku sungguh berharap hubungan kalian membaik-“,

“jaemin??... apa maksudmu??.. renjun kau mengenal jaemin??”, tanya tiffany masih tak mengerti. Renjun menundukan kepalanya dan kedua tangannya mulai bergetar. Ada hubungan apa sebenarnya jaehyun dan jaemin??

“maaf sebelumnya tapi… apa hubungan hyung dengan jaemin??.. aku tidak bisa menceritakan apa yang terjadi pada sembarang orang”, putus renjun.

“jangan khawatir… aku akan membantumu menyelesaikan masalah kalian.. jaemin itu adikku… dia adik kandungku”, rahang renjun seolah terjatuh, hubungan macam apa ini. Dia hanya tahu jaemin adalah seorang anak tunggal, bagaimana mungkin sekarang memiliki kakak dam terlebih dia adalah pacar kakaknya sendiri.

“tidak mungkin… jaemin anak tunggal-“,

“orang tua kami bercerai saat jaemin masih berusia kurang dari 3 tahun..jaemin tinggal dengan ibu sementara aku dengan ayah”, renjun tidak bisa menerimanya. Dengan tiba-tiba renjun berdiri dan pergi. Dia ingin naik keatas tapi tak sengaja menabrak asisten rumah tangganya yang membawa minuman untuk jaehyun.

Plangg,…

“renjun!!”, tiffany dan jaehyun bergegas membantu renjun berdiri tapi renjun buru-buru kabur kelantai atas.

“aku akan mengejar renjun”, jaehyun mengangguk dan membiarkan tiffanu pergi sementara dia membantu asisten rumah tangga tiffany.

-

“Renjun apa yang kau lakukan?”, tanya tiffany menarik tangan adiknya sebelum dia masuk kedalam kamarnya.

“kalian harus putus!”, tiffany terkejut bukan main mendengar ucapan adiknya bahkan renjun sedang menangis dihadapannya.

“apa maksudmu??.. kenapa aku harus putus dengan jaehyun??”, tanya tiffany pelan. Dia masih mencoba tenang dan mengatur emosinya.

“dia kakak kandung jaemin… nuna pikir kenapa aku pindah ke cina?? … itu semua karena ayah… aku dan jaemin bersahabat dan apa nuna tahu??... ayah yang membunuh orang tua jaemin!!... ayah membunuh ibu kandung pacarmu nuna!!”, teriak renjun frustasi.

“tidak mungkin… kau… kau pasti berbohong… tidak”, tiffany melangkahkan kakinya mundur. Tetesan air mata terjatuh membasahi wajahnya dan tiffany terus mengelak kenyataan itu. Tidak… semua itu tidak mungkin. Tiffany berlari meninggalkan renjun dan turun untuk menemui jaehyun. Tapi yang tiffany temukan jaehyun sedang mematung menatap sebuah foto liburan keluarga tiffany yang ada diatas meja didekat tangga.

“Jaehyun-ah”, tiffany ingin meraih tangan jaehyun tapi jaehyun menepisnya pelan.

“gelang itu… kau juga punya kan??”, tanya jaehyun datar tanpa menatap tiffany. Dia terlalu sibuk memperhatikan foto keluarga itu.

“n..ne”, jawab tiffany ragu sambil menyeka air matanya.

“dan dia…. Adalah ayahmu??... kalian punya gelang yang sama??”, tiffany tak sanggup menjawab ketika menyadari jaehyun sedang menangis dan ada emosi mendalam dari balik matanya.

“jaehyun-ah”, jaehyun menolak sentuhan tangan tiffany lagi. Dia bahkan tak ingin menatap wajah tiffany.

“aku mengingatnya”, kata jaehyun pelan.

“apa??.. apa yang kau ingat jaehyun-ah??”, panik tiffany dengan tangisannya.

“semuanya… semuanya tentang kita… dan dia”, kata jaehyun sambil menunjukkan wajah ayah tiffany difoto.

“jaehyun-ah”, saat yang paling ditakutkan oleh tiffany akhirnya tiba, dia akan mengetahui alasan kebencian jaehyun 7 tahun yang lalu.

“mungkin memang takdir tidak mengijinkan kita bersama… kita… kita akhiri saja… aku…. Aku tidak bisa melupakan kebencianku pada ayahmu… aku tidak bisa menerima kenyataan bahwa dia yang telah memalsukan tes dna jaemin dan membantu wanita itu mengusir ibuku… aku tidak bisa memaafkannya… kau… kau mungkin tidak bersalah… tapi aku… aku tidak bisa menerimanya…. Jadi…. Kita akhiri saja”, putus jaehyun sebelum meninggalkan tiffany.

“ani!... aku tidak mau… jaehyun-ah!... aku mencintaimu… aku tidak mau putus… jaehyun!... jung jaehyun!!... hiks…hiks..hiks..jaehyun…maafkan aku… jaehyun…maaf”, tiffany tak bisa mengejar jaehyun.

Everything For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang