#Flashback On
“Jaemin-ah!”, Jaemin menoleh dan mendapati ibunya sedang tersenyum, ada seorang anak laki-laki disampingnya. Ibunya dan anak laki-laki itu terlihat seperti habis menangis karena wajah mereka basah dan mata mereka yang merah.
“ne omma”, jaemin tersenyum tapi juga bingung dia memperhatikan anak laki-laki itu dan rasanya dia tidak asing dengan wajah itu.
“Lihat siapa yang datang… dia Jaehyun… Jung Jaehyun… Kakak kandungmu”,
“Jaehyun hyung??... Jinja??”, Jaehyun yang awalnya takut jaemin akan menolaknya mendapatkan sebuah keajaiban tak terduga… nyatanya, jaemin begitu bersemangat dan menyambutnya begitu hangat.
“Hyung!!”, Jaemin memeluk tubuh jaehyun dengan senyuman cerahnya dan jaehyun tak bisa menahan air mata bahagianya. Jaehyun membalas pelukkaan jaemin tak kalah erat dan jaehyun tak sungkan mencium pipi adiknya berkali-kali.
“Kau merindukan kakakmu??.. o??... coba lihat.. sudah sebesar apa adikku ini??”, jaehyun berjongkok dihadapan jaemin dan mencakup wajah adiknya.
“Ne… jaemin sangat-sangat merindukan hyung… omma bilang… hyung akan datang tapi kenapa lama sekali… jaemin kan ingin tidur dengan hyung”, rengek jaemin.
“hyung juga merindukanmu… maafkan hyung ya… hyung janji tidak akan pergi lagi… kita akan tidur bersama… bermain bersama dan tumbuh bersama… ok??”,
“ok!”, jawab jaemin penuh semangat.
“Ayo masuk dulu… omma akan buatkan masakan kesukaan kalian”, ajak ibu mereka dan jaemin begitu bersemangat menarik jaehyun masuk kedalam rumahnya.
“hyung.. hyung… ini kamarku!”, seru jaemin menunjukkan kamarnya kepada jaehyun.
“ige mwo ya… kenapa ada banyak boneka??... dan kau bermain komputer??”, jaemin mengangguk pasti.
“jaemin suka boneka hyung… tapi omma selalu marah karena jaemin menaruhnya dilantai… dan menurut jaemin komputer itu keren… hahaha… kemarin ayah na marah karena jaemin merusak komputernya”, cerita jaemin dengan penuh semangat. Jaehyun bersyukur, dia bersyukur adiknya hidup bahagia tanpa kekurangan apapun.
“hyung… ayah tidak ikut kesini??… kemarin ayah datang dan membawakan mainan robot untuk jaemin”, seru jaemin lagi.
“nanti.. ayah harus mengurus beberapa hal dirumah…kau merindukan ayah??”, jaemin mengangguk.
“kau tidak membenci kami??”, entah jaemin mengerti atau tidak dengan pertanyaan itu tapi gelengan kepala jaemin menyentuh hati jaehyun. Rasanya sungguh jahat saat jaehyun membenci ibu dan adiknya saat seusia jaemin.
“omma bilang kita tidak boleh membenci… aku sangat mencintai ayah dan kakak…. Kakak mencintaiku??”, jaehyun mengangguk pasti dan memeluk adiknya lagi.
“aku mencintaimu… sangat mencintaimu… maafkan aku”, jaemin mengangguk lalu kedua tangan kecilnya menghapus air mata jaehyun.
“ayah bilang… laki-laki tidak boleh menangis…”, jaehyun terkekeh pelan lalu menghapus air matanya.
“hyung setelah makan… kita bermain ya??... hyung akan menginap kan??.. bagaimana jika hyung membacakan dogeng untukku??.. ya??”, jaehyun menggeleng pelan.
“omma yang akan membacakan dogeng untuk kita… malam ini, kita akan tidur bertiga dengan omma… ok??”,
“ok!!”, seru jaemin bersemangat.
“Anak-anak ayo makan!!”,
“ne!!”, kompak jaehyun dan jaemin lalu berlari keruang makan menemui ibu mereka.
“omma… aku mencintaimu… omma tahukan??”, mi ri mengangguk dan membelai wajah putranya.
“aku tahu sayang… sekarang makan ya??... omma akan menyuapi kalian berdua”,
“dan aku akan menyuapi omma juga”, kata jaehyun menimpali. Mi ri hanya tersenyum betapa bahagianya dia karena dapat berkumpul kembali dengan putra pertamanya.
“baiklah… ayo makan”,
“omma.. aku mau kimchinya”,
“omma aku mau telurnya”,
“omma susu”,
“omma dagingnya”,
“omma aku tak suka ada bawangnya”,
“anak-anak omma kenapa manja sekali??”, keluh mi ri dengan wajah cemberutnya.
“Karen kami mencintai omma… omma saranghae!”, kata jaehyun dan jaemin begitu kompak. Rasanya membahagiakan saat miri melihat kedua anaknya kompak meskipun sudah berpisah lama.
-
Tapi semua kebahagiaan itu berakhir ketika Miri dan kedua putranya pulang dari incheon. Yoon ho datang mmenjemput jaehyun dengan wajah yang bisa dibilang tidak baik.
“Jaehyun pulang… ambil barang-barangmu!”, perintah yoon ho
“Tidak mau!... ayah bilang akan membiarkan aku tinggal dengan omma sampai wanita itu pergi!…aku tidak mau pulang!!”
“Jung Jaehyun!!”, Jaehyun berlari kebelakang tubuh ibunya, dia memeluk tubuh ibunya dengan erat karena dia tidak mau berpisah dengan ibunya.
“Ayah, jaemin masih mau main dengan jaehyun hyung…jangan bawa jaehyun hyung pulang ya”, pinta jaemin sambil menarik-narik ujung baju yoon ho.
“tidak bisa jaemin!... jangan membantah ayah!... jaehyun pulang!!”, jaemin langsung menunduk dan dia menangis karena yoon ho membentaknya.
“kau menakuti mereka oppa… kenapa oppa marah-marah??..kita bisa bicara baik-baik”, sela mi ri berusaha menenangkan mantan suaminya.
“Tidak… kau tidak akan mengerti hye soo-ya… aku.. aku harus membawa jaehyun pulang… kalian tidak aman…”, kata yoon ho sedikit menurunkan suaranya.
“tapi tetap saja.. jangan membentak mereka…”, pinta mi ri.
“maaf… tapi aku harus membawa jaehyun pulang”,
“Tidak mau!!... Aku tidak mau pulang!!... aku benci ayah…. Aku benci ayah!!”, jaehyun berlari keluar dari rumah dengan deraian air mata membasahi wajahnya.
“jaehyun-ah!!”,
“Jung Jaehyun!!!”, yoon ho dan miri saling menatap sebelum yoon ho berlari mengejar jaehyun.
“Jaemin??”, dan ketika yoon ho sudah berlari, miri baru menyadari jika jaemin sudah tidak ada disampingnya.
“Jaemin??.. Oppa!... Jaemin!!” mi ri bergegas mengejar yoon ho dan tentu saja untuk menemukan kedua anak mereka.
“Jaehyun berhenti!!”, mereka sudah melihat jaehyun berlari tanpa henti diperempatan jalan dan yoon ho juga melihat jaemin berlari mengikuti kakaknya.
“Jaehyun berhenti!... jaemin mengikutimu!!”, teriak mi ri dan jaehyun spontan berhenti untuk berbalik menangkap adiknya yang sedang berlari kearahnya.
“Jaehyun jangan disitu!”, Jaehyun tidak sadar jika dia berhenti tepat ditengah jalan. Dan sebelum dia menyadari itu, jaehyun memeluk adiknya dan kecelakaan itu pun terjadi.
Tiiiiinnnnnnn…….
Brakkkkk……,
“Jaehyun!!”
“Jaemin!!”,
Tubuh jaehyun dan jaemin terpental jauh setelah sebuah mobil menghantam tubuh mereka. Darah mengalir bercucuran dari belakang kepala mereka. Jaehyun dan jaemin masih membuka mata mereka tapi tubuh mereka tidak bisa bergerak.
“Jae….m…in…”, lirih jaehyun berusaha menggapai tangan adiknya.
“H..hy..ung..”, lirih jaemin. Hingga selanjutnya jaehyun dan jaemin menutup kedua mata mereka bersamaan.
Yoon ho mendekap tubuh putra pertamanya sedang miri mendekap tubuh jaemin. Mereka menangis meraung-raung menyesali kelalaian mereka hingga kedua anaknya kecelakaan. Dan sejak itu, Jaemin kehilangan seluruh ingatannya, sementara jaehyun dikirim ke amerika oleh yoon ho.

KAMU SEDANG MEMBACA
Everything For You
FanfictionAku tahu segalanya tentangmu tapi aku takut kau akan membenciku jika kau tahu semuanya -Jung Jaehyun Hidupku penuh Kemalangan sejak orang tuaku pergi tapi aku mendapatkan kebahagiaan ketika kau datang.... bahkan meski kau hanya orang asing dalam hid...