• 14 •

4.7K 270 2
                                    

Paginya Tara ke sekolah bersama Dio, mungkin Eva sedang membujuk kedua anaknya dengan mengizinkan Dio membawa motor hari ini.

"Lo beneran gak mau tinggal sama papa?" tanya Tara saat di jalan.

"Nggak. Gue udah nargetin mau sekolah di mana."

Di belakangnya Tara merenggut kesal. "Tapi libur semester nanti kita ke Makassar, kemarin papa Line gue gitu."

Setelahnya tidak ada lagi percakapan karena Dio hanya membalas dengan gumaman.

Motor Beat biru itu berhenti di depan gerbang Adipura. Tepat saat motor milik Raka akan memasuki sekolah. Lelaki itu menghentikan motornya, lalu membuka helm. "Nganter Kanjeng, Di?"

"Eh, iya, Kak. Manja, nih," balas Dio.

Tara mendelik. "Heh! Kalo bukan karena gue ngambek ibu gak bakal izinin lo bawa motor, ya!"

"Lagian alay, udah kayak ABG aja ngambek segala," cibir Raka.

"Gue gak ngomong sama lo!" balas Tara, lalu melirik Dio. "Udah sana, balik ke alam lo!"

"Cih, gak tau diri. Duluan, Kak," seru Dio pada Raka yang dibalas anggukan.

Setelah Dio pergi, Tara berjalan memasuki sekolah, tak acuh pada Raka. Di pos satpam sudah ada Karina yang menunggunya.

Sedetik kemudian, mereka jalan berisisian. "Tumben dianter Dio."

Tara menghela napas sebal. "Ibu jadi nikah sama om Arsen."

"Oh? Serius ya, ternyata." Karina tahu kalau Tara tidak menyukai calon ayah tirinya itu.

"Yang lebih ngeselin lagi, anak om Arsen itu sekelas sama kita."

"Hah? Siapa-siapa? Cewek atau cowok?" Karina mulai heboh.

Tara menunjuk perempuan di depannya menaiki tangga dengan dagu.

Jelas saja Karina langsung menghentikan langkahnya, perempuan yang ditunjuk Tara itu sedang dirangkul oleh Raka saat ini. "Kaila? Pacarnya si Raka?!"

"Sebenernya gue males mengakui itu. But, yes, she is my stepsister." Tara mengangkat bahunya tak acuh.

"Gila! Gue udah kebayang gimana kalian tinggal serumah, tiba-tiba Raka datang ngajak Kaila pergi dan itu dilihat langsung sama lo dan tante Eva. Weird banget gak, sih?"

"Na, stop. Kepala gue masih pusing."

Karina menoleh, "Lho, bukannya yang sakit itu perut lo?"

Tara memutar matanya malas. Maksud perempuan itu kan agar Karina berhenti bicara. "Itu sebabnya Dio boleh bawa motor, ibu lagi baik-baikin kita karena jelas aja dia tahu gue dan Dio gak nge-feel sama om Arsen."

"Tante Eva tahu kalau Kaila pacarnya Raka?"

Tara menggeleng. "Biar nanti tahu sendiri aja."

"Gue masih gak nyangka," gumam Karina yang melihat Kaila berpisah dengan Raka.

"Udah, ah, diem." Tara memasuki kelas lebih dulu. Ia tahu, Karina sedang menatap punggungnya dengan kasihan.






[].



Apdet lagi nich hehe😗😗😗
Gak kerasa besok udah lebaran aja huhu cepet bgt😭😭
Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin ya doners sekalian 🙏🏻🙏🏻🤗

-Salam donat;)
04/05/19

TARAKA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang