• 8 •

5K 319 12
                                    

"Bang, kok Tara gak pernah kamu bawa ke rumah lagi?" tanya Kiera dengan iseng.

"Males, Tara kalau diajak ke sini makin bawel kayak mami," sahut Raka yang masih sibuk dengan ponselnya.

"Cewek kalo gak bawel pasti lagi sariawan!"

"Kaila nggak tuh, kalem-kalem aja."

"Pacar kamu yang sekarang itu gak bisa diajak ngobrol, ngikut kamu mulu kemana-mana, padahal gak bakal mami sleding juga ginjalnya."

Raka tertawa. "Masih malu-malu kali, Mi. Baru juga mau satu bulanan."

Kiera menutup majalah yang tadi dibacanya, kini atensinya fokus pada Raka. "Lagian kamu kenapa putus sih sama Tara? Kamu mau nyari yang gimana lagi emang? Heran mami."

Gue aja gak tahu jawabannya.

"Kok jadi bahas Tara, sih?"

"Emang kenapa? Gak boleh?"

"Gak boleh. Kesian telinganya panas diomongin terus."

Kiera memutar matanya malas. "Pokoknya kamu harus bawa Tara ke sini lagi dalam waktu dekat!"

"Maksa, dih."

"Kalau nggak, mami marah sama kamu!"

Yaelah, Tara kenapa harus klop banget, sih sama Mami?

[].

Tara fokus pada bukunya, berusaha memecahkan soal Induksi matematika yang diberikan Bu Desi Minggu lalu, namun notifikasi dari Twitter membuat Tara melirik ponselnya. Udah lama gak buka Twitter, pikirnya.

Ternyata Kaila mulai mengikutinya. Karena penasaran Tara membuka profil milik @Kai_lala, tweet terakhirnya masih dua puluh menit yang lalu, sebuah quotes yang diakhiri mention ke Twitter milik @AzrakaTasena, yang dibalas "Iya, Sayang💜".

Tara menghela napas, ia menyentuh follow. Lalu kembali ke linimasa, membaca tweet teman-temannya dan membalas beberapa mention yang masuk.

"Dek," Eva tiba-tiba membuka pintu kamar Tara, lalu masuk dengan membawa plastik Richeese. "Nih, om Arsen bawain Richeese, cepet makan jangan sampe telat."

"Makasih, buat om Arsen."

"Iya." Eva mengelus puncak kepala Tara sebelum keluar dari kamar.

Tara hanya melirik plastik tadi lalu kembali mengerjakan soal.

Ponselnya menyala, Pop up chat dari Raka penyebabnya.

Raka : Jgn telat makan.

Tara menaikan sebelah alisnya. Sebelum ia membalas, Raka sudah mengirimkan pesan lagi.

Raka : Salkir, sori.

Tara memutar matanya malas.

Tara : Iy.

Raka : Tapi kalo lo emg blm makan, cpet makan, gue liat d TV obat lambung jadi mahal.

Tara : 👍🏻

Raka : Mana makasihnya?

Tara : ?

Raka : Krna gue udh ngingetin lo makan.

Tara : Trims.

Raka : Better, drpd tq.

Tara : Receh lo.

Raka : Makasih:))

Kemudian Tara membuka plastik makanan tadi dan mulai memakannya. Bukan karena ia menuruti perintah Raka, namun ia baru ingat kalau punya penyakit lambung. Iya, terima kasih juga pada Raka yang mengingatkan harga obat lambung.

Karina : Lo se-followan sma Kaila?

Karina : Muncul di beranda.

Tara : Dia follow duluan.

Karina : Sengaja itu, biar Lo liat tweet dia buat Raka tiap hari🙄

Tara : Gpdl.

Karina : Mute aja, Tar tweet-nya.

Tara : G perlu😑

Karina : Ksel gue ama tu cewe lama²😡

Tara : Nnti jga putus.

Karina : Nah bner, yg pamer mh beda😁🤭🤭

Tara : Ghibah mulu lo.

Karina : Kepancing, Bu:v




[].


Haiuuuu
Selamat berbuka puasa bagi yang menjalankan🤗
Semangat bagi yang PAT di bulan puasa, godaannya sungguh warbiazyahhh, kita sama 👍🏻😭😭😭

—salam donat;)
10/05/19

TARAKA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang