• 73 •

3.8K 204 2
                                    

"Mau jadi apa kamu dengan nilai-nilai merah seperti ini! Belajara Kaila, belajar! Papa menyekolahkan kamu biar sukses, bukan untuk main-main!"

Ia baru saja menginjakan kakinya di rumah setelah hangout bersama teman-teman kelasnya, sudah dibawa ke ruang kerja Arsen di lantai atas. Arsen tidak akan semarah ini jika saja tidak mendapati kertas-kertas ulangan hariannya di bawah rata-rata.

"Papa kecewa sama kamu!" Arsen membuang kertas itu ke tong sampah.

Dengan berani, Kaila menatap ayahnya. "Kaila juga kecewa sama Papa. Papa selalu nuntut nilai-nilai Kaila harus bagus, tanpa mau dengar keluhan Kaila di sekolah gimana. Papa selalu mentingin kerjaan dan kebahagiaan papa tanpa peduliin Kaila yang kehilangan mama."

Arsen mengusap wajahnya gusar ketika Kaila menangis.

"Papa egois. Kaila bersyukur punya mama Eva yang peduli dan selalu ada selama ini."

"Tapi tetap aja kan setelah ada mama Eva kamu gak berubah, masih main-main dan malas belajar. Lihat Tara, dia rajin dan serius bersekolah."

"Kaila bukan Tara, Pa! Kita gak akan sama!"

"Tapi Tara bisa jadi motivasi buat kamu belajar, Kaila! Jangan kekanakan!"

Kaila meninggalkan ruang kerja Arsen tanpa bicara lagi.



[].


Kaila menenggelamkan wajahnya di bawah bantal, menyamarkan suara tangisnya sejak setengah jam lalu pertengkaranya dengan Arsen. Beberapa kali Eva mengetuk pintu kamarnya, bertanya bagaimana keadaannya dalam, tapi Kaila Tak menjawab.

Raka tidak bisa dihubungi setelah membalas pesannya, katanya tidak bisa menemuinya saat ini. Entah, ia tidak tahu kenapa dua hari ke belakang Raka berubah.

Kaila Fradella : Ka, aku butuh kamu.

Kaila Fradella : Aku berantem sama papa.

Raka Sayang 💜 : Aku gak bisa keluar rumah, Kai.

Kaila Fradella : Besok aja, deh:)

Lalu? Pada siapa ia harus bercerita? Karina benar, selama ini ia memang tidak memiliki teman dekat untuk berbagi cerita. Kaila rasa dengan Raka pun sudah cukup. Tapi, ia lupa akan satu hal, Raka punya hidup yang berbeda dengannya, tidak selalu ada setiap saat ia membutuhkanya.






[].






—Salam donat;)
03/10/19

TARAKA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang