Pukul sembilan pagi tadi akad sudah dilaksanakan, sekarang sedang berkumpul keluarga dekat dari Arsen, merayakan pernikahannya di gazebo halaman belakang rumah. Karena dari Eva sendiri hanya mengundang teman dekat dan keluarga inti yang sudah pulang sejak tadi.
Tara menguap beberapa kali dan melirik jam di ponselnya. Berpikir, Kapan mereka balik?
Berbanding terbalik dengan Kaila yang sangat semangat sejak kemarin, bahkan saat fitting kebaya saja Kaila memaksa ingin ikut memilih.
"Bu, aku ke sana dulu ya, mau makan," ucap Tara.
Eva yang melihat wajah lesu Tara pun mengangguk, "Iya, jangan lama-lama. Gak enak sama keluarga besar."
Sebenarnya itu hanya alibi agar ia bisa keluar dari obrolan membosankan itu. Tara duduk di meja makan sembari memainkan ponselnya.
Kursi di seberangnya bergeser. "Hai, my sister!" sapanya.
Tara mendongak. "Hai."
"Gue gak nyangka kalo kita saudaraan sekarang," Kaila terkekeh geli.
"Kayaknya lo antusias banget, ya, nyambut acara hari ini," beda sama gue yang malas banget.
Kaila tersenyum lebar. "Pasti, dong! Papa gak pernah se-semangat ini cerita tentang perempuan lain di depan gue, bahkan pas kita ketemu di kantor papa waktu itu gue langsung yakin, mama Eva memang dipertemukan untuk papa." Jeda beberapa detik. "Awalnya gue juga ngerasa canggung pas tahu lo yang akan jadi saudara tiri gue, tapi, ya ... harus bisa menyesuaikan 'kan?"
Tara mengangguk paham, lalu tersenyum. Harusnya gue juga bisa bersikap dewasa kayak Kaila. "Lo bener, kita akan tinggal satu atap."
"Yap! Karena lo akan tinggal di sini juga, kita dekor kamar baru lo, ya?"
Kaila menjentikkan jarinya.Berbanding terbalik dengan lawan bicaranya, Tara justru mengernyit heran. "Uh?"
"Lo suka warna apa? Dinding kamarnya masih polos, spreinya juga kita ganti. Yuk," Kaila berdiri dari kursi, mengajak Tara menaiki tangga menuju kamar di lantai atas.
Ada empat kamar di sini, yang masing-masing kamar berada di tiap sudut; mengelilingi tangga. Di sudut seberang tangga ada perpustakaan kecil, di belakang tangga sendiri ada ruang kerja milik Arsen, lalu ada dua lorong menuju balkon, yang satu lorong kecil dan satu lagi lorong besar yang terdapat sofa. Di antara kamar utama dengan perpustakaan pun ada single sofa dan satu meja yang mengarah ke jendela, menunjukkan halaman belakang rumah. Dinding lantai atas dihiasi wallpaper ornamen agar terkesan hidup dan terang. Lebih menunjukkan sifat Kaila yang cendurung hiperaktif.
"Kamar gue yang di sebelah perpustakaan. Lo yang ini," katanya membuka kamar yang diapit dua lorong. Masih kosong, hanya ada lemari pakaian, tempat tidur dan meja rias dan meja belajar.
"Sini," Kaila menepuk tempat di sebelahnya, mengajak Tara duduk. "Kita ganti spreinya, ya, besok baru deh bawa barang-barang lo."
Tara hanya diam melihat gerak-gerik Kaila, perempuan itu menaruk ponselnya di sebelah Tara lalu berjalan membuka lemari.
Ponselnya menyala. Pop Up line yang muncul.
Raka sayang 💜 : Gimana acaranya? Lancar?
Raka sayang 💜 : Maaf ya, aku gbsa datang.
Raka sayang 💜 : Have fun!💜
Tara mengalihkan pandangannya pada Kaila yang berjalan ke arahnya, membawa bedcover bergambar Princess. "Gue gak tahu lo suka kartun apa, Cinderella aja, ya?"
Tara membantu Kaila memasang bedcover baru, tidak sulit mengingat ia sering mengganti sprei di kamarnya sendiri.
"Oh, iya, adik lo mana?" tanya Kaila.
"Gak tahu." Tara yang sejak acara akad tidak melihat adiknya pun, memutuskan untuk bertanya pada Eva yang masih di gazebo.
Kaila menyejajarkan langkahnya dengan Tara yang berjalan cepat. "Hei, buru-buru banget, Dio gak akan hilang."
Tara tiba-tiba berhenti di anak tangga teratas, Dio sedang menatapnya malas dari bawah.
Perempuan di belakangnya menuruni tangga lalu menuntun Dio menuju kamar barunya. "Lo mau istirahat ya? Gue baru lihat lo, ke mana aja?"
"Dari luar."
Sementara Tara masih di tempatnya. Menatap punggung Dio dan Kaila.
[].
Kebaya yang dipakai Tara pas nikahan Tante Eva dan Om Arsen. Cantik kan😍😍😍Nah dabel apdet kan, hehe💙
Yang besok mulai sekolah ayo semangat, sapa tau besok gebetan minta maaf pernah nyakitin🤪—Salam donat;)
16/06/19
KAMU SEDANG MEMBACA
TARAKA ✓
Teen FictionTara Givanka tidak pernah menduga sebelumnya kalau ia akan menjadi saudara tiri Kaila, pacar dari mantannya; Raka. Azraka Tasena Dirgantara dibuat shock melihat 'mantan calon mertua-nya' berada di rumah sang pacar. Di depannya, perempuan paruh baya...