• 84 •

4.2K 228 2
                                    

Tara membuang kotak donat kosong ke tempat sampah yang ada di dapur, kemudian tangannya meraih susu hangat yang sempat dibuatkan Dio sebelum adiknya itu pergi. Minggu pagi kali ini tampak sepi, membuat Tara menghela napas kasar berkali-kali.

Suara dering ponsel di meja membuat atensinya teralihkan. Nama Farhan yang tertera.

"Tumben masih pagi nelepon."

Terdengar tawa di sana. "Papa lagi di toko mebel nih, Adek mau barang apa aja yang diisi nanti di kamar?"

"Kasur, meja belajar, lemari, kursi, bantal donat—"

"Yang lain, Dek. Sesuatu yang kamu perlu gitu?"

Tara tampak berpikir. "Apa ya?"

"Tara suka boneka gak? Novel atau komik?" Itu suara Gita. Entah kenapa suaranya terdengar sangat bersemangat.

"Nggak, Sayang. Tara gak suka boneka, itu nyempitin. Tara juga gak suka baca buku fiksi," jawab Farhan.

"Lho, terus apa dong?"

Tara berdehem. "Aku lebih butuh soal-soal SBM."

Gita tergelak. "Okay. Nanti kita beli bareng kamu aja. Jadi, gak ada yang perlu di beli, nih?"

"Sementara ini kayaknya nggak, deh."

Tara memutar gelas kosong yang berisikan susu tadi, sesekali mendengar suara Farhan dan Gita yang sibuk memilih barang. Mereka beradu argumen tanpa sadar teleponnya masih terhubung.

"Pa?"

"Eh—Dek, kamu lagi di mana? Kok sepi, sih. Orang rumah ke mana?"

"Aku di dapur. Dio pergi ke rumah tetangga baru, Ibu jemput papa Arsen di bandara, kalau Kaila masih di kamar." Tatapannya beralih pada tangga.

"Udah sarapan?"

"Belum."

"Kebiasaan." Farhan berdecak. "Terakhir papa dengar kamu ditengok dokter Kris udah lama."

"Semalam ada Karin ke sini, kenyang makanin donat. Tadi juga udah minum susu," ujarnya.

"Dek, papa gak suka kamu susah makan gini. Dio sering ngingetin kamu makan, kan?"

"Iya Pa, iya. Nanti aku go-food richeese, deh." Tara kembali menaiki tangga, ia menghela napas lelah. Mendengar omelan Farhan di pagi hari sepertinya tidak bagus.

"Jangan makan makanan yang pedes, sayangi lambung." Tuh, kan.

"Sekalian aku go-food yakult, deh."

"Papa serius lho, ya."

Tara mendengus geli. "Iya, Papaaaa."







[].


Selamat malam wahai para kalongers sejati!!
Donat bawa Tara yang mulai membaik nih kondisinya, hehe💙💙💙




—Salam donat;)
23/10/19

TARAKA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang