Setelah menutup telepon dari Karina, Tara bergegas menyusul Kaila dan Dio, beruntungnya Kaila sudah share location, maka dengan mudah ia menghampiri keduanya.
Tiga jam yang lalu mereka sudah ke tempat pemerahan susu sapi, di mana susu dan yogurt Cimory diproduksi. Rasa pegal tidak membuat semangat ketiganya menyurut, setelah makan siang mereka masuk ke Museum 3D untuk berfoto, dilanjut ke Monster Aquarium dan yang terakhir membeli oleh-oleh.
Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore ketika mereka sampai di hotel. Seharian ini Arsen dan Eva bahkan tak memberikan kabar, seolah melepas anak-anaknya keluar kandang tanpa pengawasan.
Tara membuka pintu hotel dengan pelan, lalu merebahkan dirinya ke tempat tidur. Kakinya sangat pegal setelah seharian berjalan-jalan. Di seberangnya Kaila tengah membuka oleh-oleh yang tadi dibeli dengan semangat yang tersisa.
“Yang punya lo gue taro di sini, ya,” kata Kaila seraya menyimpan goodybag di dekat nakas.
Suara ketukan pintu membuat Tara menoleh.
“Biar gue aja.” Kaila menahan Tara yang akan beranjak. Ia membuka pintu. “Lho, Dio?”
“Bisa numpang di sini dulu gak? Kunci kamar gue ilang, kata resepsionis gak bisa minta cadangan selain orang yang check in,” jelasnya.
Kaila mengangguk. “Bisa banget. Ayo, masuk. Belanjaannya taro di sini aja.”
“Kok bisa ilang, sih?” tanya Tara.
Dio mengangkat bahu tak acuh. “Gak tahu.” Ia duduk di sofa hotel di sebelah kasur.
Kaila tak mempermasalahkan, toh, nanti mereka bisa bertanya saat Eva dan Arsen pulang. “Gue mandi dulu.”
Tersisa Tara dan Dio. Mereka sibuk dengan ponsel masing-masing.
“Ibu ke mana, sih? Gak niat pulang gitu?”
Tara menoleh sekilas. “Gak tahu.”
“Chat ibu, dong,” pintanya.
Tara mengangkat bahu tak acuh. Bahkan sejak kemarin, setelah pertengkaran mereka di kamar Tara, ia belum berbicara berdua dengan Eva.
“Lo aja sana.”
[]
Saat makan malam Eva dan Arsen baru kembali ke hotel. Mereka meminta maaf karena membiarkan ketiga anaknya berlibur seorang diri, sementara besok sudah pergantian tahun.
“Maaf, setelah sarapan tiba-tiba ada rekan Papa dari Surabaya yang lagi berlibur di sini juga, kami jadi gak sempat liburan sama kalian,” ucap Arsen, merasa bersalah.
Kaila mengangguk. “Gak pa-pa, kok, Pa. Kita bertiga cuma khawatir aja kenapa di Cimory tadi gak ketemu.”
“Maaf, ya, anak-anak.”
Kaila sendiri tak mempermasalahkan. Ia cukup senang hari ini bersama Kaila dan Dio. Dengan aktivitas hari ini, hubungan mereka jadi tambah akrab.
“Oh, iya, untuk Dio, habis makan malam kita minta kunci cadangan kamar kamu.”
[].
Hoho
Semangat gaes, udah hari jumat, sehari lagi sekolah, besok waktunya rebahan!—Salam donat;)
02/08/19
KAMU SEDANG MEMBACA
TARAKA ✓
Novela JuvenilTara Givanka tidak pernah menduga sebelumnya kalau ia akan menjadi saudara tiri Kaila, pacar dari mantannya; Raka. Azraka Tasena Dirgantara dibuat shock melihat 'mantan calon mertua-nya' berada di rumah sang pacar. Di depannya, perempuan paruh baya...