27. Seperti Jasad yang Mati.

52 2 0
                                    

Noor menghela nafas lega. Orang berbahaya itu sudah jatuh pingsan.

Noor menengok kanan kiri, mencari keberadaan Dini Safitri.

Tidak ada.

Noor merisaukan ke mana perginya Dini Safitri, tapi lebih risau seandainya preman jalanan itu bangkit berdiri dan ia harus melawannya lagi tanpa bantuan siapapun.

Maka dengan berat hati, Noor berjalan menuju RM Padang Konco Ambo.

Tidak lama kemudian, Pak Sunar melewati tempat barusan terjadi perkelahian antara Dini dan Noor melawan preman jalanan yang dicurigai tersangka kasus JKA.

"Tak baik menuduh tanpa bukti," Pak Sunar mengambil belati yang dipegang preman jalanan pingsan itu dengan saputangan sehingga tidak meninggalkan sidik jari.

Sambil jalan menuju RM Padang Konco Ambo, hp yang dipegang Pak Soen menyala.

"Halo, Samsunar?" Pak Soen mengangkat panggilan. "...bagus lah kalau begitu,"

"Ada apa, yah?" Dini penasaran.

"Regu pencari penjuru selatan sudah menyelesaikan tugasnya," Pak Soen memforward laporan Pak Sunar.

Saat itu, Pak Soen belum tahu, tugas regu pencari akan bertambah.

Sementara itu, di jalan belakang.

Noor berjalan sambil ngelamun.

Pencarian ini, pikirnya. Seorang detektif SMA hilang ingatan, lenyap tanpa jejak. Husin Sodiki namanya. Rambutnya lurus klimis, matanya hitam coklat kopi susu.

Noor teringat seseorang dari masa lalunya.

Ketika masih SMA di kota asalnya.

Bandung, yang dikelilingi gunung.

Malam itu, di puncak Bukit Cikutra.

Pernah terjadi peristiwa serupa.

Terhadap dia, yang paling Noor sayangi.

"Tio..." bisiknya. "Kenapa harus kamu..."

Tanpa terasa Noor merogoh sebuah benda elektronik di dasar tas jinjingnya. Sedikit berdebu karena lama tidak tersentuh. Ditekannya lama satu tombol.

Tuut!

"Nada panggil?" Noor hampir tidak percaya.

Sementara itu, Sifa dan Pak Soen baru saja tiba di RM Padang Konco Ambo.

"Bagaimana regu utara? Pencarian lancar?" tanya Pak Soen.

"Lancar, saksi kunci," jawab Alif.

"Oh ya," Saiful melapor. Beberapa saat yang lalu, ada suara dari dalam RM Padang,"

"Ringtone hp Samsung android keluaran terbaru," Alif menyempurnakan.

"Nah, itu kedengaran lagi," kata Sifa.

"Shh!" Pak Soen meletakkan telunjum di depan hidung, pasang telinga tajam-tajam.

Tung turung tung tung tung - tung turung tutung tung tung - ting tung ting tung. Tung-

"Yah, putus lagi," kata Alif.

Nadanya kecewa, macam orang main togel, pasang angka, tapi nomornya ga ada yang masuk sama sekali.

Sementara itu, di jalan belakang.

"Noor," seseorang memanggil.

Noor tersentak, buyar sudah lamunannya. Segera menutup panggilan. Sempat sedikit tidak tenang, tapi lekas reda.

Kota Lingkaran Hening.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang