Kota Lingkaran Hening.

55. Bisa Main Sampai Sore.

"Jangan bilang kalau kamu datang ke sini sebagai pionnya Dini," Joino berprasangka.

"Bukan tidak mungkin kalau tempo hari Amat juga begitu," Ringgo menimpali.

"Barusan aku mau ngomong itu," Tama jadi harus menyampaikan informasi lain. "Di televisi ramai berita dari Tasikmalaya-"

"Tarik ulur konflik pabrik bata Keluarga Saputra selepas kudeta," kata Jet Ri. "Aku nonton itu, di televisi terminal,"

"Nah, narasumber yang muncul di-" untuk kesekian kalinya kalimat Tama tidak sempat tamat, ia menghela nafas.

"Kaharu yang dulu ngamen sama Yasa, dan Adrian temannya Kaharu sekarang, juga bapaknya Kaharu yang diketahui berasal dari Keluarga Komaru, pemilik usaha dagang yang berpusat di Pasar Induk Caringin Bandung, yang runtuh akibat perang besar preman," ujar Jet Ri. "Sesi bertanyamu sudah habis, bocah SD, tapi mungkin teman sebangkumu tahu hal itu,"

"Alif Saputra," keseringan dipotong, Tama ganti topik informasi yang tidak banyak diketahui preman jalanan. "Kelas 6B SD Harapan 3, ahli beladiri silat. Putra mahkota Keluarga Saputra yang diharapkan bisa merebut kembali pabrik bata terbesar di Tasikmalaya itu, melarang Dini Safitri ikut campur dalam penyelidikan kasus JKA,"

Seperempat menit, preman jalanan hening.

"Anak ini boleh juga," Rogue San berbisik pada Sir D. "Sadar tidak, ada yang aneh?"

"Jika ada," Tama garuk kepala, mencermati alur penyelidikan. "Pertama, Dini ikut campur urusan Detektif Husin menangani kasus JKA. Kedua, Dini meminta supaya aku dan Amat mencari informasi ke berbagai pihak. Saat ini aku baru ke preman jalanan, Amat pernah bilang padaku kalau dia juga diutus ke tongkrongannya tiga orang paling ngeselin di distrik ini yang gegeduk nya seorang kakek dukun,"

"Serikat B," kali ini Jet Ri menunggu kalimat Tama sempurna.

"Biar aku ringkas," Shallow menggambar pemetaan yang berpusat pada Dini dengan tiga garis penghubung. "Kerja sama kasus JKA dengan Detektif Husin, dilarang Alif meneruskan langkahnya, lalu mengutus informan yaitu Amat dan Tama,"

"Yang jadi pertanyaan," Sir D menangkap satu poin penting. "Ada hubungan apa antara Alif Saputra dengan kasus JKA?"

"Dugaanku," Tama tidak tahu pasti. "Alif Saputra atau keluarganya ada hubungan sesuatu dengan orang-orang yang terlibat kasus JKA, dan berusaha agar orang di sekitarnya tidak tahu hal itu,"

"Sebentar," Shallow membuat tabel kalender. "Kasus JKA terjadi jumat petang, 28 Maret 2014. Kapan Keluarga Saputra pertama kali diketahui berada di ibu kota?"

"Kemunculan pertama Alif Saputra di sekolah adalah sehari setelahnya," kata Tama. "Praktis, Keluarga Saputra tidak mungkin ada hubungan dengan pelaku,"

"Kepolisian, korban, dan pihak ketiga," Sir D menyediakan opsi lain. "Menurutmu mana yang benar, Tama?"

Seperempat menit Tama melinting rambut, lalu menjentik jari tanda mendapatkan benang merah teka-teki ini.

Cthek!

"Kepolisian sepertinya tidak," ujarnya. "Tapi ada hubungannya dengan kasus JKA juga tidak mungkin,"

"Aih, kenapa?" bahkan penalaran Tenker tidak sampai ke sana.

"Sekilas, dari luar kita melihat Keluarga Saputra dikudeta dari pabrik bata mereka yang terbesar di Tasikmalaya. Yang jadi pertanyaan, apa konflik sebenarnya di pabrik bata itu? Kita tidak tahu, ngerti-ngerti kudeta. Praktis, Keluarga Saputra merahasiakan sesuatu,"

"Sesuatu yang polisi tidak boleh tahu?" Jet Ri memberi perincian. "Menarik,"

"Sekarang korban," Tama mengacung jari telunjuk dan tengah. "Diketahui berinisial C, asal-usulnya tidak diketahui secara pasti. Dugaanku mengarah pada kutipan kalimat Kaharu tempo hari,"