31. Isinya Hanya Daun Pisang.

46 1 0
                                    

Selanjutnya, Dini membuka buku tulis Chaira. Pensil bersiaga.

Ada perkembangan apa, Dini Safitri?

Kesepakatan sudah diperbarui. Aku tetap larang Alif bertanya pada Amat tentangku, tapi dia boleh bertanya tentang Doko dan Aryo, pengkhianat kelas 6B.

Kenapa mereka?

Pengalihan isu, pilihan yang sering diambil ketika seseorang dipaksa menceritakan apa yang tidak ingin dia ceritakan. Toh, Alif juga begitu. Dia tidak bilang apa-apa soal masa lalunya, tapi malah cerita tentang Kaharu dan sudut pandangnya tentang Keluarga Komaru. Sebelum aku cerita, apa yang kau tahu, soal itu, Chaira?

Selain yang aku dengar dari Kaharu, tidak banyak. Kaharu pernah bilang, aku baru bisa membaca ketika dia dipaksa membuka mata terhadap keadaan keluarga Komaru. Dan kata Kaharu, aku tidak semestinya tahu akan rincian hal itu.

Kalau begitu, dengan Kaharu masih hidup, apa tidak masalah jika aku cerita padamu apa yang tadi aku dengar dari Alif?

Orang mati tidak takut pada apapun yang dihadapi orang hidup, Dini Safitri, kecuali satu hal, jika rahasianya terbongkar.

Baik, aku akan cerita. Sebelum gempa Tasikmalaya, Keluarga Komaru yang kau tahu bekerja di pabrik bata skala kecil, sama halnya Keluarga Saputra. Fakta sekarang pabrik bata Keluarga Saputra adalah yang terbesar di Tasikmalaya menjadi bukti kerasnya persaingan pabrik bata setelah gempa terjadi, cerminan dari sifat dasar manusia yaitu serakah.

Ini belum cerita tentang Kaharu dan Keluarga Komaru, kan?

Sabar, Chai. Kemarin, salah satu versi cerita hilangnya putra mahkota Keluarga Komaru berasal dari Reiko. Dia bilang, Komaru adalah keluarga pedagang. Tahun 2006 waktu kamu baru bisa baca, Chaira, Kaharu cerita pada Alif tentang ini. Perpecahan Keluarga Komaru dilatarbelakangi pembagian tugas antara putra mahkota utama dengan cadangan. Di mana putra mahkota utama (Sahri, dalam versi Reiko) akan mengurus kebijakan dan arah usaha dagang, sedangkan cadangannya (Kaharu) membersihkan jejak orang-orang kotor di belakang usaha itu, serikat preman. Adalah Komaru ayahmu yang menolak pembagian tugas itu sehingga keluargamu pindah dari Bandung ke Tasikmalaya. Tapi sebagai ganti rugi hilangnya putra mahkota UD Keluarga Komaru, Kaharu diharuskan untuk ikut latihan beladiri silat.

Maksudmu Dini, alasan sebenarnya Kaharu ikut latihan beladiri silat bukan keinginan sendiri, jalur prestasi, ingin menang, atau menjagaku, melainkan karena paksaan?

Bisa jadi, Chaira Larasati. Jalur prestasi tidak mungkin, Kaharu tidak ingin sekolah di bawah tuntutan itu. Ingin menang, bukankah kemenangan selalu bersamanya? Itu pun, guru silat Kaharu dan Alif Saputra, Tuanku Aris, bilang begini, mengalah bukan berarti kalah, tapi tidak sombong kalau bisa menang mudah. Menjagamu, adalah kewajiban Kaharu di ibu kota. Dengan kata lain, Kaharu ikut latihan beladiri silat adalah murni paksaan.

Sekalipun itu adalah fakta, jujur saja, sulit untuk dipercaya, sebagaimana waktu kau bilang Alif mengaku hobinya main layangan padahal setahuku dia senang baca buku.

Apa yang kau lihat belum tentu sama persis yang sebenarnya, itu kesimpulan yang aku dapat dari pengalaman penyelidikan kasus JKA bersama Detektif Husin.

Termasuk mereka yang terkait kasus JKA adalah kau, aku, Noor, Kaharu, Husin dan Alif. Mungkin belum semuanya, tapi ada sebagian dari mereka yang sudah beritahu kau tentang masa lalunya, meskipun mereka tidak mau mengingatnya lagi.

Kau tidak setuju soal krisis kepercayaan, Chai? Maaf, pendirianku takkan berubah.

Biar aku urutkan, Dini. Pertama adalah kau. Aku tidak tahu masa lalu macam apa yang kau sembunyikan, tapi kau tidak perlu beritahu siapapun, karena yang punya ingatan tentang itu adalah kau sendiri.

Kota Lingkaran Hening.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang