Part 15 - Kerusuhan

6.3K 483 44
                                    

Rumah megah menjulang tinggi tampak terlihat sepi, Daniel tengah bersantai didalam kamarnya bersama Arvan yang masih belum pulang-pulang juga hingga saat ini.

Daniel tengah menonton televisi tetapi pandangannya tidak fokus dan jadilah melamun sibuk dengan pikirannya sendiri, ketika lagi asik melamun Daniel dikagetkan oleh suara seseorang dari arah pintu kamarnya.

"DANIELL! YUHUU ORANG GANTENGG DAN KECEE DATEENGG!" teriak seseorang dengan narsisnya, mengganggu ketenangan Daniel dan Arvan, Daniel beranjak menuju pintu kamarnya untuk melihat siapa orang yang berani mengganggu ketenangan hidupnya malam ini.

"Ngapain lo pada kerumah gue anjir, ganggu aja sano lo pada pulang hust, hust, hust! Berisik banget dikira rumah gue hutan!" usir Daniel saat melihat sang tamu yang tengah menyengir tanpa dosa di depan pintu.

Mereka adalah Erick Rickard dan Farrel Reztarland. Yang merupakan teman lama Daniel sebelum pindah ke Italia, ia juga memutuskan sekolah di Altavisa ya karena ada teman-temannya ini.

"Kita mau minta makan," jawab Farrel dengan cenginggaranya membuat Daniel menggerutu mengapa dirinya betah mempunyai teman seperti mereka?

"Malem-malem kesini lo pada cuman minta makan?" semprot Daniel namun Farrel dan Erick sudah nyelonong masuk kedalam kamarnya, membuat Daniel mendengus kesal.

Dan lebih tidak tahu dirinya lagi Erick dan Farrel sudah naik kekasurnya, mengambil snak yang tadi Daniel beli, dan tentunya menghamburi kamarnya, Daniel tidak mempermasalahkan itu, toh mereka juga seperti sodara orang tua mereka juga berteman baik.

"Mau Van?" tawar Erick menyodorkan snak kearah Arvan yang sedari tadi hanya berdiam sambil memainkan ponselnya.

"Gak usah sok baik lo anjirr," jawab Arvan terkekeh menendang pelan kaki Erick.

Erick terkekeh dan kembali melanjutkan aksi makannya.

"Kuy main PS," ajak Farrel yang langsung mengambil stick PS, setelah menaruh makanan yang dibawanya tadi di lantai dengan asal.

Ruangan yang tadinya rapi sekarang sudah berantakan oleh snak yang berhamburan kemana mana.

"Tembak begoo cepat, ke kiriii yaa- ya- "

"Mati kan lo tolol banget si main!"

Erick dan Farrel masih tegang berkutat dengan PS sedangkan Daniel dan Arvan hanya memandang dengan malas.

Kkkllleeekkk.
Pintu kamar Daniel kembali terbuka, seluruh pasang mata yang berada dikamar itu langsung menoleh keambang pintu.

Terlihat seorang wanita cantik yang tengah menggendong balita yang masih berumur tiga tahun.

"Ehh kak Yana, kenapa kak? Mau nawarin kita makan?" Sosor Erick jujur saja saat ini perutnya sudah lapar.

"Ooo pantesan dari tadi ribut banget," ucap wanita bernama Yana itu sembari mengangguk-anggukkan kepalanya paham.

"Auu tuu Pika na antuk, ntaa isa tidul libut," cerocos bocah perempuan yang berada digendongan wanita itu.

"Ck ck bosen banget gue liat temen lo niel ini ini mulu, kapan coba kalian bawa cewek kesini, ngenes banget ellah," ejek Yana seketika para pria-pria tampan itu langsung sibuk dengan kegiatannya masing-masing mereka sensitif jika disinggung mengenai pacar kecuali Arvan yang terlihat sedikit membanggakan diri karena hanya dirinya saja yang laku di sini.

"Engg- anu susah jaringan yaa Vann," ucap Daniel menggoyang-goyangkan ponselnya.

"Uhukkk uhukk minum mana minum?" tanya Farrel beranjak dari duduknya untuk mencari minum.

RICORDARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang