Nama Daniel, Erick, dan Farrel langsung menjadi trending topic akibat aksi gila mereka barusan.
Saat ini ketiga pria itu tengah bermain basket di lapangan.
"Kok gue kesel ya," ujar Dilla sambil bersedekap memandang kearah lapangan.
Anak-anak kelas XI IPA 1 dan XI IPA 4 sudah berkumpul mengelilingi lapangan, terutama para kaum hawa yang semakin dibuat histeris oleh pesona cowok-cowok tampan yang tengah berlari dibawah sinar matahari untuk merebutkan bola berwarna orange.
Berbeda dengan Zia, Neera, dan Dilla bukannya memandang dengan takjub, mereka melah terlihat tidak minat.
"Kelas yuk, cape gue disini, gak ada yang asik, gak ada yang menarik," ajak Neera beranjak dari duduknya disusul oleh Zia dan Dilla yang juga ikut berdiri.
"Tap-" ucap Zia terpotong oleh rombongan suara yang tiba-tiba terdengar.
"AWASSSS!!!!"
"AAAAAAAAAAA!" pekik Neera begitu melihat bola orange menuju kearahnya, dengan spontan Neera menjadikan tangannya temeng agar bola tersebut tidak mengenai wajah cantiknya.
Bughh.
Neera termundur, Zia yang berada dibelakang Neera tidak sempat menghindar karena sepatunya diinjak oleh Neera, jadilah Zia tidak dapat bergerak, seolah tidak kuat menahan beban tubuh Neera Zia oleng dan spontan memegang tubuh Dilla yang berada disampingnya, Dilla yang tidak tahu apa-apa langsung terkejut, tubuhnya tidak siap dan akhirnya mereka terjatuh."Awwwwww," pekik ketiganya sembari meringis, anak-anak yang melihat itu langsung mengerubungi mereka berniat untuk membantu.
"Erick! Lo-" protes Farrel.
"Hehehe gak sengaja," cengir Erick dan langsung menghampiri kerumunan untuk melihat sang korban diikuti oleh Farrel dan Daniel.
Zia, Neera dan Dilla perlahan membuka kedua matanya.
"G- gue masih idup? Ato udah di jahanam?" tanya Zia bego.
Ketiga gadis itu tampak syok dan tidak bergerak dari posisi jatuhnya, tetapi matanya sudah terlihat segar bugar, mungkin otaknya saja yang masih loading.
"Gue siapa? Lo siapa? Gue dimana?" heboh Dilla.
"Gue jomblo? Ato gak?" sahut Neera ikut melontarkan pertanyaan gilanya.
"Aaahh- akhirnya selesai juga drama ini, bangun lo pada," suruh Zia yang langsung berdiri dan menjulurkan kedua tangannya kearah Neera dan Dilla.
Neera dan Dilla menerima uluran tangan Zia dan segera beranjak.
Neera mengedarkan pandangannya. "Siapa yang berani-beraninya ngelempar gue pake bola bas-" suara Neera terputus.
"Gue!" Erick, Daniel, dan Farrel masuk kedalam krumunan.
Zia, Neera dan Dilla terdiam sejenak.
"Gue gak sengaja!" tatapan yang menyorot dari mata pria itu membuat Neera terdiam.
"Dill, buku note keluarin!" printah Zia cepat.
"Nih!" ujar Dilla menyerahkan sebuah catatan kecil yang cukup di masukkan dalam saku baju, Zia mengambil pulpen dan mulai menuliskan sesuatu disana.
"5. Ngelempar bola dengan sengaja," gumam Zia nyaring tangannya terlihat bergerak di atas note kecil tersebut.
"Ngapain?" tanya Daniel bingung dengan aksi Zia ini.
"List kelakuan lo! Ntar gue mau lapor polisi atas tindak kekerasan di sekolah," jawab Zia dan memasukkan note kecil itu kedalam sakunya.
"Ekhmm sebagai permintaan maaf kalian haru-" ucap Dilla songong sambil mengibaskan rambut panjangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RICORDARE
Jugendliteratur[COMPLETED] Kezia Alqueena menemukan seorang cowok yang menarik perhatiannya. Dia adalah Arvan, seniornya di Altavista, tentu saja dia bukanlah satu-satunya gadis di sekolah tersebut yang jatuh hati kepada Arvan. Berbagai cara pun Zia lakukan agar A...