"Kesya temenin gue ke mall sekarang!!" Suruh Zia terus membujuk adiknya.
"Malas! Kenapa gak sama kak Dilla sama kak Neera aja sih, Kesya tuh ngantuk." protesnya sambil memperbaiki posisi tidurnya yang terganggu.
"Kalo sama mereka yang ada gue di ledekkin, lagian Lo tuh kerjaannya tidur mulu, kaya gak ada kerjaan lain aja!" Cerocos Zia malas.
Padahal jam baru menunjukkan pukul 19:43 tetapi penyakit kebo adiknya itu kembali kumat.
"Ahh dari pada lo ribut, gangguin orang tidur mending sana ajak siapa kek," usir Kesya.
"Awas lo minta bantuan ke gue lagi!" ancam Zia menunjuk Kesya lekat.
"Biar gak di ancam gue juga males minta bantuan sama lo! Udah sana keluar," tuding Kesya sengit.
Dengan langkah gontai, Zia kembali memasuki kamarnya, pokonya ia harus mencari buku itu malam ini juga.
Tetapi tidak ada yang menemaninya, masa ia sendiri? Ah gak enak banget. Kalau Dilla dan Neera yang ada dirinya di ledeki karena membeli sebuah buku resep.
Ayo tebak resep apa? Kalau kalian mengira Zia akan membeli buku resep makanan kalian salah besar!. Zia akan membeli sebuah buku resep Cinta, sangat jenius bukan? ya ialah Zia kok dilawan.
"Let's kill this love."
"Yeah yeah yeah yeahh."
"Let's kill this love-"
"Rampampam pam pam pam pamm pammmmm."
Zia menuruni anak tangga sambil bersenandung pelan.
"Mau kemana kamu Zi? Udah gelap loh ini?" tanya Cynda sang bunda saat Zia melewati ruang keluarga.
"Mau kerumah aunty Cynta mau ngajakkin anaknya jalan."
"Dasar jomblo! Udah sana," tuding Cynda menatap anaknya miris. Bagaimana bisa Zia masih jomblo sampai sekarang.
"Makanya bun cariin Zia pacar, kan kasian Zia kalau gini," balasnya dan kembali melanjutkan jalannya yang sempat terhenti tadi.
Rumah tante Cynta tidak jauh dari rumahnya, mereka bertetanggaan saja.
Bukannya mengetuk pintu atau memencet bel rumah Zia lebih rela menggeluarkan suara indahnya. "Tok tok tokk yuhuuu! Tagihan listrik!"
Klleekkk.
"ARANGGGGG!! Gimana kabarnya?" ucap Zia heboh ketika seorang bocah perempuan yang duduk dikelas enam sekolah dasar itu membukakanya pintu.
"Kak Zia gimana sih! Ara tuh putih kinclong malah dikatain arang." protes sang bocah sambil memanyunkan bibirnya.
"Siapa sayangg?" Suara yang Zia sangat yakin itu adalah suara tante Cynta ibu dari bocah itu.
"Oh ini bun ada orang minta sumbangan," ujar Ara membuat Zia memekik kesal.
"Siapa yang mengajari itu? Kakak cantik begini dikatain minta sumbangan," balas Zia menyubit gemas hidung bocah perempuan yang bernama Ara itu.
"Kenapa Ra ribut-ribut."
"Hallo om Arka, om Arka sudah gajihan belum?" sapa Zia sambil mengadahkan telapak tangannya.
"Dikasih makan apa sama bapak lu Zia?" tanya Arka terkekeh melihat gadis di hadapannya ini.
"Dikasih makan kasih sayang!" jawab Zia mulai meracau membuat Arka menggelengkan kepalanya. Apa benar Zia ini anak dari Revan Keandra yang terkenal cool itu.
"Malam tante," sapa Zia yang baru saja masuk kedalam rumah sang tante dan langsung duduk di sofa tepat samping Cynta.
"Malam juga Zia, bunda mana?" tanya Cynta menanyakan keberadaan bunda Zia yang merupakan saudari kembarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RICORDARE
Teen Fiction[COMPLETED] Kezia Alqueena menemukan seorang cowok yang menarik perhatiannya. Dia adalah Arvan, seniornya di Altavista, tentu saja dia bukanlah satu-satunya gadis di sekolah tersebut yang jatuh hati kepada Arvan. Berbagai cara pun Zia lakukan agar A...