Part 39 - Perasaan

4.4K 340 39
                                    

"Gue kok mulai baper ya sama sikuda Nil," gumam Zia termenung di balkon kamar, sembari menatap pemandangan laut malam. Sedangkan Neera dan Dilla berada didalam ntah sedang apa mereka.

"Dia tu kaya gak asing bagi gue," gumam Zia lagi memperbaiki posisi tangannya yang menopang dagu.

Cengkling.
Ponsel Zia bergetar menandakan sebuah pesan masuk.

[Send picture]
Poto lo tadi.

Rupanya pesan dari Daniel yang mengirimkan foto-foto Zia tadi.

Thanks.
✔️✔️

"Tu kan jantung gue dag dig dug an mulu,"

"Heh sadar Zi, lo kenapa sih ga jelas banget,"

"Ingat dia itu Daniel, pakboi tengil!"

"Gue kenapa sihh!!!"

"Huahh bundaa Zia jatoh cinteeeee," racau Zia tidak jelas sambil mengacak rambutnya frustasi.

Cengkling.
Suara ponsel Zia kembali terdengar.

"Pliss Niel jangan chat gue sekarang gue mau mati inii,"

Zia melihat ponselnya, itu bukanlah pesan dari Daniel melainkan sebuah pesan dari nomor tidak dikenal.

Kekolam berenang sekarang! Gak usah banyak tanya! Lo bakal tau sendiri.

Zia mengerutkan alisnya bingung, siapakah pemilik nomor tidak dikenal ini. Atau jangan-jangan salah sambung. Zia tak menghiraukan pesan tersebut.

"Samperin gak ya?" bingung Zia, ia terduduk gusar.

Rasa penasaran dan kepo menggerogoti Zia, gadis itu memutuskan untuk kekolam berenang sekarang.

"Mau kemana Zi?" tanya Dilla begitu melihat Zia keluar dari kamar.

"Ada urusan sebentar," sahut Zia dan langsung menutup pintu kamar tanpa mendengarkan ocehan Dilla dan pertanyaan yang dilontarkan Neera.

Zia menuju kearah kolam berenang, cukup ramai orang disana, Zia mengedarkan pandangannya ada satu titik yang membuat tatapannya tertuju.

"Wait bukannya itu Daniel ya?" tanya Zia menebak-nebak, Zia mengamati Daniel dari jauh tepatnya ia sedang mengumpet agar dirinya tidak terlihat.

"Loh? Kak Eva?" bingung Zia begitu melihat Daniel dan Eva terlihat sedang beargumen.

"Kenapa tuh mereka ribut-ribut?" tanya Zia kepo, dengan hati-hati Zia mulai mendekat dimana Daniel dan Eva sedang berdebat.

"Niel gue mau jujur sama lo," ujar Eva dengan mimik wajah sedih, ia tertunduk dalam.

"Hah?" tanya Daniel bingung, ia tak mengerti akan ucapan gadis ini.

"Gu-" Eva menarik napasnya perlahan. "Gue hamil."

Daniel terlihat terkejut. "Apa? Lo-" tanya Daniel terputus.

"Gue gak tau lagi Niel, gu- gue takut," suara Eva mulai terdengar bergetar, Eva menangis.

Zia menutup mulutnya terkejut, tidak menyangka bahkan sangat tidak percaya.

RICORDARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang