Part 37 - Lets go

3.9K 324 25
                                    

"Iya bunda kita baik-baik aja kok paling berapa hari lagi udah pulang," ucap Zia berbohong kepada Cynda, ia tak mungkin menceritakan semua yang di alaminya, pasti bundanya itu akan menyuruhnya pulang saat ini juga.

"..."

"Apa bun?"

"..."

"Om Riski?" Zia termenung sebentar mengingat nama yang tidak asing di telinganya.

"..."

"Devin?" alis tebal gadis itu terlihat berkerut sedang memikirkan sesuatu.

"..."

"Hah apa bun? Suara bunda ga kede-"

PRANKSS!

"Sorry Zi, gak sengaja," sanggah Daniel yang tidak sengaja menyenggol lengan Zia membuat ponsel Zia terjatuh kelantai dan membuat sambungan telponnya terputus.

"Eh iya gak papa ko, btw udah mau berangkat sekarang?" tanya Zia.

Daniel menunduk mengambil ponsel Zia yang terjatuh akibat dirinya. "Iya lo gak denger dari tadi udah disuruh masuk bis," jawab Daniel memberikan ponsel itu ke Zia.

"I- iya ini mau ke bis-" ucap Zia sambil menyalakan kembali ponselnya.

"Ayo cepetan lo mau ditinggal rombongan?" tanya Daniel memotong ucapan Zia dan langsung menarik tangan gadis itu membuat tubuh Zia mau tidak mau terpaksa ikut.

Hari ini mereka akan menuju hotel dimana liburan mereka akan segera dimulai, sebelum pulang dan mengakhiri rangkaian dari kegiatan study tour Altavista kali ini mereka diberi jatah liburan selama 2 hari. Hari untuk bersenang setelah penat menyerang.

"Sini Zi sama gu-"

"FAREEELLLLL SUMPAH YA DEMI KUCING BETELOR LO NGESELIN PAKE BANGETT!" kesal Dilla pasalnya kursi disampingnya ia khususkan untuk Zia tetapi diambil oleh Farrel.

Farrel duduk dan langsung memakai aerphonenya tanpa memperdulikan Dilla yang masih mengomel tidak jelas.

"Ya udah gak papa Dill, biar Zia sama gue aja," sosor Daniel, Zia hanya diam tidak membuka suaranya. Ia masih terngiang-ngiang tentang ucapan bundanya tadi.

"Dirumah ada om Riski Zi, dia nitip salam buat kamu,"

"Kamu gak mau ketemu Devin? Kata om Riski dia ada di indo loh."

Bis mereka akhirnya jalan meninggalakan penginapan yang tampak asri itu.

"Letsssss goooooo!" koar semuanya begitu bis mulai melaju.

Daniel menatap gadis disampingnya yang tengah asik memainkan ponselnya.

"Zi," panggil Daniel.

"Hm," respon Zia pandangannya tidak lepas dari layar ponsel dan sepertinya ia tidak menyadari jika Daniel sedari tadi tengah memperhatikannya lekat.

"Ini punya lo? Atau punya Neera, Dilla?" tanya Daniel membuka mulutnya sambil menyodorkan sebuah benda berwarna hitam.

"Apaan?" respon Zia tidak fokus, tampilan Song Joong-ki dilayar ponselnya lebih menarik dari pada ucapan Daniel barusan.

"Liat dulu makanya," jawab Daniel cepat.

"Apaa-" Zia menolehkan kepalanya. "Aaa ini punya gue lo dapet dari mana?" tuding Zia cepat, dan merampas gelang hitam dari tangan Daniel.

Daniel tak menjawab, sedangkan Zia kembali sibuk memasang gelang tersebut di tangannya.

"Niel lo ingat ucapan gue waktu itu ga?"

RICORDARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang