BUGHH!!!
Daniel jatuh tersungkur, siapa orang yang berani menyerangnya ini. Zia, Neera, dan Zia melototkan kedua matanya syok, lalu menatap sang pelaku, seketika ekspresi mereka berubah 120 derajat menjadi sangat panik.
"A- ayah!" pekik Zia terkejut saat melihat sang ayah yang sudah berdiri disampingnya, Zia mencoba menahan ayahnya. Bagaimana ayahnya itu kesini! Gawat ini kacau!
Daniel meringis, memegang bibirnya yang terasa nyeri akibat pukulan yang lumayan keras, mungkin sudut bibirnya sudah berdarah.
Merasa belum puas membuat Daniel tersungkur, Revan meraih kerah baju Daniel yang masih tersungkur dan memaksanya untuk berdiri, kemudian menghajarnya tanpa ampun.
BUGH! BUGH! BUGHHH!
Zia meringis menutup mulutnya ia merasa kasihan dengan Daniel. Melihat kegaduhan orang-orang langsung membuat kerumunan untuk melihat apa yang sedang terjadi.
"AYAH UDAH! AYAH APA-APAN SIHH!" teriak Zia mencoba menarik tubuh ayahnya agar menjauh dan menghentikan aksi ayahnya ini.
"Kamu diam!" hentak Revan menatap anaknya dengan tatapan yang mampu membuat Zia ciut.
Neera dan Dilla terlihat sangat syok melihat kejadian ini.
"Tap- tapi-" suara Zia terdengar bergetar.
"Cowok kaya gini gak baik buat kamu!" pekik Revan, menunjuk Daniel dengan sengit, kemudian kembali menatap Zia, Neera, dan Dilla secara bergantian.
"Kalian pulang Sekarang!" suruh Revan sengit.
"Ay-" ucapan Zia terpotong.
"Berani-beraninya kamu ngejadiin anak saya taruhan!" amarah Revan sudah tidak bisa dibendung lagi, dengan nada suara tinggi Revan kembali mendekat kearah Daniel.
Zia bingung siapa yang memberitahu hal ini kepada ayahnya.
Daniel meringis, ia mencoba berdiri dengan susah payah, Daniel mengerti mengapa ayahnya Zia sangat marah kepadanya, jika ia menjadi seorang ayah dan mendapati posisi seperti ini, Daniel yakin ia akan melakukan hal yang sama.
"Sorry om sa-" Daniel mencoba menahan diri kalau saja ini bukan ayahnya Zia Daniel pastikan sudah membuat orang ini babak belur.
"Kamu masih berurusan sama saya!" Revan kembali mendorong tubuh Daniel dan menghajarnya lagi.
BUGHH! BUGH! BUGGH!
"Ayah, kenapa sih? Udah jangan bikin anak orang babak belur! Ntar kalo ayah dipenjara siapa yang jajanin Zia," suara Zia terdengar penuh emosi, menarik tangan ayahnya menjauh, namun usahanya sia-sia. Orang-orang di sekeliling terlihat sedikit terkikik mendengar penuturan Zia tadi.
Erick dan Farrel mencoba menyelamatkan Daniel.
"Kalian juga sama aja berengseknya! Anak orang di jadiin taruhan! Otak kalian tu dimana!" hentak Revan kepada Erick dan Farrel.
Setelah merasa puas Revan melengos melihat Daniel yang sudah tak berdaya akibat serangannya. "Pulang!" ucapnya sambil menatap sang anak sengit, membuat Zia sangat takut. Mata Zia sudah berkaca-kaca menahan tangis.
Zia melemparkan tatapannya dan menatap Daniel dengan kasihan. "Daniel lo gak papa? Maafin ayah gue ya-" baru saja Zia hendak menghampiri Daniel namun ayahnya langsung menarik tubuhnya.
"Masuk mobil!" ucap Revan memotong ucapan sang anak dan menggeret tubuh Zia.
"GAK MAU!" tolak Zia, ini pertama kalinya Zia berani membantah perintah sang ayah.
"ZIA!!"
"Ayah hiks!"
"NEERA, DILLA PULANG MASUK MOBIL OM SEKARANG!"
KAMU SEDANG MEMBACA
RICORDARE
Teen Fiction[COMPLETED] Kezia Alqueena menemukan seorang cowok yang menarik perhatiannya. Dia adalah Arvan, seniornya di Altavista, tentu saja dia bukanlah satu-satunya gadis di sekolah tersebut yang jatuh hati kepada Arvan. Berbagai cara pun Zia lakukan agar A...